Jika Anda Ingin Bahagia Seiring Bertambahnya Usia, Ucapkan Selamat Datang pada 8 Perilaku Ini Menurut Psikologi
ilustrasi seseorang yang memiliki perilaku positif agar lebih bahagia di masa tua/Freepik
09:18
25 Oktober 2024

Jika Anda Ingin Bahagia Seiring Bertambahnya Usia, Ucapkan Selamat Datang pada 8 Perilaku Ini Menurut Psikologi

Bahagia di usia tua bukanlah hal yang datang dengan sendirinya.

Semakin bertambahnya usia, kita akan dihadapkan pada berbagai tantangan seperti perubahan fisik, kesehatan yang menurun, kehilangan orang tercinta, dan pergeseran peran dalam kehidupan.

Namun, psikologi menunjukkan bahwa ada perilaku-perilaku tertentu yang dapat membantu seseorang tetap bahagia, bahkan ketika usia semakin bertambah.

Dilansir dari Geediting pada Jumat (25/10), jika Anda ingin meraih kebahagiaan seiring bertambahnya usia, ucapkan selamat datang pada delapan perilaku ini!

1. Fokus pada Hubungan Sosial yang Berkualitas

Kebahagiaan seringkali datang dari hubungan yang hangat dan penuh kasih.

Penelitian dari Harvard Study of Adult Development, yang merupakan studi terpanjang tentang kebahagiaan manusia, menunjukkan bahwa hubungan sosial yang kuat dan positif adalah faktor utama dalam kebahagiaan jangka panjang.

Orang yang memiliki ikatan sosial yang dekat dengan keluarga, teman, atau komunitas mereka cenderung hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih bahagia.

Seiring bertambahnya usia, penting untuk mempertahankan atau bahkan memperluas lingkaran sosial.

Menyediakan waktu untuk berinteraksi dengan orang lain, baik melalui percakapan ringan maupun kegiatan bersama, bisa meningkatkan kesejahteraan emosional.

Jadi, jangan ragu untuk memperkuat hubungan yang sudah ada, dan juga membuka diri untuk berteman dengan orang baru.

2. Berlatih Syukur (Gratitude)

Perasaan syukur adalah salah satu emosi positif yang paling kuat. Berfokus pada hal-hal baik yang kita miliki, daripada berlarut-larut pada apa yang hilang atau tidak ada, dapat membuat perbedaan besar dalam cara kita memandang hidup.

Penelitian dalam bidang psikologi positif menunjukkan bahwa orang yang secara rutin melatih rasa syukur memiliki tingkat stres yang lebih rendah, kesehatan fisik yang lebih baik, dan lebih optimis.

Melatih syukur tidak harus rumit. Anda bisa mulai dengan hal sederhana seperti menulis jurnal harian, di mana Anda mencatat tiga hal yang Anda syukuri setiap hari.

Momen kecil, seperti menikmati secangkir kopi atau melihat matahari terbit, bisa menjadi sumber kebahagiaan yang mendalam ketika kita memusatkan perhatian pada hal tersebut.

3. Aktivitas Fisik yang Teratur

Tubuh yang sehat akan mendukung pikiran yang sehat. Aktivitas fisik adalah kunci penting untuk kebahagiaan, terutama seiring bertambahnya usia.

Berolahraga secara teratur, bahkan hanya dengan berjalan kaki selama 30 menit sehari, telah terbukti meningkatkan suasana hati, mengurangi risiko depresi, dan memperbaiki kualitas tidur.

Selain itu, aktivitas fisik membantu menjaga fungsi kognitif dan mencegah penurunan mental terkait usia, seperti Alzheimer atau demensia.

Gerakan tubuh melepaskan endorfin, yaitu zat kimia dalam otak yang dapat meningkatkan perasaan bahagia.

Jadi, bergeraklah secara aktif setiap hari, tidak peduli seberapa kecil aktivitasnya.

Mulailah dengan aktivitas yang Anda nikmati, seperti berenang, bersepeda, atau yoga, dan jadikan itu bagian dari rutinitas Anda.

4. Menjaga Pikiran Tetap Aktif dan Rasa Penasaran

Seiring bertambahnya usia, menjaga otak tetap aktif dan terus belajar adalah cara efektif untuk tetap bahagia.

Penelitian menunjukkan bahwa stimulasi mental yang berkelanjutan, seperti membaca, belajar hal baru, atau terlibat dalam diskusi intelektual, dapat menjaga fungsi kognitif dan meningkatkan perasaan kepuasan hidup.

Rasa ingin tahu juga memainkan peran penting. Ketika kita terus ingin tahu tentang dunia di sekitar kita dan terbuka untuk pengalaman baru, kita cenderung merasa lebih hidup dan terlibat.

Aktivitas seperti mengikuti kursus baru, mempelajari bahasa asing, atau mengeksplorasi hobi baru adalah cara-cara yang efektif untuk mempertahankan pikiran tetap tajam dan menikmati kehidupan lebih lama.

5. Mengembangkan Sikap Fleksibilitas dan Adaptasi

Kehidupan penuh dengan perubahan, dan hal ini menjadi lebih nyata seiring bertambahnya usia. Kita mungkin menghadapi berbagai bentuk kehilangan, seperti pensiun, kematian orang terdekat, atau perubahan fisik yang membatasi kemampuan kita.

Untuk tetap bahagia, salah satu kunci yang perlu dipegang adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Menurut psikologi, fleksibilitas emosional adalah kemampuan untuk menerima dan beradaptasi terhadap perubahan tanpa terjebak dalam rasa kecewa atau kesedihan yang berkepanjangan.

Orang yang mampu beradaptasi dengan baik cenderung lebih tahan terhadap stres dan memiliki ketahanan mental yang lebih baik.

Dengan memandang perubahan sebagai bagian alami dari kehidupan dan mengambil hikmah dari setiap pengalaman, kita dapat menghadapi tantangan usia tua dengan lebih optimis.

6. Mempertahankan Tujuan Hidup

Memiliki tujuan hidup yang jelas memberikan makna dalam kehidupan seseorang.

Seiring bertambahnya usia, perasaan kehilangan arah atau kegagalan dalam mempertahankan tujuan yang bermakna dapat berdampak negatif pada kebahagiaan.

Namun, ketika seseorang memiliki sesuatu yang mereka cintai dan perjuangkan, mereka lebih mungkin merasa puas dengan hidupnya.

Tujuan hidup bisa datang dalam berbagai bentuk—mulai dari merawat keluarga, terlibat dalam kegiatan sosial, mendalami agama, hingga berkontribusi dalam komunitas.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki tujuan hidup yang kuat cenderung lebih sehat secara mental dan fisik, serta memiliki harapan hidup yang lebih panjang.

7. Berlatih Mindfulness dan Meditasi

Mindfulness, atau kesadaran penuh, adalah teknik untuk tetap hadir dan sadar pada momen saat ini, tanpa menghakimi atau terlalu terikat pada pikiran masa lalu atau masa depan.

Praktik mindfulness telah banyak diteliti dalam psikologi, dan terbukti mampu meningkatkan kebahagiaan, mengurangi kecemasan, serta meningkatkan kesejahteraan mental.

Meditasi adalah salah satu cara paling umum untuk melatih mindfulness, namun praktik ini juga bisa dilakukan dalam aktivitas sehari-hari, seperti saat makan, berjalan, atau bekerja.

Ketika kita sepenuhnya hadir dalam momen-momen ini, kita dapat menikmati kehidupan lebih dalam dan merasakan kedamaian batin yang lebih kuat.

8. Menghargai Momen dan Melepas Kontrol Berlebihan

Salah satu tantangan terbesar dalam menjalani kehidupan adalah keinginan kita untuk mengendalikan segala sesuatu, mulai dari hasil pekerjaan hingga respons orang lain terhadap kita.

Namun, ketika kita belajar untuk melepaskan keinginan kontrol berlebihan, kita cenderung lebih rileks dan lebih menikmati kehidupan.

Psikologi menunjukkan bahwa terlalu banyak berusaha untuk mengendalikan setiap aspek kehidupan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan ketidakbahagiaan.

Sebaliknya, mereka yang mampu menghargai momen dan menerima bahwa ada hal-hal yang berada di luar kendali mereka cenderung merasa lebih damai dan puas.

Ini berarti menerima bahwa kehidupan tidak selalu berjalan sesuai rencana dan menikmati perjalanan hidup tanpa terlalu khawatir tentang tujuan akhir.

Kesimpulan

Kebahagiaan seiring bertambahnya usia bukanlah sebuah kebetulan, tetapi hasil dari perilaku-perilaku yang konsisten dan positif.

Dengan fokus pada hubungan sosial, melatih rasa syukur, menjaga aktivitas fisik dan mental, serta mengembangkan sikap fleksibel, kita dapat meraih kebahagiaan yang lebih mendalam dan berkelanjutan.

Praktik mindfulness, mempertahankan tujuan hidup, dan menghargai momen juga akan memperkaya kehidupan di usia lanjut.

Jadi, seiring bertambahnya usia, mari sambut delapan perilaku ini sebagai kunci menuju kebahagiaan yang lebih bermakna.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #jika #anda #ingin #bahagia #seiring #bertambahnya #usia #ucapkan #selamat #datang #pada #perilaku #menurut #psikologi

KOMENTAR