Sebut Koordinasi Keamanan Laut Lemah, Wamen Polkam: Bakamla “Banci”
Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (30/9/2024).(KOMPAS.com/Rahel)
17:02
11 Februari 2025

Sebut Koordinasi Keamanan Laut Lemah, Wamen Polkam: Bakamla “Banci”

– Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamen Polkam) Lodewijk F. Paulus mengakui masih lemahnya koordinasi antar-lembaga dalam sistem keamanan laut di Indonesia.

Dia menilai aturan yang mengatur tata kelola keamanan laut masih terfragmentasi, sehingga penegakan hukum di perairan nasional belum optimal.

“Lemahnya koordinasi antar aparat penegak hukum di laut. Ini lemahnya contoh, dulu sudah ada Bakorkamla (Badan Koordinasi Keamanan Laut). Tapi dibubarkan jadi Bakamla. Setelah Bakamla dibentuk, wewenang koordinasi ada, tetapi mereka tidak punya wewenang penegakan hukum. Artinya, Bakamla ini jadi ‘banci’ lagi,” ujar Lodewijk dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Selasa (11/2/2025).

Menurut Lodewijk, saat ini masih banyak pelanggaran yang terjadi di wilayah perairan Indonesia, mulai dari illegal fishing hingga kejahatan lintas negara.

Namun, lemahnya koordinasi antar-lembaga menyebabkan upaya penegakan hukum tidak berjalan efektif.

“Kebayang enggak kalau kita bayangkan laut ZEE kita laut internasional, laut ZEE terus ada yang ke dalam. Katakan ada kapal yang ditangkap di ZEE. Sampai dia ke darat akan ketemu dengan enam lembaga (yang masing-masing punya kewenangan sendiri),” kata Lodewijk.

Selain itu, purnawirawan jenderal bintang dua tersebut juga menilai regulasi keamanan laut saat ini belum komprehensif, adaptif, dan responsif terhadap dinamika ancaman maritim.

Hal ini membuat sistem keamanan dan keselamatan laut nasional belum berjalan secara optimal.

Sebagai solusi, Lodewijk merekomendasikan pembentukan regulasi tunggal yang mengatur tata kelola keamanan laut secara terpadu.

Salah satu langkah konkret yang dia usulkan adalah penyusunan Undang-Undang Keamanan Laut.

"Perlu dirumuskan rancangan undang-undang tentang keamanan laut. Ini kenapa? Guna mewujudkan sistem keamanan laut yang komprehensif,” jelas Lodewijk.

Selain itu, dia juga mengusulkan pembentukan Sea and Coast Guard Indonesia sebagai sektor utama yang bertanggung jawab dalam koordinasi penegakan hukum, serta menjaga keamanan dan keselamatan di laut.

“Jadi jangan Bakamla lagi, Sea and Coast Guard Indonesia sebagai leading sector yang memiliki tugas dan wewenang mengkoordinasikan penegakan hukum di laut, menjaga keamanan dan keselamatan sesuai tataran kemampuan yang diberikan,” tutur Lodewijk.

“Jangan seakan-akan hanya koordinasi, nanti bukan coast guard yang keluar, tapi Bakorkamla. Padahal sudah dievaluasi Bakorkamla tidak bisa atau tidak berfungsi dengan baik,” sambungnya.

Menurutnya, lembaga baru tersebut harus diberikan kewenangan penuh dalam penegakan hukum di laut, agar sistem keamanan maritim Indonesia lebih efektif dan terintegrasi.

"Diberi kewenangan dan tanggung jawab penuh untuk penegakan hukum di laut. Diberi kewenangan yang sekarang saya katakan itu mereka tidak punya,” pungkasnya.

Editor: Tria Sutrisna

Tag:  #sebut #koordinasi #keamanan #laut #lemah #wamen #polkam #bakamla #banci

KOMENTAR