Asah Energi Feminin untuk Menjadi Perempuan Powerful
Dari kiri Ketua Executive Lily Liem, President Ina L. Gunawan, dan Founder Ladies Study Ursulla Maharani. (Frizal/JawaPos)
17:12
20 Maret 2024

Asah Energi Feminin untuk Menjadi Perempuan Powerful

Perempuan memakai begitu banyak topi peran. Baik itu topi sebagai seorang istri, ibu, atau karir masing-masing. Namun banyak perempuan yang kehilangan arah karena lupa cara melepas topi tersebut.

Hal itu yang ingin diubah Sylvia Silvers, love and relationship coach dalam workshop Powerful Woman bersama komunitas Ladies Study pada Kamis (14/3).

’’Banyak yang bilang perempuan kuat harus bisa berkorban dan memilih satu hal. Tapi begitu perempuan berkorban, dia akan mulai menghadapi semuanya. Ada depresi, anxiety, moody, dan sebagainya,’’ kata Sylvia.

Dia menegaskan, perempuan kuat tidak harus berkorban. Justru semakin bisa meminta bantuan, semakin kuat. Sebab, perempuan takut terlihat lemah ketika meminta bantuan.

Dia pun membagikan cara menjadi perempuan powerful. Salah satunya dengan mengasah energi feminin.

’’Feminin itu nurture, melayani, mencintai, baik dan empati. Tapi kalau digunakan secara salah, seperti pisau yang tajamnya dua sisi,’’ ujar Sylvia.

Untuk itu, perlu mengetahui value diri sendiri. Gunakan cinta dan kasih, bukan pengorbanan.

’’Kalau ada rasa menyesal, itu artinya berkorban,’’ tandas Sylvia.

Salah satu cara mengisi cinta dari dalam diri adalah dengan menyembuhkan inner child. Sylvia mengajak para ladies untuk bermain peran. Dia mengajak mereka menari dan menikmati alunan musik anak-anak.

’’Lihat diri kita saat anak-anak, rasakan seolah kita adalah anak berusia tiga tahun,’’ ujar Sylvia.

Para ladies pun dengan senang ikut menari dan bermain. Kemudian Sylvia meminta mereka berpasang-pasangan. Satu orang berperan sebagai ibu, dan seorang lagi menjadi anak.

’’Sekarang yang jadi mama lepas tangan anaknya. Biarkan anak bermain sendirian. Lalu si anak tutup mata, bayangkan bagaimana rasanya ditinggal mama,’’ kata Sylvia.

Kegiatan tersebut dinilai para ladies mampu menumbuhkan power di dalam diri mereka. Dengan demikian, kepercayaan diri pun semakin baik.

’’Benar apa yang diungkapkan Sylvia bahwa kita tidak boleh berkorban tapi mencintai diri sendiri. Ibarat gelas kosong, kita tidak bisa memberikan air kepada siapapun. Begitu pun dengan hati yang kosong,’’ kata Ina Gunawan, ketua umum Ladies Study.

Ina menambahkan, energi feminin dalam diri dapat membuat perempuan merasa seksi, berapa pun usianya.

’’Seksi itu bukan soal bentuk tubuh, apalagi gaya berpakaian. Seksi itu sikap, nilai diri, gaya bicara, dan kosa kata. Seksi itu gaya hidup. Apa yang tampak di luar itu bonus, mengikuti keseimbangan jiwa dan pikiran,’’ ucap Ina.

Hal senada pun diungkapkan Lily Liem, ketua eksekutif komunitas tersebut. ’’Apalagi Ladies Study ini sudah menginjak tahun keenam. Apa yang kami pelajari membuat kami semakin berkembang menjadi perempuan powerful,’’ ujar Lily.

Kehadiran Sylvia sebagai coach dalam pertemuan kali ini juga menandai bertumbuhnya Ladies Study. ’’Kita level up dengan mengundang coach internasional,’’ pungkas Ursulla Maharani, selaku founder. (adn)

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #asah #energi #feminin #untuk #menjadi #perempuan #powerful

KOMENTAR