4 Perbedaan Pengguna Media Sosial X dan Facebook: Menurut Penelitian Pengguna X Lebih Machiavellian
– Pernahkah Anda merasa bahwa pengguna platform media sosial tertentu memiliki kepribadian yang berbeda? Ternyata, Anda mungkin benar. Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Psychology of Popular Media Culture menunjukkan adanya perbedaan kepribadian yang mencolok antara pengguna X (sebelumnya Twitter) dan Facebook.
Peneliti utama, Tara C. Marshall dari Brunel University London, ingin memahami alasan di balik penggunaan kedua platform media sosial tersebut.
“Saya ingin tahu mengapa orang menggunakan X (Twitter) padahal Facebook sudah begitu luas digunakan. Apakah X memenuhi kebutuhan tertentu, misalnya untuk mempromosikan karier, yang tidak dipenuhi oleh Facebook?” kata Marshall.
Selain itu, Marshall juga ingin mengetahui alasan di balik topik yang dipilih pengguna untuk di-tweet.
“Mengapa sebagian orang mem-posting tentang politik, penelitian, atau seni, sementara yang lain mem-posting tentang hal-hal yang lebih pribadi? Seberapa besar mereka senang membaca tweet orang lain tentang topik-topik tersebut?" sebutnya.
Para peneliti mensurvei 569 pengguna aktif Facebook dan X atau Twitter, 516 pengguna Facebook saja, dan 32 pengguna X atau Twitter saja.
Dari penelitian tersebut, terdapat empat perbedaan besar antara pengguna media sosial X atau Twitter dan Facebook, seperti yang dilansir dari Psypost.org, Kamis (9/5), berikut ini:
1. Keterbukaan Terhadap Pengalaman Baru
Penelitian ini menemukan bahwa pengguna X atau Twitter memiliki skor yang lebih tinggi dalam keterbukaan terhadap pengalaman baru (berpikiran terbuka dan intelektual) dibandingkan pengguna Facebook.
Artinya, pengguna X atau Twitter cenderung lebih: berpikiran terbuka, kreatif, intelektual, mencari sensasi, dan terbuka terhadap ide-ide baru dibandingkan dengan pengguna facebook.
2. Sifat Machiavellianism
Penelitian ini juga menemukan bahwa pengguna X atau Twitter memiliki skor yang lebih tinggi dalam sifat Machiavellian (cenderung manipulatif dan licik) dibandingkan pengguna Facebook.
Artinya, pengguna X atau Twitter cenderung lebih: cenderung manipulatif, licik, pragmatis, bersedia mencapai tujuan dengan cara apa pun, kurang mementingkan moralitas dibandingkan dengan pengguna facebook.
3. Motivasi Penggunaan Media Sosial
Perbedaan kepribadian ini juga memengaruhi motivasi seseorang menggunakan media sosial. Pengguna X atau Twitter yang terbuka terhadap pengalaman baru cenderung menggunakan Twitter untuk mempromosikan karier mereka.
Pengguna X atau Twitter juga lebih sering memposting tentang hal-hal yang bersifat intelektual (misalnya politik, penelitian).
Sedangkan pengguna Facebook yang narsis cenderung lebih sering memposting tentang pencapaian pribadi dan diet atau olahraga.
4. Topik yang Disukai
Penelitian ini juga menemukan bahwa pengguna Twitter dan Facebook memiliki preferensi yang berbeda dalam hal topik yang mereka sukai.
Secara umum, pengguna X atau Twitter lebih senang membaca tweet tentang topik intelektual seperti politik, penelitian, dan seni, serta kurang menyukai tweet tentang diet dan olahraga.
Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini hanya menunjukkan korelasi, bukan kausalitas. Artinya, penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa penggunaan Twitter menyebabkan seseorang menjadi lebih terbuka atau Machiavellian.
Namun, temuan ini menunjukkan adanya hubungan yang menarik antara platform media sosial dan kepribadian, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami hubungan ini dengan lebih baik.
Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa pengguna Twitter dan Facebook memiliki perbedaan kepribadian yang signifikan. Pengguna Twitter cenderung lebih terbuka dan Machiavellian, dan mereka tertarik pada platform ini untuk mempromosikan karier mereka dan memposting tentang hal-hal yang bersifat intelektual.
Meski Twitter dapat digunakan untuk kepentingan pribadi, platform ini juga dapat digunakan untuk mempererat hubungan sosial dan menemukan komunitas.
Tag: #perbedaan #pengguna #media #sosial #facebook #menurut #penelitian #pengguna #lebih #machiavellian