5 Cara Tetap Sabar Saat Menghadapi Anak Tantrum ala Yoga Arizona
- Menghadapi anak tantrum tidak selalu soal bagaimana menenangkan anak, melainkan bagaimana orangtua juga mampu mengelola emosinya sendiri terlebih dahulu.
Menurut Yoga Arizona, content creator sekaligus ayah dua anak, reaksi orangtua yang tidak terkontrol justru berpotensi membuat situasi semakin rumit.
“Sebenarnya kalau aku pribadi jadi orangtua itu bukan cuma fokus ke anaknya, tapi lebih kepada gimana aku bisa kontrol emosiku sendiri,” ujar Yoga saat ditemui dalam acara Slurp&Bounce Bebelac di Plaza Sudirman Pintu 6, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2025).
Berdasarkan pengalamannya tersebut, berikut beberapa cara yang ia terapkan agar tetap sabar saat menghadapi anak.
Cara Tetap Tenang Memghadapi Anak Tantrum
1. Kendalikan emosi orangtua sebelum merespons anak
Yoga menuturkan bahwa menghadapi anak tantrum sebaiknya dimulai dari kemampuan orangtua mengendalikan emosi diri sendiri.
Menurutnya, reaksi spontan yang saat emosi orangtua sedang tidak stabil justru berisiko membuat situasi semakin memanas.
Dalam praktiknya, Yoga dan istrinya sepakat untuk tidak langsung bereaksi ketika situasi terasa emosional, melainkan memberi ruang pada anak agar respons yang diberikan tetap tenang dan terkontrol.
“Kalau emosiku lagi enggak bagus, aku lebih memilih diam dan menjauh dari mereka,” cerita Yoga.
Menenangkan diri terlebih dahulu penting, agar respons kepada anak tidak berubah menjadi pelampiasan emosi orangtua, tetapi tetap disampaikan dengan tenang.
2. Tidak memaksakan anak berhenti menangis
Saat anak rewel atau menangis, Yoga memilih tidak langsung menyuruh anak diam. Menurutnya, orangtua sering kali belum mengetahui alasan anak menangis di awal situasi tersebut.
“Kita suka pengin anak langsung diam, tapi kan kita enggak tahu kenapa mereka nangis,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Yoga memilih memberi waktu bagi anak untuk meluapkan emosinya terlebih dahulu.
Setelah kondisi anak lebih tenang, komunikasi dapat segera dilakukan untuk mencari tahu penyebab tangisan atau tantrum anak tersebut.
3. Ajak bicara anak setelah emosi mereda
Menurut Yoga, komunikasi akan lebih efektif jika dilakukan setelah emosi anak stabil.
Biasanya, ia mengajak anak berbicara secara perlahan untuk memahami apa yang sebenarnya mereka rasakan.
“Ketika dua-duanya sudah stabil, baru ngobrol. Tadi kakak nangis karena apa?” contoh Yoga.
Bagi Yoga, cara ini dapat membuat anak tetap merasa didengar dan diperhatikan tanpa adanya tekanan.
4. Kenali kebutuhan anak sebelum tantrum muncul
Selain itu, Yoga juga menekankan pentingnya orangtua memahami kebiasaan dan kondisi anak, termasuk tanda-tanda kelelahan atau mengantuk.
Ia mencontohkan, sebelum bepergian, ia sering membiarkan anak tidur saat perjalanan untuk menghindari tantrum saat tiba di lokasi.
“Kita harus pintar mengetahui celah anak kita. Mereka fokusnya main, mereka enggak tahu kalau lagi capek atau ngantuk,” katanya.
Menurut Yoga, mengenali kebutuhan dasar anak sejak awal membantu orangtua melakukan antisipasi, sehingga anak tidak mudah kelelahan dan lebih tenang.
5. Persiapan dari rumah untuk menghindari drama di luar
Selain soal emosi dan waktu istirahat, Yoga juga memperhatikan asupan makanan anak. Ia mengaku jarang memberi camilan sembarangan saat di luar rumah.
“Kita selalu bawa dari rumah, air putih, susu, makanan. Jadi enggak ribet di luar,” ujarnya.
Menurut Yoga, membawa bekal dari rumah penting, karena anak-anak, terutama di usia kecil, kerap masih pilih-pilih makanan. Jika tidak disiapkan, anak bisa menjadi lapar, rewel, atau sulit ditenangkan.
Mempersiapkan makanan anak sejak berangkat dari rumah juga menjadi salah satu cara sederhana untuk mencegah tantrum akibat lapar atau konsumsi gula berlebih.
Bagi Yoga, menghadapi anak tantrum bukan soal mencari cara tercepat agar anak berhenti menangis. Yang lebih penting adalah bagaimana orangtua mampu mengelola diri, memahami kebutuhan anak, dan hadir dengan emosi yang lebih stabil.
Tag: #cara #tetap #sabar #saat #menghadapi #anak #tantrum #yoga #arizona