Niat Puasa Asyura 10 Muharram, Bagaimana Hukumnya Digabung Puasa Qadha Ramadhan?
Niat Puasa Asyura 10 Muharram, Bagaimana Hukumnya Digabung Puasa Qadha Ramadhan? (freepik)
09:03
16 Juli 2024

Niat Puasa Asyura 10 Muharram, Bagaimana Hukumnya Digabung Puasa Qadha Ramadhan?

Jangan sampai terlewat, sebentar lagi umat Muslim akan menyambut 10 Muharram yang telah disunahkan sebagai waktu puasa asyura.

Keutamaan puasa Asyura pada 10 Muharram bahkan sudah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Sahabat Ibnu Abbas Ra, marfu’ (disandarkan pada Nabi Muhammad SAW) berkata berikut,

“Puasalah pada Hari Asyura dan bedakanlah dari kalian dengan Kaum Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau setelahnya,”

Lantas, kapan umat muslim bisa melakukan puasa Asyura di tahun 2024 ini? Berikut pembahasannya.

Baca Juga: Doa untuk Anak Yatim Tanggal 10 Muharram, Usap Kepalanya Agar Hajat Terkabul

Jadwal puasa Asyura 10 Muharram

Pada tahun 2024 ini, pemerintah-Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) menetapkan tanggal 1 Muharram 1446 H di hari yang berbeda. Dengan begitu, penentuan jadwal puasa Asyura keduanya pun berbeda.

  • Jadwal puasa Asyura 2024 versi pemerintah dan Muhammadiyah: Selasa, 16 Juli 2024.
  • Jadwal puasa Asyura 2024 versi NU: Rabu: 17 Juli 2024.

Niat puasa Asyura

Seperti puasa pada umumnya, Asyura juga harus diawali dengan membaca niat supaya sah. Berikut adalah niat yang bisa Anda baca sebelum melaksanakan puasa Asyura.

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma syura’a lillahi ta’ala

Artinya: Saya berniat puasa Asyura karena Allah Ta’ala.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa 9 dan 10 Muharram, Bolehkah Digabung dengan Puasa Qadha Ramadhan?

Keutamaan puasa Asyura

Mengutip dari laman NU Online, salah satu keutamaan yang bisa Anda peroleh dengan menjalani puasa Asyura adalah mendapat ampunan atas dosa setahun lalu.

و) يوم (عاشوراء) وهو عاشر المحرم لأنه يكفر السنة الماضية كما في مسلم (وتاسوعاء) وهو تاسعه لخبر مسلم لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع فمات قبله والحكمة مخالفة اليهود ومن ثم سن لمن لم يصمه صوم الحادي عشر بل إن صامه لخبر فيه

Artinya: "(Disunahkan) puasa di hari Asyura, yaitu 10 Muharram karena dapat menutup dosa setahun lalu sebagai hadits riwayat Imam Muslim. (Disunahkan) juga puasa Tasua, yaitu hari 9 Muharram sebagai hadits riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, 'Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa tasu'a.' Tetapi Rasulullah SAW wafat sebelum Muharram tahun depan setelah itu. hikmah puasa Tasu'a adalah menyalahi amaliyah Yahudi. Dari sini kemudian muncul anjuran puasa hari 11 Muharram bagi mereka yang tidak berpuasa Tasu'a. Tetapi juga puasa 11 Muharram tetap dianjurkan meski mereka sudah berpuasa Tasu'a sesuai hadits Rasulullah SAW," (Lihat Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Fathul Mu'in pada hamisy I'anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz II, halaman 301).

Supaya berbeda dengan amalan kaum Yahudi, umat Muslim juga dianjurkan berpuasa di tanggal 9 dan 9 Muharram.

Hukum menggabungkan puasa Asyura dengan qadha ramadhan

Sampai saat ini, masih ada perbedaan pendapat antar ulama mengenai hukum menggabungkan puasa sunnah dengan qadha Ramadhan. Beberapa di antara menilai bahwa kedua puasa tersebut adalah sah. Beberapa yang lain menilai bahwa hanya salah satu puasa yang mendapat pahala, ada pula yang menganggap bahwa kedua puasa tersebut justru tidak sah.

Oleh karena itu, umat Muslim bisa mempertimbangkan berbagai pendapat tersebut untuk memutuskan apakah lazim jika menggabungkan puasa sunnah Asyura dan kewajiban qadha ramadhan.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

Editor: Chyntia Sami Bhayangkara

Tag:  #niat #puasa #asyura #muharram #bagaimana #hukumnya #digabung #puasa #qadha #ramadhan

KOMENTAR