Ketahui Alasan Psikologis Mengapa Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu Lebih Baik daripada Mengejar Kesempurnaan
– Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa pekerjaan yang diserahkan tepat waktu cenderung dinilai lebih baik dibandingkan pekerjaan yang selesai terlambat, meskipun kualitas akhirnya sama.
Penelitian ini melibatkan ribuan responden dari Amerika Serikat dan Inggris, menunjukkan bahwa dalam lingkungan kerja, menyerahkan pekerjaan sesuai tenggat waktu lebih dihargai daripada menghabiskan waktu tambahan untuk menyempurnakannya.
Untuk lebih lengkapnya, JawaPos.com akan membahas mengapa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu lebih baik daripada mengejar kesempurnaan, menurut studi terbaru tentang psikologi penundaan atau procrastination.
Dilansir dari The Guardian pada Selasa (12/11), penelitian ini mengungkap bahwa pekerjaan yang terlambat diserahkan cenderung dinilai lebih rendah kualitasnya, meskipun hasilnya mungkin sama baiknya.
Psikologi di Balik Penundaan dan Persepsi Kualitas
Penelitian yang dipublikasikan dalam Organizational Behavior and Human Decision Processes ini mengungkapkan bahwa meskipun pekerjaan yang terlambat bisa menunjukkan kualitas baik secara objektif, persepsi orang terhadap pekerjaan yang terlambat sering kali negatif.
“Kami ingin memahami bukan hanya dampak tenggat waktu pada pekerja, tetapi juga bagaimana orang lain memandang kualitas pekerjaan yang terlambat,” ujar Prof. Sam Maglio dari University of Toronto Scarborough.
Dampak Keterlambatan pada Reputasi Profesional
Dalam studi ini, berbagai responden dari latar belakang profesional, termasuk manajer, eksekutif, dan staf sumber daya manusia, diminta untuk menilai pekerjaan yang diserahkan dalam tiga kategori waktu: lebih awal, tepat waktu, atau terlambat.
Hasilnya menunjukkan bahwa pekerjaan yang terlambat secara konsisten mendapat penilaian kualitas lebih rendah dibandingkan pekerjaan yang diserahkan tepat waktu atau lebih awal. Hal ini berlaku bahkan jika pekerjaan yang terlambat tersebut berkualitas baik secara objektif.
Para penilai juga menganggap karyawan yang terlambat sebagai kurang kredibel dan kurang bertanggung jawab, yang berdampak pada keengganan atasan atau rekan kerja untuk memberi tugas lanjutan di masa depan.
Persepsi negatif ini tetap muncul bahkan jika karyawan memberi tahu sebelumnya bahwa akan ada keterlambatan dalam penyelesaian tugas.
Fenomena Planning Fallacy dalam Prokrastinasi
Studi ini juga membahas fenomena psikologis yang dikenal sebagai planning fallacy, yakni kecenderungan seseorang untuk meremehkan waktu dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
Kecenderungan ini seringkali membuat pekerja merasa bahwa mereka memiliki lebih banyak waktu dari yang sebenarnya, meskipun pengalaman sebelumnya menunjukkan sebaliknya. Fenomena ini sering kali berujung pada prokrastinasi yang tidak produktif.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa alasan keterlambatan yang berada di luar kendali karyawan - seperti kondisi darurat atau keadaan tak terduga lainnya -lebih dapat diterima oleh atasan, asalkan karyawan memberi tahu lebih awal.
“Jika alasan keterlambatan di luar kendali Anda, beri tahu manajer. Ini adalah situasi di mana orang-orang cenderung lebih toleran,” jelas Prof. Maglio.
Dampak Prokrastinasi pada Karier dan Reputasi
Hasil penelitian ini mempertegas pentingnya ketepatan waktu dalam dunia profesional. Di luar kualitas teknis pekerjaan, ketepatan waktu mencerminkan komitmen dan tanggung jawab seorang pekerja.
Dalam banyak kasus, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dianggap lebih penting daripada kesempurnaan yang sulit dicapai. Bagi para profesional, studi ini menekankan pentingnya pengelolaan waktu yang baik dan menghindari prokrastinasi yang merugikan.
Dengan menyerahkan pekerjaan tepat waktu, seorang profesional dapat menjaga kepercayaan, kredibilitas, dan reputasi di mata rekan kerja dan atasan, terutama dalam lingkungan kerja yang kompetitif.
Tag: #ketahui #alasan #psikologis #mengapa #menyelesaikan #pekerjaan #tepat #waktu #lebih #baik #daripada #mengejar #kesempurnaan