Sebanyak 33 Masjid Terima Penghargaan, dari Ramah Perempuan dan Anak, Sampai Ramah Disabilitas
Pemberian penghargaan kepada masjid yang mendapatkan Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah di Solo (1/10). Hilmi/Jawa Pos
16:32
2 Oktober 2024

Sebanyak 33 Masjid Terima Penghargaan, dari Ramah Perempuan dan Anak, Sampai Ramah Disabilitas

      - Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan sebanyak 33 masjid di seluruh Indonesia, meraih penghargaan Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (AMPeRa) 2024. Total ada sebelas kategori. Mulai dari kategori masjid ramah anak dan perempuan, lingkungan, hingga ramah disabilitas.    Pengumuman Masjid peraih Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah 2024 itu digelar di Solo pada Selasa (1/10) malam. Diantaranya juara kategori ramah anak dan perempuan diraih Masjid Nurhidayah di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Kemudian kategori ramah disabilitas dan lansia diraih oleh Masjid Asy Syifa RSUD SLG, Kediri, Jawa Timur.    Kategori lainnya adalah ramah lingkungan yang diraih Masjid Al-Ukhwah, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Kategori ramah keragaman diraih Masjid Nurul Huda, Jayapura, Papua. Lalu kategori ramah dhuafa dan musafir diraih oleh Masjid KH. Muhammad Sadjid, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.   Plt Direktur Urusan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi menjelaskan, seleksi 33 masjid dalam AMPeRa 2024 melalui proses bertahap. Mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional. Seleksi di tingkat kecamatan dan kabupaten/kota dilakukan pada 16 hingga 31 Juli. Kemudian dilanjutkan dengan seleksi provinsi dari 1 hingga 28 Agustus.    Selanjutnya seleksi nasional pada 29 Agustus hingga 18 September. "Di tahap seleksi nasional, setiap kandidat diwajibkan mengunggah bukti pendukung kriteria yang ditetapkan, serta dilakukan verifikasi dan visitasi ke masjid di 19 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua," katanya.   Dalam kesempatan itu Zayadi mengatakan pembangunan dan pembinaan kemasjidan adalah tanggung jawab bersama. Baik oleh pemerintah, maupun masyarakat. "Setiap pihak memiliki peran penting dan tanggung jawab masing-masing dalam memajukan masjid," paparnya.    Zayadi menegaskan, tema besar Eco-friendly Mosque, Climate Change, and Future Generation dalam kegiatan itu, sebagai peran strategis agama dalam konservasi lingkungan. Khususnya dalam menghadapi pemanasan global dan mencapai target SDGs nomor 13.    "Agama dan para tokoh agama memegang peranan penting dalam memengaruhi kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan. Khususnya di tempat ibadah," ucapnya. Ia juga mengapresiasi kepada 54 pemakalah ISIM dari dalam dan luar negeri yang akan mendiskusikan pada hari kedua terkait beragam subtopik. Inovasi masjid baik berupa pemikiran dan best practice, akan memperkaya wawasan dan inovasi tentang peran agama dalam lingkungan hidup.   Sementara itu Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah di bawah Ditjen Bimas Islam Kemenag berkomitmen untuk mendukung inovasi masjid. Tidak hanya mencakup aspek keagamaan, tetapi juga ramah lingkungan. Terutama dalam rangka menghadapi tantangan perubahan iklim.  

  Dalam pembukaan International Symposium on Innovative Masjid 2024 Kamaruddin mengatakan, masjid memiliki aset besar dan potensi strategis untuk mengarusutamakan pesan-pesan agama di masyarakat secara lebih luas. Kemenag ingin agama dinarasikan secara baik dan benar serta berfungsi untuk memberikan pencerahan terkait moral dan akhlak.   "Selain itu, bagaimana agama dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara," jelasnya. Meskipun masalah lingkungan menjadi perhatian global, perhatian terhadap isu ini dalam konteks keagamaan masih belum dimanfaatkan secara optimal. Menurut Kamaruddin, fikih lingkungan bukan sesuatu yang baru. Tetapi terasa belum begitu dinarasikan oleh para dai dan tokoh agama, bahkan pejabat di Kemenag.       

Editor: Kuswandi

Tag:  #sebanyak #masjid #terima #penghargaan #dari #ramah #perempuan #anak #sampai #ramah #disabilitas

KOMENTAR