Sosok Mardani Ali Sera, Dilaporkan Hari Ini ke MKD Buntut Dianggap Ejek Partai Gelora
DILAPORKAN MKD - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Sosok Mardani Ali Sera terseret dan dianggap menjatuhkan nama Partai Gelora, hari ini dilaporkan ke MKD 
06:02
30 Januari 2025

Sosok Mardani Ali Sera, Dilaporkan Hari Ini ke MKD Buntut Dianggap Ejek Partai Gelora

- Sosok Mardani Ali Sera terseret dan dianggap menjatuhkan nama Partai Gelora.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI tersebut dinilai mengolok-olok Partai Gelora di hadapan ratusan organisasi masyarakat (Ormas).

Buntut kasus tersebut, Mardani Ali Sera (MAS) bakal dilaporkan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI pada Kamis (30/1/2025) hari ini.

Simpatisan Partai Gelora, Eneng Ika Haryati, membeberkan kronologi MAS dinilai telah melontarkan olokan yang ditujukan secara sengaja kepada Partai Gelora saat acara 'Silaturahmi Nasional BKSAP dengan Ormas dan Lembaga Kemanusiaan Peduli Palestina', Selasa (21/1/2025) lalu.

"Untuk itu menjadi dasar bagi saya melaporkan saudara Mardani Ali Sera ke Mahkamah Kehormatan Dewan dan meminta MKD memecat saudara Mardani Ali Sera dari posisi Pimpinan BKSAP," kata Ika dalam keterangannya, Rabu (29/1/2025).

Dilaporkan ke MKD

Sementara dalam kasus olok-olok Partai Gelora, MAS menyebut Partai Gelora tak bisa disejajarkan dengan PKS.

Mulanya hal itu terjadi saat perwakilan dari Pusat Dokumentasi Islam Indonesia atau Pusdok Tamadun, Hadi Nur Rahmat, memaparkan capaian organisasinya dalam membantu Palestina.

Pada saat Hadi menyebut kerja sama dengan berbagai partai, termasuk Gerindra, PDIP, PKS, dan Gelora, Mardani tiba-tiba menyela, "PKS jangan dekatin ke Gelora," ungkapnya sambil tertawa terkekeh-kekeh.

"Mardani Ali Sera selaku Anggota DPR RI selalu menghina dan mengolok-olok Partai Gelora, sebelumnya dia bersama istrinya (Siti Onah) mengolok-olok Partai Gelora sebagai partai 'Nol Koma'."

"Sekarang dia mengolok-olok lagi di acara Silaturahmi Nasional dengan dihadiri 103 Ormas dan Lembaga Peduli Kemanusiaan Palestina yang disiarkan langsung oleh TVParlemen pada, Selasa (21/1/2025)," kata Ika.

Aksi tersebut bahkan kata Ika, terekam dalam siaran langsung di TVR Parlemen yang berpotensi memunculkan reaksi dari publik.

"Mardani Ali Sera ketawa terbahak-bahak panjang sekaligus berdalih mengatakan bercanda dalam menit 03:06 dan 03:19:19. Atas dasar itu saya mengadukan Saudara Mardani Ali Sera ke MKD DPR RI," tegasnya.

Ika Haryati menegaskan, Mardani Ali Sera sebagai Ketua BKSAP telah merendahkan DPR RI sekaligus BKSAP sebagai Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR RI.

Ika Haryati lantas menilai pernyataan Mardani Ali sudah termasuk kategori penghinaan, diskriminasi, sarkasme, tidak adil, dan lebih utamakan golongannya yang dilakukan secara sadar terbuka.

Dirinya menjadwalkan untuk melayangkan pelaporan terhadap politisi PKS tersebut ke MKD pada Kamis hari ini.

"Insya Allah, Kamis (30/1/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, saya sebagai Simpatisan Partai Gelora akan mengadukan saudara Mardani selaku Ketua BKSAP dari Fraksi PKS ke MKD DPR," tandas dia.

Berikut Profil Mardani Ali Sera, dikutip dari website resmi Fraksi PKS di DPR:

Nama: Dr  H Mardani, M.Eng.

Lahir : Jakarta / 9 April 1968

Istri: Siti Oniah

Anak: 5 Perempuan dan 4 Laki-Laki

Riwayat Pendidikan

  • SMA Negeri 1 Budi Utomo Jakarta Pusat
  • S1 : Teknik Mesin, Universitas Indonesia
  • S2 : Master of Enginering, Universiti Teknologi Malaya
  • S3 : Philosophiae Doctorate, Universiti Teknologi Malaya

Riwayat Pekerjaan

Menjadi da’i utusan DPP PKS ke Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Arab Saudi untuk mensosialisasikan konsep pembangunan umat madani. (2008)

Staf pengajar Universitas Mercu Buana (1992-Sekarang)

Kepala Pusat Penelitian Univ Mercu Buana 2006-2007

Riwayat Organisasi

  • Wakil Sekretaris Jenderal PKS (2005-2010)
  • Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai (2010-2011)
  • Majelis Syuro Partai (2010-sekarang)
  • Ketua DPP Bidang Humas (2012-2015)
  • Wakil Sekretaris Jenderal (2015-2016)
  • Ketua DPP Bidang Kepemudaan (2016-2019)
  • Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi di Pilgub DKI Jakarta (2017)
  • Ketua DPP Badan Pembinaan Kepemimpinan Daerah (2019-2020)
  • Ketua DPP Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Hidup (2020-sekarang)

Lobi AS

Mardani Ali Sera merupakan anggota dewan yang malang melintang di berbagai pemberitaan media.

Pernyataannya kerap kali menjadi sorotan dan pro kontra.

Dalam konflik Palestina dan Israel, ia juga turut bertindak.

Pada Juni 2024 lalu, Mardani Ali Sera menyebut pihaknya tengah melobi Amerika Serikat (AS) agar segera mengakui kemerdekaan Palestina.

Adapun hal itu diungkapkan Mardani pada saat hadir dalam aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar (Kedubes) AS, Jalan Medan Merdeka Selatam, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6/2024) pagi.

Dalam upaya itu, Mardani berharap kedepan agar Amerika tak lagi mengeluarkan hak vetonya untuk membela Israel pada forum resmi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Amerika lagi dilobi dan sudah terdesak, mudah-mudahan tidak ada lagi hak veto pada sidang umum yang akan datang," kata Mardani saat ditemui di lokasi.

Sementara itu, di sisi lain, ia juga mengaku cukup mengapresiasi peran pemerintah Indonesia yang selama ini terus bersuara terkait kemerdekaan Palestina tersebut.

"Bukan cuma itu, kita juga mengundang banyak sekali baik dari fatah khususnya, dari otoritas dari Palestina untuk melakukan pengembangan otoritas pengelolaan pemerintahanya di Indonesia," paparnya.

Suarakan Gencatan Senjata

Pemberitaan Desember 2024 lalu, Mardani Ali Sera juga mengutuk keras pengepungan dan serangan Israel teranyar atas Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara.

"Rumah Sakit Indonesia merupakan sedikit dari rumah sakit di Gaza yang secara parsial masih berfungsi. Tuduhan bahwa di rumah sakit Indonesia itu ada pejuang Hamas yang menyerang Israel adalah kebohongan alias tidak ada bukti," kata dia dalam keterangannya Jumat (27/12/2024).

Mardani mencurigai serangan Israel atas fasilitas kesehatan di Jalur Gaza tersebut sebagai kebijakan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) yang dilakukan secara keji, biadab, dan tidak berprikemanusiaan.

"Menurut beberapa sumber, per November 2024 tercatat hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi."

"Sisanya hancur atau berfungsi sebagian karena serangan brutal Israel. Ini jelas-jelas TSM. Anehnya, komunitas internasional belum banyak berbuat. Ini jelas-jelas teror yang sangat mengerikan," ucapnya.

Lebih lanjut, Mardani mendesak komunitas global memberikan tekanan keras dan secepatnya terhadap Israel agar mematuhi hukum internasional.

"Saya mendesak komunitas global terutama PBB agar memaksa Israel mematuhi hukum internasional, terutama Pasal 18 Konvensi Den Haag tentang Hukum dan Kebiasaan Perang di Darat tahun 1907 yang melarang serangan terhadap rumah sakit, tempat medis, dan tenaga medis yang mengumpulkan, merawat, dan mengevakuasi orang yang terluka dan sakit dalam konflik bersenjata," ucap dia.

Di sisi lain, Legislator Komisi II tersebut menilai serangan Israel terhadap berbagai fasilitas kesehatan dan penampungan pengungsi sebagai upaya melenyapkan warga Gaza.

"Saya semakin yakin bahwa teror Israel yang jauh dari kosa kata kemanusiaan itu bertujuan memusnahkan dan mengusir warga Palestina dari wilayah Jalur Gaza," ucapnya.

"Kita harus terus mengupayakan gencatan senjata, memastikan tersalurkannya bantuan kemanusiaan, menyediakan koridor aman bagi warga sipil dan merealisasikan untuk menghukum Israel di Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional," pungkas dia.

Semprot Hasto

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengaku mempunyai video skandal korupsi para pejabat negara.

Merespons hal tersebut, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, meminta Hasto untuk membuka informasi tersebut.

"Dibuka aja kalau ada, kan kalau fakta hukum, kalau bukan fakta hukum ya mungkin nanti pengadilan yang akan menentukan. Kita negara hukum kok," ucap Mardani, Senin (30/12/2024).

Mardani juga buka suara soal adanya dugaan kriminalisasi terhadap eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara (Jubir) PDIP, Guntur Romli.

Ia menekankan agar hal itu disampaikan ke publik sehingga masyarakat bisa menilai.

"Itu termasuk yang ditunggu publik, dan karena itu, kalau pandangan saya tetap, kalau itu fakta hukum monggo dibuka, dan Pak Prasetyo Hadi, Mensesneg kita sangat lugas, monggo saja," ungkapnya.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Rizki Sandi Putra, Fahmi Ramadhan, Chaerul Umam, Deni Setiawan)

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #sosokmardani #sera #dilaporkan #hari #buntut #dianggap #ejek #partai #gelora

KOMENTAR