Tak Mau Kalah dari Stadion GBT, Stadion Kanjuruhan Malang akan Gunakan Single Seat dan Lapangan Standar Internasional
Kondisi terkini Stadion Kanjuruhan Malang yang sedang direnovasi. (Dok Radar Malang)
20:32
28 September 2024

Tak Mau Kalah dari Stadion GBT, Stadion Kanjuruhan Malang akan Gunakan Single Seat dan Lapangan Standar Internasional

 

 - Proyek revitalisasi Stadion Kanjuruhan Malang masih terus berlangsung dan progresnya mencapai 85 persen. Target yang tersisa adalah 85 persen dan akan diselesaikan tiga bulan kedepan.   Jawa Pos melalui Radar Kanjuruhan sempat memantau stadion tersebut akhir September ini, dan sudah tampak berbagai perbaikan dan pembenahan di bagian-bagian stadion.    Antara lain bangku tunggal atau single seat pada tribun terbuka sudah terpasang semua. Kini tinggal pemasangan single seat untuk area VIP.   Menurut Project Manager Waskita Stadion Kanjuruhan Vino Teguh Pramudia, pihaknya melakukan percepatan agar bisa mencapai 95 persen jelang akhir tahun ini.   “Kami lakukan percepatan, perkiraan Oktober akhir sudah sampai 95 persen. Setelah itu kami lanjutkan dengan finishing pada Desember depan,” ucap dia seperti dikutip dari Radar Malang.   Pihak Waskita bahkan sampai mengebut pembangunan hingga dini hari sekitar pukul 03.00 meskipun tidak setiap hari terutama untuk pengerjaan penguatan struktur bangunan.   Namun Vino pastikan revitalisasi ini tidak sampai mengubah bentuk, karena bentuk lama stadion Kanjuruhan akan tetap dipertahankan.   “Dari data yang kami terima, kapasitas awal stadion ini sejak dibangun adalah 18 ribu penonton. Kemudian bertahun-tahun mengalami kapasitas berlebih, sudah terjadi pelemahan struktur yang masif,” lanjut dia.   Dia mengatakan, perombakan total juga dilakukan pada akses keluar masuk tribun. Caranya dengan mengubah bentuk tangga yang awalnya curam menjadi landai, dilengkapi railing. Lalu dilakukan juga pelebaran pada pintu dan tangga tribun penonton.   Untuk area lapangan, ada dua jenis, yaitu Trek lari dan lapangan untuk sepak bola. Trek lari yang terbuat dari material karet juga sudah terpasang. Sedangkan lapangan menggunakan rumput jenis Zoysia Matrella dan terlihat sudah rapat.   Rumput lapangan yang digunakan sudah memenuhi standar untuk pertandingan Liga 1, dan juga sudah dilakukan uji laju dan daya pantul bola, serta uji daya serap air.   “Nanti akan kami buat garis-garis pola pemotongan,” terang Vino.   Sebagaimana diketahui, tragedi kericuhan Kanjuruhan Malang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu saat Arema takluk dari tim tamu Persebaya 3-2.     Kericuhan bermula saat beberapa Aremania masuk ke dalam area lapangan. Mereka masuk saat pemain dan official tim Arema FC berkumpul di tengah lapangan.     Namun saat hendak bergerak ke tribun timur, ada sejumlah Aremania berhasil masuk setelah lepas dari kawalan aparat keamanan dan mendekat ke pemain.   Kondisi kemudian berubah menjadi tidak terkendali saat semakin banyak Aremania yang masuk dan mengejar pemain. Saat itulah, petugas beraksi dan coba menghalau Aremania hingga melepaskan sejumlah gas air mata.   Kondisi semakin chaos saat mereka bertumbangan dan terinjak-injak hingga diketahui banyak yang tewas akibat kericuhan tersebut.   Stadion Kanjuruhan pun rusak parah di bagian tribun dan berbagai area lainnya sehingga Arema tidak dapat menggunakannya sebagai kandang sebelum selesai direnovasi.  

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #kalah #dari #stadion #stadion #kanjuruhan #malang #akan #gunakan #single #seat #lapangan #standar #internasional

KOMENTAR