7 Ciri Kepribadian Orang yang Selalu Berdebat soal Politik, Menurut Psikologi
Ilustrasi orang yang sedang berdebat politik. (Pixabay.com/ViliusKukanauskas)
11:20
20 Oktober 2024

7 Ciri Kepribadian Orang yang Selalu Berdebat soal Politik, Menurut Psikologi

- Mungkin terasa membosankan saat topik pembicaraan mulai beralih ke politik. Tetapi bagi beberapa orang, itu justru adalah hal yang menarik. Tiba-tiba, mata mereka berbinar, dan Anda dapat merasakan energi di ruangan berubah saat mereka mulai membahas terkait politik.

Apa yang mungkin tampak seperti argumen yang membosankan berubah menjadi misi pribadi, dorongan yang tak kenal lelah untuk mempertahankan keyakinan mereka dengan semangat yang tak kenal lelah.

Jadi, ciri-ciri apa yang mendorong keterlibatan yang intens ini? Mari selami pola pikir mereka yang sukses dalam perdebatan politik, mengungkap apa yang memotivasi mereka dan bagaimana setiap diskusi menegaskan kembali identitas dan pengejaran keadilan mereka.

Dilansir geediting.com, berikut 6 ciri orang yang sangat senang berdebat soal politik, menurut Psikologi.

1. Semangat yang mengakar

Orang-orang yang sering terlibat dalam argumen politik tampaknya memiliki hasrat yang tak tergoyahkan terhadap subjek tersebut. Semangat ini berasal dari keyakinan yang mendalam terhadap keyakinan mereka.

Mereka merasa berkewajiban secara moral untuk membuat orang lain melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, dan ini mendorong partisipasi mereka yang konstan dalam diskusi politik.

Kebutuhan untuk memvalidasi opini politik mereka dan membelanya terhadap pandangan yang berlawanan dapat menjadi sifat yang hampir obsesif.

Ini lebih dari sekadar minat biasa; ini adalah bagian mendasar dari identitas mereka. Ini adalah sifat umum di antara mereka yang terus-menerus berdebat tentang politik.

2. Kegigihan yang keras kepala

Ciri lain yang saya amati secara pribadi pada individu yang selalu siap berdebat politik adalah tingkat kegigihan yang keras kepala.

Dan saya tidak hanya berbicara tentang kegigihan, tetapi lebih dari itu. Ini adalah semacam tekad yang tak kenal lelah untuk membuktikan pendapat mereka, apa pun yang terjadi.

Seperti yang dikatakan oleh psikolog terkenal Albert Bandura, “Orang-orang yang memiliki keyakinan tinggi terhadap kemampuan mereka memandang tugas-tugas sulit sebagai tantangan yang harus diatasi, bukan sebagai ancaman yang harus dihindari.”

Hal ini dengan sempurna menangkap esensi dari mereka yang terus-menerus berdebat tentang politik, mereka memandang setiap diskusi sebagai tantangan untuk dikuasai.

3. Kebutuhan akan validasi sosial

Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi orang-orang yang terlibat dalam argumen politik mencari validasi sosial.

Anda mungkin berasumsi bahwa mereka yang terus-menerus terlibat dalam perdebatan sengit tidak akan peduli dengan pendapat orang lain, namun yang terjadi seringkali justru sebaliknya.

Meski menghadapi kritik dan perselisihan, orang-orang ini menemukan validasi dalam tindakan berdebat itu sendiri. Mereka merasa diteguhkan saat mereka dapat mempertahankan pendiriannya dan mempertahankan pandangannya dengan percaya diri dan penuh semangat.

Keinginan untuk mendapatkan validasi sosial ini tidak difokuskan untuk membujuk orang lain agar setuju dengan mereka.

Sebaliknya, hal itu berpusat pada menunjukkan kekuatan intelektual dan keyakinan yang dipegang teguh. Apa yang sebenarnya mereka cari adalah rasa hormat dan pengakuan dari rekan-rekannya, meskipun rekan-rekannya itu tidak memiliki pendapat yang sama.

4. Kegemaran terhadap rangsangan intelektual

Ada sensasi yang muncul ketika terlibat dalam perdebatan yang bersemangat, terutama ketika perdebatan itu menantang cara berpikir Anda dan memaksa Anda untuk mempertahankan pandangan Anda.

Kegemaran terhadap rangsangan intelektual inilah yang mendorong orang untuk terus-menerus berdebat tentang politik.

Politik menawarkan beragam topik, dari kebijakan sosial dan teori ekonomi hingga hubungan internasional dan hak asasi manusia.

Terlibat dalam isu-isu ini menjaga pikiran tetap aktif dan tajam, menyediakan sumber rangsangan intelektual yang sulit ditandingi. Kecintaan terhadap keterlibatan intelektual ini lebih dari sekadar hobi, ini adalah pengejaran pengetahuan dan pemahaman yang berkelanjutan.

Ini tentang mendorong batasan, menantang norma, dan terus berupaya untuk belajar dan berkembang.

Dalam kata-kata psikolog terkenal Carl Jung, “Hal yang paling menakutkan adalah menerima diri sendiri sepenuhnya.”

Pengejaran rangsangan intelektual ini didorong oleh keinginan mendalam untuk memahami bukan hanya dunia di sekitar kita, tetapi juga diri kita sendiri.

Dengan menantang keyakinan dan asumsi kita sendiri, kita menjadi lebih dekat untuk menerima diri kita seutuhnya, dengan segala kelebihan, kelemahan, keyakinan, dan bias kita.

5. Rasa keadilan yang kuat

Rasa keadilan yang kuat merupakan sifat umum lainnya di antara orang-orang yang sering berdebat tentang politik.

Mereka sangat peduli dengan masalah keadilan, kesetaraan, dan keadilan, dan mereka menggunakan debat politik sebagai wadah untuk mengungkapkan keprihatinan tersebut.

Entah itu mengadvokasi perubahan kebijakan, mengkritik sistem yang tidak adil, atau membela kelompok terpinggirkan, individu-individu ini didorong oleh keinginan untuk menjadikan dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Komitmen terhadap keadilan ini bukan sekadar kata-kata. Banyak yang terlibat aktif dalam berbagai hal yang mereka pedulikan, menyumbangkan waktu, sumber daya, dan energi mereka untuk mewujudkan perubahan.

Seperti yang dikemukakan psikolog berpengaruh Lawrence Kohlberg dalam teorinya tentang perkembangan moral, individu yang mencapai tingkat penalaran moral tertinggi didorong oleh prinsip-prinsip etika universal.

Mereka meyakini keadilan dan kesetaraan bagi semua dan bersedia memperjuangkan nilai-nilai tersebut, bahkan saat menghadapi penentangan.

Komitmen terhadap keadilan dan kesetaraan ini merupakan karakteristik yang menentukan dari orang-orang yang sering terlibat dalam perdebatan politik. Mereka tidak hanya berdebat demi berdebat, mereka memperjuangkan apa yang mereka yakini benar.

6. Pikiran terbuka

Pikiran terbuka merupakan sifat penting bagi individu yang gemar berdebat tentang politik. Meskipun mereka memegang teguh keyakinannya, mereka juga bersedia mendengarkan dan mempertimbangkan sudut pandang lain.

Memiliki pikiran terbuka tidak selalu berarti mereka mudah terpengaruh oleh setiap ide atau argumen baru yang datang kepada mereka.

Sebaliknya, hal itu menunjukkan kesediaan mereka untuk terlibat dengan berbagai perspektif, memeriksanya secara kritis, dan mungkin memasukkannya ke dalam pemahaman mereka sendiri.

Kemampuan untuk mempertimbangkan sudut pandang lain inilah yang memicu minat mereka dalam perdebatan politik, yang memungkinkan diskusi yang lebih kaya dan pemahaman yang lebih luas tentang isu yang sedang dihadapi.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #ciri #kepribadian #orang #yang #selalu #berdebat #soal #politik #menurut #psikologi

KOMENTAR