ICW Akan Audiensi dengan Komisi III DPR Ingatkan Pilih Capim dan Dewas KPK yang Berintegritas
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana. (MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS)
09:08
3 Oktober 2024

ICW Akan Audiensi dengan Komisi III DPR Ingatkan Pilih Capim dan Dewas KPK yang Berintegritas

  Indonesia Corruption Watch (ICW) berencana untuk melakukan audiensi dengan Komisi III DPR RI terkait membahas persoalan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Serta akan memberikan masukan terkait rekam jejak 10 nama calon pimpinan (Capim) dan calon Dewan Pengawas (Dewas) yang telah diserahkan panitia seleksi (Pansel) ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).   "ICW berencana mengadakan audiensi dengan Komisi III DPR RI guna menyampaikan persoalan KPK terkini serta memberikan masukan terkait rekam jejak nama-nama calon Komisioner dan Dewan Pengawas KPK," kata peneliti ICW, Kurnia Ramadhana kepada wartawan, Kamis (3/10).   Kurnia menekankan, penting bagi DPR agar tidak memilih capim dan calon Dewas KPK seperti periode 2019-2024. Sebab, KPK era itu penuh dengan kontroversi, seperti penetapan tersangka terhadap Firli Bahuri, dugaan pelanggaran etik Lili Pintauli Siregar, dan juga pelanggaran etik Nurul Ghufron.  

  Bahkan, dari 10 nama capim KPK yang diserahkan Pansel ke Presiden Jokowi, terdapat wajah lama, yakni Johanis Tanak yang saat ini sedang menjabat sebagai Wakil Ketua KPK.   "Bagi kami ini penting sekali agar DPR memahami kondisi darurat di KPK dan tidak lagi mengulangi kesalahan seperti tahun 2019 lalu," tegas Kurnia.   Kurnua juga tidak menginginkan, Komisioner dan Dewas KPK ke depan loyalitas ganda. Sebab, dari 10 nama capim dan 10 nama calon Dewas KPK mayoritas diisi oleh aparat penegak hukum, berlatar belakang polisi, hakim dan jaksa.  

  "Pertama, potensi terjadinya fenomena loyalitas ganda saat mereka memimpin KPK. Tak cukup itu, bahkan, dapat pula terjerembab dalam pusaran konflik kepentingan. Mengingat, mayoritas dari mereka berasal dari aparat penegak hukum," ucap Kurnia.   "Kedua, ada sosok yang penuh dengan permasalahan, minim prestasi, dan sempat diduga melanggar kode etik diloloskan oleh Pansel. Ini artinya, Pansel tidak cermat dalam melakukan penelusuran rekam jejak kandidat," imbuhnya.

Editor: Banu Adikara

Tag:  #akan #audiensi #dengan #komisi #ingatkan #pilih #capim #dewas #yang #berintegritas

KOMENTAR