Soal Efisiensi Anggaran, Istana: Hilangkan Lemak Belanja APBN, Tak Kurangi Otot
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat ditemui di Gedung Kwarnas, Jakarta, Jumat (7/2/2025). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)
16:46
11 Februari 2025

Soal Efisiensi Anggaran, Istana: Hilangkan Lemak Belanja APBN, Tak Kurangi Otot

- Kepala Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi menjelaskan soal efisiensi anggaran dengan analogi tubuh manusia.

Menurut Hasan, efisiensi anggaran ditujukan untuk menghilanhkan lemak belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bukan mengurangi otot.

"Efisiensi yang sesuai arahan presiden Prabowo adalah menghilangkan lemak-lemak dalam belanja APBN kita, tapi tidak mengurangi otot," kata Hasan dalam keterangannya, Selasa (11/2/2025).

Dia lantas memastikan bahwa kemampuan dan tenaga pemerintah dalam pelayanan publik tidak akan berkurang dengan adanya efisiensi anggaran.

"Tenaga pemerintah dan kemampuan pemerintah tidak akan berkurang karena pengurangan lemak ini," ujar Hasan.

Kemudian, Hasan menjelaskan bahwa ada empat kriteria yang tidak terkena efisiensi anggaran yakni gaji pegawai, layanan dasar prioritas pegawai, pelayanan publik, dan bantuan sosial.

"Jadi mitigasi bencana merupakan layanan publik yang dipastikan optimal," katanya.

Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan penghematan anggaran kementerian dan lembaga (K/L) tahun 2025 melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

Arahan tersebut ditegaskan melalui aturan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025.

Dalam aturan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menetapkan efisiensi anggaran kementerian/lembaga 2025 sebesar Rp 256,10 triliun.

Anggaran yang akan diefisiensikan meliputi belanja operasional dan non-operasional, namun tidak termasuk belanja pegawai dan bantuan sosial (bansos).

Editor: Rahel Narda Chaterine

Tag:  #soal #efisiensi #anggaran #istana #hilangkan #lemak #belanja #apbn #kurangi #otot

KOMENTAR