6 Tanda Seseorang Sedang Mengalami Depresi Berat: Mulai dari Seharian Melakukan Tidur, Kurangnya Nafsu Makan hingga Melukai Diri Sendiri
- Depresi merupakan salah satu bentuk kondisi kesehatan mental yang dialami banyak orang dan sering kali muncul berbarengan dengan kecemasan.
Depresi bisa ringan dan sementara, atau berat dan berkepanjangan. Ada orang-orang yang mengalami depresi hanya sekali dalam hidupnya ada pula yang mengalaminya berkali-kali.
Ketika sedang mengalami masalah kesehatan mental, terkadang hal itu dapat memengaruhi hubungan, prestasi akademis, kinerja kerja, dan kualitas hidup kita secara keseluruhan.
Dilansir dari colorado.edu berikut enam tanda-tanda seseorang mengalami depresi yang tidak boleh diabaikan.
1. Kesulitan bangun dari tempat tidur seharian
Sangatlah normal untuk menikmati tidur atau menghabiskan waktu di tempat tidur. Namun, jika Anda kesulitan menemukan motivasi untuk bangun dari tempat tidur atau bersiap-siap di pagi hari, ini bisa jadi merupakan tanda depresi. Depresi dapat membuat kita merasa lelah, baik secara fisik maupun mental, sampai-sampai tugas-tugas kecil, seperti bangun tidur atau mandi, dapat terasa melelahkan atau sulit.
2. Perubahan pola tidur
Kelelahan fisik dan mental yang menyertai depresi juga dapat memengaruhi tidur kita, yang dapat muncul dalam berbagai cara. Hal ini dapat terlihat seperti tidur sepanjang hari, menggunakan waktu tidur untuk mengisi waktu, atau lebih memilih tidur daripada aktivitas harian lainnya.
Namun, Anda mungkin juga mengalami serangan insomnia, yang dapat membuat Anda sulit untuk tertidur atau tetap tertidur di malam hari. Hal ini dapat menciptakan siklus di mana pikiran-pikiran cemas membuat kita terjaga atau mengganggu tidur kita, yang pada gilirannya dapat menyebabkan pikiran-pikiran cemas lainnya.
3. Perubahan nafsu makan
Depresi dapat memengaruhi selera makan dan kebiasaan makan kita. Sebagian orang mungkin merasa lebih lapar, sementara yang lain mungkin kurang nafsu makan atau tidak merasa lapar sama sekali. Jika Anda menyadari adanya perubahan dalam kebiasaan tidur Anda, seperti yang disebutkan di atas, Anda mungkin juga menyadari adanya perubahan dalam cara Anda makan. Hal ini karena tidur membantu mengatur hormon lapar kita, yang membantu tubuh kita menghindari makan berlebihan atau kurang.
4. Mudah tersinggung serta sering mengalami perubahan terhadap suasana hati
Ketika seseorang berjuang melawan depresi, perubahan suasana hati dapat berubah dalam sekejap. Di satu saat, kita mungkin marah, di saat berikutnya kita menangis atau menutup diri. Terkadang perubahan ini dapat dipicu oleh tantangan kecil atau tidak penting, sementara di saat lain perubahan ini dapat terjadi tanpa sebab. Jika Anda melihat pola mudah tersinggung, meledak-ledak, atau perubahan suasana hati yang cepat selama lebih dari beberapa hari, hal itu mungkin terkait dengan depresi.
5. Sulit merasakan bahagia dan kegembiraan
Saat kita depresi, hal itu dapat menghilangkan semua kegembiraan dari hal-hal yang dulu kita sukai dan mempersulit kita untuk terhubung dengan orang lain. Kita mungkin mulai kehilangan minat pada hobi, persahabatan, pekerjaan sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, seks, atau kehidupan secara umum. Dalam beberapa kasus, orang mungkin mengisolasi diri dari teman dekat, anggota keluarga, atau orang lain yang peduli pada mereka, yang dapat memperparah perasaan putus asa atau kesepian dan gejala depresi.
6. Memiliki pemikiran akan melukai diri sendiri
Depresi dan kecemasan dapat menimbulkan emosi yang tak tertahankan, dan beberapa orang mungkin melakukan tindakan menyakiti diri sendiri untuk mencari kelegaan. Biasanya, ketika seseorang melakukan perilaku menyakiti diri sendiri, mereka tidak melakukannya dengan maksud untuk bunuh diri, melainkan sebagai cara untuk mengelola emosi yang menyakitkan.
Tindakan melukai diri sendiri dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa contohnya termasuk melukai kulit (memotong, membakar, mencakar, atau mengukir), memukul atau meninju diri sendiri, menusuk kulit dengan benda tajam, mengorek atau membuka kembali luka, dan membenturkan kepala atau tubuh ke permukaan lain seperti dinding atau pintu.
Karena tindakan menyakiti diri sendiri dan melukai diri sendiri sangat distigmatisasi, orang yang menyakiti diri sendiri mungkin sulit mencari dukungan. Namun, ada layanan yang bersifat mendukung dan rahasia yang tersedia di kampus, termasuk konseling, kelompok pemulihan, dan banyak lagi.
Tag: #tanda #seseorang #sedang #mengalami #depresi #berat #mulai #dari #seharian #melakukan #tidur #kurangnya #nafsu #makan #hingga #melukai #diri #sendiri