Menurut Psikologi: Ada 9 Situasi Hidup Disaat Pendapat Orang Lain Itu Tidak Penting, Apa Saja?
- Pendapat orang lain terkadang memang membantu kita untuk menjalani hidup lebih baik lagi serta menghindari ancaman yang berbahaya, tapi ada kalanya hal itu juga bisa membuat kita tertekan dan akhirnya malah berdampak negatif.
Sebagai makhluk sosial, tentunya cenderung ingin menjaga image atau citra diri yang baik, sehingga merasa cemas terkait pendapat orang lain. Mengutip dari laman Hello Sehat, ternyata perilaku tersebut menandakan bahwa kita memiliki pola pikir yang matang untuk menyesuaikan diri.
Kendati demikian, ada kalanya pendapat orang lain itu tidak penting dan tak perlu memikirkannya berlarut-larut, melansir dari laman Small Business Bonfire pada (01/12) ada 9 situasi hidup yang mengharuskan kamu melakukan hal tersebut :
1. Saat memilih jalan hidup
Memilih jalan hidup adalah keputusan yang sangat pribadi, dan keputusan tersebut harus dipandu oleh hasrat, minat, dan tujuan sendiri, bukan oleh pendapat orang lain.
Sangat mudah untuk merasa terpengaruh oleh ekspektasi orang tua, teman, atau masyarakat luas. Mungkin juga kamu ditekan untuk mengikuti jalur karier tertentu atau mengejar pendidikan tinggi ketika hati tidak tertuju pada hal tersebut.
Dalam hal ini, penting untuk mengingat bahwa ini adalah hidupmu, kamulah yang harus menerima keputusan ini karena kebahagiaan diri sendiri jauh lebih penting.
Mendengarkan nasihat yang bermaksud baik bisa bermanfaat, tapi pada akhirnya, arah hidup harus dipandu oleh intuisi dan aspirasi sendiri.
2. Saat menjaga kesehatan mental
Kesehatan mental adalah masalah yang sangat pribadi, dan seringkali hanya kamu sendiri yang benar-benar memahaminya. Mereka semua tidak dapat memahami sebenarnya, dan itu tidak masalah.
Orang lain mungkin memberikan nasihat berdasarkan pengalaman atau persepsi mereka sendiri, tanpa menyadari bahwa hal yang berhasil bagi mereka mungkin tidak berhasil bagimu.
3. Saat berpisah dengan teman
Persahabatan itu indah, memperkaya bagian hidup kita. Tapi terkadang, persahabatan mencapai titik disaat mereka tak lagi memberikan manfaat bagi kehidupan ini.
Hal ini bisa disebabkan oleh perbedaan pendapat, beda jalan hidup, berjalan lebih dulu dari satu sama lain, atau hal lainnya. Terlepas dari alasannya, berpisah dengan seorang teman bisa jadi sulit dan sering kali menimbulkan banyak pendapat dari luar.
Teman dan keluarga mungkin mencoba menengahi atau meyakinkanmu untuk menebus kesalahan, terutama jika sudah berteman lama. Tapi penting untuk diingat bahwa tidak apa-apa untuk meninggalkan hubungan yang tidak lagi bermanfaat bagimu.
4. Saat memutuskan jadi orang tua
Memutuskan untuk menjadi orang tua adalah salah satu keputusan paling penting. Ini adalah pilihan yang mengubah hidup dengan cara yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
Masyarakat sering kali memberikan gambaran bahwa menjadi orang tua adalah pencapaian tertinggi, serta langkah logis berikutnya dalam hidup. Tapi pada kenyataannya, ini tidak untuk semua orang.
Beberapa orang mungkin mempertanyakan keputusanmu, mengenai waktu untuk memiliki anak atau memilih punya anak atau tidak. Mereka mungkin memberikan nasihat yang tidak diminta atau menyuarakan penilaiannya tentang kemampuan, kesiapan, atau bahkan usia.
Tapi ingat, ini adalah keputusanmu sendiri, kamulah yang harus menjalaninya dan lebih mengetahui yang terbaik untuk diri sendiri.
5. Saat menetapkan batasan
Menetapkan batasan adalah aspek penting dari perawatan diri dan hubungan yang sehat. Ini tentang menghormati kebutuhan diri sendiri dan memastikan bahwa orang lain juga menghormatinya.
Tapi ketika kamu mulai menetapkan batasan, mungkin menemukan beberapa hambatan. Orang mungkin menuduhmu egois, tidak peduli, atau terlalu sensitif. Mereka mungkin mencoba membuat kamu merasa bersalah karena memprioritaskan kebutuhan sendiri.
Batasan bukanlah tanda keegoisan, itu adalah tanda harga diri. Jangan biarkan pendapat orang lain membuatmu meragukan kebutuhan akan ruang dan perawatan diri.
6. Saat menghadapi kegagalan
Kita semua pernah mengalaminya, seperti melewatkan peluang besar, proyek yang salah, sebuah hubungan tidak berhasil, lulus sarjana tidak sesuai target, atau hal lainnya.
Orang-orang di sekitar kita mungkin mempunyai pendapat tentang kegagalan itu. Mereka mungkin memberikan nasihat yang tidak diminta, menilai keputusan, atau bahkan membuat asumsi tentang kemampuan kita berdasarkan kemunduran tersebut.
Namun kenyataannya, semua orang pernah gagal. Itu bukan cerminan nilai atau potensi, tapi hanyalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan.
7. Saat memilih topping pizza favorit
Mungkin ini menyangkut dengan selera masing-masing, ketika kamu dihadapkan dengan seseorang yang tak menyukai nanas di atas pizza dan kamu menyukainya, ini bisa jadi perdebatan tanpa akhir.
Terlepas dari kamu adalah tim nanas atau tim jamur, ingatlah bahwa pada akhirnya, yang terpenting adalah pizza dan itu seleramu sendiri. Ini juga bisa berlaku pada setiap makanan.
8. Saat memutuskan untuk mengakhiri hubungan yang beracun
Mengakhiri suatu hubungan, terutama yang beracun atau toxic, memang tidak pernah mudah. Seringkali berantakan, menyakitkan, dan penuh keraguan. Teman atau keluarga mungkin mempertanyakan keputusan itu, menawarkan nasihat yang bermaksud baik untuk 'menyelesaikan masalah' atau 'memberikan kesempatan lagi'.
Tapi inilah kebenaran yang sulit. Kamu berhak mendapatkan lebih baik, mendapatkan rasa hormat, cinta, dan kebaikan. Jika suatu hubungan terus-menerus menguras tenaga, akan membuatmu merasa kurang percaya diri, atau secara manipulatif mengendalikan hidup, inilah saatnya untuk meninggalkannya.
Jangan biarkan rasa takut akan penilaian atau pendapat orang lain membuatmu terjebak dalam situasi beracun, ini adalah hidup dan kebahagiaan yang dipertaruhkan.
9. Saat mendefinisikan harga diri
Salah satu hal paling penting untuk diingat dalam hidup adalah pendapat orang lain tidak boleh menentukan harga dirimu. Orang akan memiliki persepsi, penilaian, dan asumsinya sendiri. Mereka mungkin mencoba memberi label padamu berdasarkan pemahaman, pengalaman, atau biasnya.
Tapi ingat, kamu bukanlah cerminan dari pendapat mereka. Harga diri itu berasal dari dalam, seperti mengenali kekuatan, merangkul kekurangan, mengetahui bahwa kamu cukup apa adanya, dan sebagainya.
Tag: #menurut #psikologi #situasi #hidup #disaat #pendapat #orang #lain #tidak #penting #saja