Orang yang Tidak Pernah Muncul pada Obrolan Grup Online Biasanya Menunjukkan 8 Ciri Kepribadian, Menurut Psikologi
Ilustrasi ciri kepribadian dari orang yang tidak pernah muncul pada obrolan grup online. (Pexels)
06:10
14 November 2024

Orang yang Tidak Pernah Muncul pada Obrolan Grup Online Biasanya Menunjukkan 8 Ciri Kepribadian, Menurut Psikologi

- Pada zaman sekarang, kita semua menjadi bagian dari satu atau dua grup obrolan. Banyak orang yang senang berkomunikasi dengan banyak orang sekaligus, meminta saran, atau berbagi cerita yang lucu.

Meski begitu, tak jarang ada orang-orang tertentu dalam sebuah obrolan grup yang jarang atau mungkin tidak pernah ikut berkomentar. Tidak peduli seberapa ramai atau menariknya percakapan, mereka akan tetap diam, tetapi ikut membaca setiap pesan.

Psikolog menunjukkan bahwa mereka yang menghindari berkontribusi pada obrolan grup seringkali memiliki serangkaian ciri kepribadian yang mengejutkan. Beberapa di antaranya mengungkapkan lebih dari apa yang terlihat.

Dilansir dari Geediting, inilah 8 ciri kepribadian dari orang yang tidak pernah muncul pada obrolan grup online.

1. Introvert

Orang yang introvert pada dasarnya lebih menyukai berbagai kegiatan menyendiri daripada kegiatan sosial. Mereka biasa mengisi ulang energi mereka dengan menghabiskan waktu sendirian dan mungkin merasa terkuras ketika berada dalam kelompok besar dan aktif, meskipun secara online.

Dalam obrolan grup online, mereka menganggap sebagai kegiatan membaca dan mengamati alih-alih berpartisipasi aktif. Mereka hadir, memperhatikan, tetapi mereka tidak selalu ikut campur dalam percakapan.

Bukan berarti mereka tidak pernah berkontribusi, tetapi mereka mungkin akan ikut berkomentar ketika merasa yakin dengan suatu topik atau saat mereka memiliki sesuatu yang penting untuk ditambahkan.

2. Pemikir berlebihan

Mereka yang diam saja dalam obrolan grup daring biasanya memiliki kecenderungan terlalu banyak berpikir dalam menanggapi. Mereka membutuhkan waktu yang lama untuk menanggapi obrolan grup.

Bukan karena tidak tertarik tetapi mereka selalu banyak berpikir untuk menanggapinya. Mereka akan menyusun pesan, lalu menghapusnya, menyusunnya ulang, lalu menghapusnya kembali. Mereka cukup khawatir tentang bagaimana komentarnya akan diterima.

Siklus berpikir yang berlebihan ini seringkali membuat mereka tidak menanggapi sama sekali. Karena saat sudah menyusun pesan yang disukai, percakapan akan cepat berganti.

3. Sangat sensitif

Orang yang sangat sensitif, atau HSP seperti yang sering disebut, berjumlah sekitar 15-20 persen dari populasi. Orang-orang ini lebih sadar dan terpengaruh oleh masukan sensorik dan cenderung lebih berempati dan emosional.

Dalam konteks obrolan daring, kepekaan mereka akan meningkat yang dapat membuat platform ini terasa membebani. Kecepatan percakapan yang berjalan cepat, banyak notifikasi, dan potensi konflik dapat menimbulkan stres bagi seorang HSP.

Mereka mungkin akan lebih memilih untuk tetap diam guna melindungi diri dari beban sensorik ini. Mereka masih menjadi bagian dari percakapan, menyerap, dan memproses semua yang dikatakan tetapi memilih untuk menjadi pengamat daripada partisipan.

4. Jeli

Beberapa orang yang pendiam dalam obrolan grup online pada dasarnya adalah individu yang jeli. Mereka lebih suka duduk, menonton, dan mengumpulkan informasi tentang percakapan dan orang yang terlibat.

Dengan tetap diam ini mereka mampu untuk mencerna informasi yang dibagikan dengan lebih baik, memahami sudut pandang yang berbeda, dan merasakan dinamika kelompok.

Mereka mungkin bukan peserta aktif, tetapi mereka pasti menjadi pendengar yang aktif. Keheningan ini bukan berarti mereka tidak peduli. Sebaliknya, ini adalah tanda bahwa sifat mereka penuh pertimbangan dan reflektif.

Mereka akan ikut berkomentar dan memilih untuk berbicara ketika mereka memiliki sesuatu yang signifikan untuk disumbangkan, tetapi sampai saat itu, mereka akan memilih diam dan puas menjadi penonton.

5. Empati

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain. Sifat ini seringkali ditemukan pada peserta obrolan grup yang pendiam. Orang-orang ini adalah pendengar yang baik.

Mereka membaca setiap pesan tanpa bersuara dan mampu merasa emosi dibalik setiap kata. Mereka dapat merasakan saat seseorang sedang kesal, gembira, atau hanya butuh bahu virtual untuk bersandar.

Orang yang pendiam ini mungkin tidak selalu mengungkapkan perasaannya secara terbuka dalam obrolan, tetapi ini tidak berarti mereka acuh tak acuh.

Sebaliknya, mereka malah seringkali menjadi orang yang akan menghubungi secara pribadi seseorang yang tampak kesal untuk menawarkan kata-kata yang menghibur dan mendukung. Keheningan yang mereka ciptakan bukan berarti mereka kurang partisipasi,

Itu adalah tanda pemahaman emosional dan empati mereka yang mendalam terhadap orang lain. Mereka ada di sana, diam-diam mendukung semua orang dari balik layarnya.

6. Cemas

Kecemasan dapat berperan penting dalam kebisuan seseorang dalam obrolan grup. Ketakutan mengatakan sesuatu yang salah, disalahpahami, atau menimbulkan konflik dapat melumpuhkan orang tersebut.

Mereka akan mengalami jantung yang berdebar setiap kali berpikir untuk berkontribusi dalam percakapan. Banyak hal yang mereka cemaskan dan akhirnya membuatnya tidak mampu untuk ikut berkontribusi.

Mereka memilih tetap diam meskipun membaca setiap pesan dan menertawakan setiap lelucon. Kecemasan membuatnya terkekang dan mencegahnya untuk ikut berpartisipasi.

7. Independen

Peserta yang diam dalam obrolan grup biasanya merupakan individu yang independen. Mereka adalah orang-orang yang biasanya lebih suka membentuk pendapatnya sendiri dan membuat keputusan tanpa pengaruh atau masukan dari orang lain.

Dalam obrolan grup, mereka akan memilih diam karena tidak mencari validasi atau persetujuan dari orang lain. Mereka merasa nyaman dengan pikiran dan keyakinannya sendiri dan tidak perlu untuk terus-menerus berbagi atau membelanya.

8. Menghormati

Peserta grup online yang pendiam biasanya juga sangat hormat. Orang-orang ini menghargai pendapat orang lain dan percaya bahwa setiap suara layak untuk didengar.

Dalam obrolan grup, mereka mungkin akan memilih tetap diam demi menghormati percakapan yang sedang berlangsung. Mereka tidak ingin mengganggu atau menggagalkan diskusi dengan pikiran atau pendapatnya kecuali mereka merasa hal itu benar-benar perlu.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #orang #yang #tidak #pernah #muncul #pada #obrolan #grup #online #biasanya #menunjukkan #ciri #kepribadian #menurut #psikologi

KOMENTAR