Demi Kesehatan Mental! Ini 8 Situasi dalam Hidup yang Harus Ditetapkan Batasan Tegas Menurut Psikologi, Apa Saja?
Batasan dalam hidup menurut Psikologi (Freepik)
13:54
11 Desember 2024

Demi Kesehatan Mental! Ini 8 Situasi dalam Hidup yang Harus Ditetapkan Batasan Tegas Menurut Psikologi, Apa Saja?

– Menetapkan batasan tegas dalam hidup adalah salah satu kunci menjaga keseimbangan emosional dan kesehatan mental. Psikologi menunjukkan bahwa pembatas yang jelas tidak hanya membantu kamu melindungi diri dari tekanan berlebih, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan orang-orang di sekitarmu.

Ada momen-momen tertentu di mana batasan menjadi sangat penting untuk ditegakkan, terutama saat hak, waktu, atau ruang pribadimu terancam.

Dalam situasi-situasi seperti ini, menetapkan garis tersebut bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk keberanian untuk menghargai dirimu sendiri dan menjaga kesehatan mental.

Dilansir dari Hack Spirit pada Rabu (11/12), diterangkan setidaknya terdapat delapan situasi dalam hidup di mana kamu harus menetapkan batasan yang tegas menurut Psikologi agar kesehatan mental terjaga.

1. Menjaga ruang pribadi

Setiap orang memiliki gelembung pribadi yang perlu dijaga dan dihormati, namun sayangnya tidak semua orang memahami konsep ini. Rekan kerja yang terus-menerus mengintip dari balik bahu atau teman yang tidak mengerti konsep “waktu sendiri” bisa membuat seseorang merasa sangat tidak nyaman.

Setiap individu memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda terkait ruang pribadinya, di mana beberapa orang mungkin nyaman dengan kontak dekat sementara yang lain lebih suka menjaga jarak tertentu. Mengkomunikasikan kebutuhan akan ruang pribadi dengan tegas namun tetap sopan adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan saling menghormati.

2. Bersikap baik pada diri sendiri

Menetapkan batasan untuk diri sendiri ternyata sama pentingnya dengan menetapkan batasan untuk orang lain, bahkan para pakar jiwa menyebutnya sebagai langkah krusial menuju kesejahteraan mental. Hal ini bisa dimulai dari membatasi waktu menonton serial televisi hingga memastikan tidak bekerja berlebihan meskipun sangat menikmati pekerjaan tersebut.

Menentukan batasan untuk diri sendiri bukan tentang pembatasan, melainkan tentang keseimbangan yang memungkinkan seseorang untuk menikmati hidup sambil tetap menjaga kesehatan jangka panjang. Penting untuk diingat bahwa perawatan diri tidak selalu tentang hal-hal yang terasa menyenangkan saat ini, tapi lebih kepada membuat pilihan yang berkontribusi pada kesehatan dan kebahagiaan jangka panjang.

3. Mengelola keseimbangan kerja-kehidupan

Di era yang serba cepat ini, batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sering kali menjadi kabur, seperti menjawab email di semua jam atau membawa stres kerja ke rumah. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang secara efektif mengelola keseimbangan kerja-kehidupan cenderung lebih produktif dan puas dengan pekerjaan mereka, serta lebih kecil kemungkinannya mengalami kelelahan mental.

Menetapkan waktu spesifik saat “di luar jam kerja” seperti tidak ada email kerja setelah jam 6 sore atau tidak membahas masalah pekerjaan selama makan malam keluarga bisa menjadi solusi efektif. Yang penting untuk diingat adalah menetapkan batasan di tempat kerja tidak berarti kurang berdedikasi atau kurang ambisius.

4. Menangani tuntutan emosional

Terkadang tuntutan emosional dari orang-orang di sekitar bisa menjadi terlalu berat dan membuat seseorang merasa terkuras energinya. Karenanya, menetapkan batasan dalam situasi seperti ini sangat penting untuk kesehatan mental, misalnya dengan memberitahu teman bahwa kamu tidak bisa berbicara saat ini atau memberi tahu anggota keluarga bahwa kamu membutuhkan waktu untuk diri sendiri.

Meskipun terdengar egois, namun kesejahteraan emosional kamu sama pentingnya dengan kesejahteraan orang-orang di sekitar. Dengan menetapkan batasan yang jelas, kamu sebenarnya tidak mendorong orang menjauh tetapi justru memastikan bahwa kamu bisa ada untuk mereka di masa depan tanpa mengorbankan kesehatan mental sendiri.

5. Mengelola media sosial

Media sosial bisa menjadi pedang bermata dua yang membuat seseorang tanpa sadar menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekadar menggulir layar dan membandingkan hidupnya dengan highlight kehidupan orang lain. Membatasi penggunaan media sosial bisa dimulai dari hal sederhana seperti mengatur waktu penggunaan layar harian atau memutuskan untuk tidak memeriksa ponsel pertama kali saat bangun tidur.

Mengikuti akun-akun yang membuat perasaan menjadi tidak nyaman atau menyebabkan stres yang tidak perlu sebaiknya dihentikan, dan sebagai gantinya mulailah mengikuti konten yang benar-benar membawa kebahagiaan dan inspirasi. Dengan menetapkan batasan ini, kamu menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan media sosial, di mana platform tersebut melayani kamu, bukan sebaliknya.

6. Mengelola urusan keuangan

Masalah keuangan sering kali menjadi topik yang sensitif, terutama ketika seseorang merasa tertekan untuk mengeluarkan uang lebih dari yang dia merasa nyaman. Menetapkan batasan dalam urusan keuangan sangat penting untuk ketenangan pikiran dan kesehatan finansial, misalnya dengan melakukan percakapan terbuka tentang pembagian tagihan restoran secara adil, menyarankan aktivitas yang lebih terjangkau, atau sekadar mengatakan tidak ketika sesuatu di luar anggaran.

Perlu diingat bahwa itu adalah uang kamu dan kamu memiliki hak penuh untuk memutuskan di mana, bagaimana, dan untuk apa uang tersebut digunakan. Hal ini akan memungkinkan kamu untuk menikmati aktivitas sosial tanpa stres pengeluaran berlebihan atau melampaui batas kemampuan.

7. Menolak hubungan beracun

Hubungan yang toxic, baik itu romantis, keluarga, atau pertemanan, bisa berdampak serius pada kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan. Penting untuk dipahami bahwa bukan tugas kamu untuk memperbaiki seseorang atau mentolerir perilaku tidak sehat atas nama cinta atau kesetiaan.

Menetapkan batasan yang tegas atau bahkan memutuskan hubungan sepenuhnya bisa menjadi langkah yang diperlukan untuk pelestarian diri. Ingatlah bahwa hubungan yang sehat didasarkan pada rasa hormat, pengertian, dan kepedulian yang timbal balik.

8. Memprioritaskan kesehatan jiwa

Dalam usaha untuk menyenangkan orang lain, memenuhi ekspektasi sosial, atau mengejar kesuksesan, kesehatan jiwa sering kali terabaikan. Menetapkan batasan untuk kesehatan jiwa bisa berarti mengambil istirahat secara teratur, mencari bantuan profesional, atau menjaga jarak dari situasi atau orang-orang yang menyebabkan stres.

Kesehatan jiwa bukanlah kemewahan atau pikiran yang bisa ditunda-tunda, melainkan bagian fundamental dari siapa diri kamu dan layak mendapatkan waktu serta perhatian. Penting untuk berani menetapkan batasan yang melindungi kesehatan jiwa karena diri kamu di masa depan akan berterima kasih untuk hal ini.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #demi #kesehatan #mental #situasi #dalam #hidup #yang #harus #ditetapkan #batasan #tegas #menurut #psikologi #saja

KOMENTAR