Desak Malaysia Tanggungjawab Kasus WNI Tewas Ditembak, DPR: Penggunaan Senpi Aparat ke Sipil Sangat Berlebihan!
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal. (Suara.com/Lilis)
13:22
31 Januari 2025

Desak Malaysia Tanggungjawab Kasus WNI Tewas Ditembak, DPR: Penggunaan Senpi Aparat ke Sipil Sangat Berlebihan!

Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal minta pemerintah Malaysia bertanggungjawab atas kejadian penembakan kapal yang mengangkut pekerja migran Indonesia (PMI) tidak berdokumen oleh aparat Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM). Cucun mengecam tragedi tersebut yang menewaskan satu orang dan melukai empat orang lainnya.

"Dukacita mendalam bagi PMI yang menjadi korban tewas dan luka-luka akibat penembakan di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Kita mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan personel dari otoritas Malaysia tersebut," kata Cucun dalam keterangannya dikutip Jumat (31/1/2025).

Dia mendukung sikap Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur yang telah mengirimkan nota diplomatik kepada Pemerintah Malaysia untuk penyelidikan kejadian tersebut. Menurutnya, Indonesia memang harus meminta pertanggungjawaban dari Malaysia.

"Indonesia harus meminta pertanggungjawaban dari Malaysia terkait dengan masalah penembakan yang menghilangkan nyawa warga kita," ucapnya.

Jenazah Basri yang tewas akibat penembakan oleh APMM saat akan dibawa ke Pulau Rupat, Bengkalis. [ANTARA/Annisa Firdausi]Jenazah Basri yang tewas akibat penembakan oleh APMM saat akan dibawa ke Pulau Rupat, Bengkalis. [ANTARA/Annisa Firdausi]

Politisi PKB itu menyayangkan tindakan aparat APPM yang menggunakan senjata api saat mengamankan kapal. Dia menilai tindakan tersebut berlebihan karena seharusnya tidak dilakukan.

"Kalau memang harus dilakukan peringatan dan tindakan, semestinya gunakan cara-cara soft approach. Penggunaan senjata api oleh aparat kepada warga sipil sangat berlebihan," tuturnya.

Pasca kejadian tersebut, Cucun makin menyoroti fenomena masih banyaknya pekerja migran Indonesia yang tidak sesuai prosedur atau ilegal. Padahal, tindakan tersebut berisiko sebabkan dampak buruk kepada pekerja Indonesia.

Dia berharap Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) bisa selesaikan berbagai persoalan PMI, termasuk yang berangkat ke luar negeri lewat proses ilegal.

"Harus ada terobosan untuk menyelamatkan warga kita agar tidak semakin banyak yang tergiur bekerja di luar negeri secara unprocedural, yang kemudian banyak menjadi korban perdagangan orang, bahkan hingga kekerasan," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, insiden penembakan itu terjadi di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat (24/1) lalu. Kapal dalam perjalanan dari Malaysia menuju Indonesia. Dikabarkan ada lima WNI yang menjadi korban penembakan. Satu korban dikabarkan tewas, dan empat lainnya luka-luka. 

Editor: Agung Sandy Lesmana

Tag:  #desak #malaysia #tanggungjawab #kasus #tewas #ditembak #penggunaan #senpi #aparat #sipil #sangat #berlebihan

KOMENTAR