Menlu RI Minta Investigasi Menyeluruh Kasus Penembakan 5 WNI di Malaysia
Menteri Luar Negeri Sugiono, Jumat (10/1/2025).(KOMPAS.COM/AMIR SODIKIN)
06:08
28 Januari 2025

Menlu RI Minta Investigasi Menyeluruh Kasus Penembakan 5 WNI di Malaysia

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, mendorong dilakukannya investigasi menyeluruh atas insiden penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

Peristiwa ini menewaskan seorang warga negara Indonesia (WNI) dan melukai empat lainnya.

Pentingnya investigasi ini untuk mengungkap dugaan penggunaan kekuatan berlebihan oleh petugas patroli laut Malaysia.

"Mendorong investigasi menyeluruh terhadap insiden penembakan yang dilakukan oleh APMM, termasuk dugaan adanya excessive use of force," kata Sugiono, seperti dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (28/1/2025).

Dirinya menyesalkan atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam insiden ini, serta menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban meninggal.

"Menyesalkan jatuhnya korban jiwa WNI dalam insiden penembakan yang dilakukan APMM," kata dia.

Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemlu RI mengungkapkan WNI yang tewas ditembak oleh petugas patroli laut Malaysia, adalah warga Provinsi Riau berinisial B. Informasi tersebut didapat dari Polis Diraja Malaysia (PDRM).

Korban akan dipulangkan ke Indonesia setelah proses otopsi selesai oleh otoritas kesehatan Malaysia.

"Perkembangan pada tanggal 27 Januari 2025, KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari PDRM bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau, dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses autopsi," kata Direktur PWNI Kemlu RI Judha Nugraha kepada wartawan, Senin (27/1/2025).

KBRI Kuala Lumpur akan menangani seluruh prosedur pemulasaran jenazah B dan memfasilitasi repatriasi ke daerah asalnya.

Sementara itu, empat WNI yang mengalami luka-luka akibat penembakan telah mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat. Kondisi mereka dilaporkan stabil.

"Sedangkan untuk 4 WNI luka, KBRI mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil," katanya.

KBRI juga telah mengajukan permohonan kekonsuleran untuk bertemu dengan para korban. Pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Rabu (29/1/2025).

Insiden terjadi pada Jumat, 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 waktu setempat di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

Ketika sedang berpatroli, APMM menemukan sebuah kapal yang ditumpangi lima WNI.

Petugas meminta kapal tersebut menepi, namun terjadi perlawanan sehingga petugas melepaskan tembakan.

Akibatnya, satu WNI tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.

Kelima WNI tersebut diduga merupakan pekerja migran non-prosedural yang berusaha keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal.

Dari lima korban, hanya satu orang yang membawa identitas paspor.

Tag:  #menlu #minta #investigasi #menyeluruh #kasus #penembakan #malaysia

KOMENTAR