Punya Kebiasaan Menunda Pekerjaan, Kenali Istilah Prokrastinasi dan Upaya Mengatasinya
Cara mengatasi rasa malas dan suka menunda pekerjaan. /Freepik.com
14:56
11 Januari 2024

Punya Kebiasaan Menunda Pekerjaan, Kenali Istilah Prokrastinasi dan Upaya Mengatasinya

 

Apakah kamu termasuk orang yang mempunyai kebiasaan untuk menunda pekerjaan? Yuk, kenali apa itu prokrastinasi!

Prokrastinasi berasal dari bahasa latin, yaitu ‘pro’ yang artinya maju ke depan atau lebih menyukai, sedangkan ‘crastinus’ berarti besok. 

Prokrastinasi adalah suatu kondisi yang terjadi pada diri seseorang ketika lebih suka menyelesaikan pekerjaan esok hari dibandingkan saat itu juga. 

Menurut Winarso dalam buku Mengelola Prokrastinasi Akademik (2023), prokrastinasi merupakan kecenderungan perilaku di mana seseorang menunda untuk mulai, melaksanakan, atau menyelesaikan suatu aktivitas

Beberapa teori meyakini prokrastinasi dilakukan dengan sukarela atau secara sadar memahami dampak buruk yang mungkin dihasilkan dari tindakan tersebut. 

Prokrastinasi ini biasanya terjadi pada kegiatan belajar atau saat menyelesaikan tanggung jawab tugas-tugas yang diberikan disebut prokrastinasi akademik. 

Faktor-faktor penyebab prokrastinasi

Prokrastinasi merupakan hal umum yang terjadi hampir terhadap semua kelompok belajar. Akan tetapi, faktor yang mempengaruhi antara individu satu dengan lainnya bisa jadi berbeda. 

Mengidentifikasi faktor penyebab prokrastinasi dapat membantu proses penanganan menjadi lebih efektif dan tepat sasaran. 

Faktor-faktor penyebab terjadinya prokrastinasi akademik, di antaranya:

1. Kebiasaan buruk

Prokrastinasi dapat terjadi sebagai akibat dari perilaku seseorang yang buruk, tetapi selalu dilakukan sehingga menjadi kebiasaan. 

Pertama, seseorang cenderung menunda menyelesaikan tugas yang diberikan hingga mendekati batas akhir yang ditentukan

Kedua, seseorang juga terlalu sering menghabiskan waktu untuk hal-hal hiburan, seperti bermain game dan terpapar konten media sosial. Hal ini membuat seseorang menjadi sulit fokus dan mudah terdistraksi.

Ketiga, menunda tugas karena perasaan malas atau tidak bergairah mendominasi diri. Dengan alasan ini, seseorang merasa perlu mengumpulkan motivasi yang kuat terlebih dahulu untuk menyelesaikan pekerjaannya.

2. Stres

Prokrastinasi akademik dapat terjadi ketika seseorang merasakan stres berlebih sebagai akibat dari beban tugas yang diembannya dan tekanan yang diperoleh dari lingkungan sekitar. 

Hal ini berdampak terhadap kesulitan seseorang untuk berkonsentrasi dan memiliki motivasi yang rendah untuk menyelesaikan tugasnya.  

3. Keyakinan diri

Seseorang yang mengalami prokrastinasi akademik turut dipengaruhi dengan keyakinan diri yang minim.

Mereka merasa lebih mudah untuk menerima pikiran negatif dan menyangkal pikiran positif. 

Selain itu, keyakinan diri yang rendah ini biasanya didukung dengan kurangnya pemahaman seseorang terkait tugas yang diberikan.

4. Ketergantungan pada media sosial

Penggunaan media sosial membuat seseorang terbiasa dengan hal-hal yang serba cepat. 

Seseorang menjadi tidak nyaman untuk menghabiskan waktu dalam proses yang lama memahami tugas atau menyelesaikan suatu masalah.

Selain itu, seseorang akan mulai membandingkan dirinya dengan orang yang ia jumpai di media sosial hingga merasa rendah diri. 

Mereka merasa tidak lagi bersemangat untuk melakukan kegiatan yang menurutnya tidak cukup hebat dari orang lain. 

5. Lingkungan

Lingkungan tentu memegang peran penting atas faktor prokrastinasi. Lingkungan ini dapat berupa situasi kondusif tempat untuk bekerja atau belajar dan dukungan orang-orang sekitar. 

6. Kesehatan mental

Dalam beberapa kasus, seseorang telah mengalami masalah yang cukup serius dan perlu mendapatkan bantuan profesional.

Seseorang mungkin saja telah mengalami gangguan kesehatan mental, seperti depresi, anxiety disorder atau kecemasan berlebih, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), dan sebagainya. 

7. Dorongan mencapai suatu standar tertentu

Prokrastinasi akademik juga turut dipengaruhi persepsi diri atas keinginan mencapai standar yang tinggi. 

Seseorang merasa perlu lebih banyak persiapan untuk menghasilkan pekerjaan yang sempurna. 

Untuk persiapan yang maksimal, waktu yang dibutuhkan juga cenderung panjang sehingga seseorang akan menunggu sampai ia penuh energi dan memiliki inspirasi yang dibutuhkan.

8. Manajemen waktu yang buruk

Prokrastinasi akademik yang dilakukan seseorang biasanya merupakan akibat dari manajemen waktu yang buruk, seperti kegagalan menentukan prioritas, kurang disiplin, mudah terdistraksi pada hal-hal kecil, serta miskonsepsi terkait banyaknya waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. 

9. Kurangnya motivasi

Motivasi dibutuhkan untuk mendorong seseorang mulai melakukan pekerjaan atau tanggung jawabnya. 

Kekurangan motivasi biasanya dipengaruhi banyak hal, di antaranya tidak tertarik pada materi yang dibawakan, kelelahan fisik dan mental, menghindari pengaruh tekanan, kebutuhan memperoleh kesenangan, serta tidak memiliki tujuan jangka panjang. 

10. Kebutuhan untuk menjaga kehidupan yang seimbang

Beberapa orang cenderung menghindari ketimpangan antara porsi pekerjaan dan kehidupan pribadinya. 

Hal ini biasanya dipengaruhi kesibukan yang padat, tetapi tidak mampu menentukan skala prioritas yang realistis untuk dilakukan. 

Selain itu, kegagalan mendiskusikan kesibukan dengan orang lain juga mempengaruhi prokrastinasi semakin mungkin terjadi. 

Mengatasi prokrastinasi

Strategi mengatasi prokrastinasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang bisa dilakukan secara mandiri hingga yang memerlukan bantuan tenaga profesional. 

1. Membuat rencana kegiatan dengan tujuan yang realistis

Hindari terjebak dengan tujuan yang sulit untuk dicapai terlebih dalam waktu dekat. Hal ini untuk menghindari kemungkinan kehabisan waktu hanya terhadap satu kegiatan saja. 

Perencanaan sebaiknya disusun dengan mempertimbangkan kapasitas dan sumber daya waktu yang dimiliki. 

2. Mendahulukan pekerjaan yang lebih sulit

Langkah awal untuk menyelesaikan tugas, yaitu dengan menjabarkan garis besar tugas dan mengelompokkannya ke dalam kategori mudah, sedang, dan susah. 

Hal ini membantu pengerjaan tugas lebih terstruktur. Pemilihan teknik pembelajaran yang sesuai juga penting untuk membantu penyelesaian tugas menjadi efektif dan efisien. 

3. Hindari distraksi yang datang dari lingkungan maupun media sosial. 

Lingkungan yang kondusif sangat penting untuk menjaga konsentrasi. Selain itu, notifikasi dari gadget dapat dinonaktifkan untuk menghindari gangguan fokus. 

Beberapa orang menganggap dapat menyelesaikan tugas sembari bermain gadget. Namun, hal ini mengurangi efektivitas dan kecenderungan konsentrasi menurun. 

4. Istirahat yang cukup

Beristirahat dengan cukup, kualitas pekerjaan yang dilakukan dapat menghasilkan hasil yang baik.

Selain beristirahat, mengimbangi dengan olahraga yang rutin turut membantu menjaga kebugaran tubuh. 

5. Bantuan ahli profesional

Hal ini tentu disesuaikan dengan faktor penyebab prokrastinasi itu sendiri. Kamu dapat menjumpai orang tua, tenaga pengajar terkait, hingga bantuan tenaga profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #punya #kebiasaan #menunda #pekerjaan #kenali #istilah #prokrastinasi #upaya #mengatasinya

KOMENTAR