74 Persen Ibu Jadi “Wellness Warrior” Keluarga, Waktu Habis untuk Kelola Kesehatan Keluarga
Ilustrasi sakit kepala(FREEPIK)
16:35
5 November 2025

74 Persen Ibu Jadi “Wellness Warrior” Keluarga, Waktu Habis untuk Kelola Kesehatan Keluarga

- Sebanyak 74 persen ibu menjadi “wellness warrior” bagi keluarganya. Sebab, mereka menghabiskan 80 persen waktunya untuk mengelola kesehatan keluarga.

“Ibu mengelola layanan kesehatan untuk keluarganya, dan biasanya yang dikelola bukan cuma satu atau dua, tapi tiga atau lebih anggota keluarga,” ungkap Chief Marketing Officer Halodoc, Fibriyani Elastria, dalam webinar bertajuk "Understanding Influenza and Common Colds: Keeping Family Healthy During the Year-End Season”, Selasa (4/11/2025).

Data itu berdasarkan survei dari Halodoc dan YouGov secara daring pada September 2025 terhadap 510 ibu di Indonesia, dengan rentang usia 25-49 tahun yang berasal dari beragam latar belakang sosial dan ekonomi, serta mewakili populasi di wilayah perkotaan maupun non-perkotaan.

Fibri melanjutkan, ibu tidak hanya mengelola kesehatan suami dan/atau anaknya, tetapi juga orangtua, mertua, dan/atau kerabat yang sudah lanjut usia (lansia).

“Sehingga, bebannya lebih menantang sekali. Dan waktu yang dibutuhkan oleh para ibu sebagai wellness warrior enggak main-main. 80 persen waktunya habis untuk mengelola kesehatan keluarga,” ujar dia.

Ilustrasi kenapa pundak sering terasa sakit?Freepik/8photo Ilustrasi kenapa pundak sering terasa sakit?

Tantangan bertambah saat musim liburan

Sebagai seorang wellness warrior, ibu selalu menghadapi beragam tantangan dalam mengelola kesehatan keluarga. Salah satunya adalah membagi waktu secara strategis.

Mereka harus mencari informasi, membuat janji, mendampingi konsultasi, menebus resep obat, dan mengelola jadwal konsumsi obat-obatan. Fibri mengungkapkan, tantangan semakin bertambah ketika musim liburan tiba.

“Data menunjukkan, ada 40 persen keluarga yang mengalami masalah kesehatan yang akhirnya memang mengganggu rencana akhir tahun, apakah memang mau liburan ke luar kota, luar negeri, staycation saja, atau sekadar ada aktivitas,” kata dia.

Ibu paling sering sakit

“Jabatan” sebagai wellness warrior tidak membuat ibu tahan banting. Faktanya, mereka pun bisa tumbang di tengah perannya sebagai pengelola kesehatan keluarga.

“Data menunjukkan, justru yang paling sering sakit adalah ibunya, diikuti dengan anak-anak dan orangtua,” tutur Fibri.

Ilustrasi sakit fluFREEPIK Ilustrasi sakit flu

Hasil survei menunjukkan, anggota keluarga yang paling sering sakit saat musim liburan adalah 32 persen ibu, 28 persen anak, 27 persen orangtua, tujuh persen anggota keluarga lainnya, dan enam persen adalah suami.

“Suami yang paling kecil, mungkin karena mereka secara kondisi fisik lebih kuat, jadi wajar sekali,” sambung Fibri.

Penyebab si “wellness warrior” tumbang

Menurut Fibri, ibu paling sering sakit saat musim liburan tiba karena perannya yang sudah beraneka ragam, semakin beraneka ragam, terutama bagi ibu bekerja.

Mereka tidak hanya mengurus urusan kantor, tetapi juga urusan keluarga dan kesehatan keluarga. Ditambah lagi, saat musim liburan tiba, mereka pula yang mengurus urusan liburan.

“Sering kali, yang melakukan perencanaan juga ibu. Kalau pemilihan waktunya mepet banget, misalnya, itu sudah bikin stres. Apalagi saat persiapan, packing dan sebagainya,” ucap Fibri.

“Begitu harinya tiba, yang lain mungkin bisa enjoy. Tapi ibu masih harus memikirkan nanti makan apa dan lain-lain. Jadi, enggak heran kalau memang ibu yang malah paling sering menjadi punya masalah kesehatan, kadang mungkin disimpan sendiri atau minum obat seadanya,” pungkas dia.

Tag:  #persen #jadi #wellness #warrior #keluarga #waktu #habis #untuk #kelola #kesehatan #keluarga

KOMENTAR