Kenapa Kita Senang Melakukan Tes Kepribadian? Apakah Ada Alasan Ilmiah di Baliknya?
Ilustrasi seorang Psikolog yang sedang mencoba memahami kepribadian pasiennya lewat sebuah sesi. (pexels.com)
17:30
22 Maret 2024

Kenapa Kita Senang Melakukan Tes Kepribadian? Apakah Ada Alasan Ilmiah di Baliknya?

Ngaku deh, kalian pasti pernah kan mencoba berbagai macam tes kepribadian? Mulai dari tes kepribadian berdasarkan golongan darah, Myers–Briggs Type Indicator (MBTI), astrologi China seperti shio, dan masih banyak lagi.   Mencoba berbagai macam tes kepribadian sebenarnya adalah hal yang umum dilakukan banyak orang. Tapi pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa kamu suka melakukan tes tersebut?   Ternyata ada alasan ilmiah di balik mengapa seseorang suka mencoba tes kepribadian. Berikut alasan-alasannya:  

  1. Kita ingin mempelajari hal-hal yang tidak kita ketahui dari diri kita   Dilansir dari Psychology Today, seorang Profesor Psikologi di Ouachita Baptist University, Jennifer V. Fayard, mengungkapkan alasan pertama mengapa kita suka mencoba tes kepribadian adalah karena kita ingin mengenal diri sendiri.   Saat mencoba tes, ada sisi dalam diri kita yang berharap agar tes tersebut mengungkapkan informasi tentang diri kita yang sebelumnya tidak kita ketahui.   Mungkin ada beberapa hal tentang diri kita yang tidak kita ketahui. Namun, untuk mengetahuinya, Jennifer menyarankan untuk bertanya secara langsung kepada sahabat ketimbang mengikuti tes kepribadian.  

  "Mungkin ada beberapa hal tentang diri Anda yang tidak Anda ketahui, seperti seberapa intelektual atau kreatifnya Anda, tapi untuk mengetahuinya, Anda lebih baik bertanya kepada sahabat Anda daripada mengikuti MBTI atau Enneagram," kata Jennifer.   2. Kita ingin diakui   Alasan sederhana mengapa kita cenderung mengidentifikasi diri dengan hasil tes kepribadian adalah karena kita memiliki kebutuhan bawaan untuk diakui.    Jennifer menceritakan pengalaman temannya yang merupakan seorang seniman ketika pertama kali mencoba tes MBTI. Ketika ia melihat hasil tesnya, rasanya seperti mendapatkan pengakuan atau validasi.  

  Melihat hasil tes kepribadian memungkinkan kita untuk merasakan perasaan dimengerti. Perasaan itu akan semakin kuat jika kita merasa hasilnya sesuai dengan diri kita sendiri, meskipun terkadang bias.   3. Kita ingin cara yang sederhana dalam memahami orang lain   Alasan terakhir menurut Jennifer adalah karena kita menginginkan cara yang sederhana dalam memahami orang lain. Memahami kepribadian orang lain adalah hal yang sulit dan membutuhkan waktu yang panjang. Maka dari itu, kita suka menggolongkan diri kita dan orang lain ke dalam sebuah kategori agar bisa memahaminya dengan mudah.   "Kita secara alami mengkategorikan segala sesuatu yang kita temui, dan kita menggunakan kategori-kategori tersebut untuk membantu kita memahami dunia di sekitar kita dengan cepat dan dengan energi yang minimal," jelas Jennifer.  

  Misalnya, ketika kita menggolongkan atau mengetahui bahwa teman kita memiliki kepribadian INFJ berdasarkan MBTI, kita akan memperlakukannya sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman kita tentang bagaimana seharusnya memperlakukan INFJ. Padahal, setiap individu punya keunikannya masing-masing.   Maka dari itu, Jennifer mengingatkan bahwa semua tes kepribadian yang ada tidak menggambarkan siapa diri kita secara 100% tepat. Seperti yang sudah disinggung di atas, Jennifer menyarankan agar kita juga bertanya secara langsung kepada orang terdekat untuk lebih mengenal diri kita sendiri.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #kenapa #kita #senang #melakukan #kepribadian #apakah #alasan #ilmiah #baliknya

KOMENTAR