



Benarkah Retinol Bikin Kulit Tipis? Dokter Jelaskan Cara Kerja, Mitos Pengelupasan, dan Tips Aman Penggunaan
- Isu mengenai efek retinol terhadap ketebalan kulit tengah menjadi bahan perbincangan di dunia perawatan kulit. Banyak yang percaya bahwa bahan aktif satu ini bisa membuat kulit menjadi tipis dan sensitif. Namun, pernyataan itu ternyata tidak sepenuhnya benar.
Dalam tayangan di kanal YouTube @dr.kamilajaidi, seorang dokter kecantikan menjelaskan secara ilmiah bagaimana sebenarnya cara kerja retinol di kulit manusia dan mengapa anggapan bahwa retinol membuat kulit tipis adalah hoaks besar.
Menurut dr. Kamilah, retinol merupakan turunan dari vitamin A, salah satu zat yang berperan penting dalam regenerasi sel kulit. Ia menjelaskan, vitamin A sendiri terbagi menjadi beberapa bentuk, yaitu tretinoin acid, retinal, retinol, dan retinil.
Nah, retinol yang biasa ditemukan dalam produk perawatan kulit merupakan bentuk yang lebih lembut dan perlu melalui dua kali proses konversi di kulit sebelum akhirnya menjadi retinoic acid, zat aktif yang benar-benar bekerja di tingkat sel.
Dalam penjelasannya, dr. Kamilah menyebut retinol ini bisa dianggap sebagai "cucu" dari retinoic acid. "Fungsinya adalah untuk meregenerasi kulit, yaitu mengganti lapisan kulit lama dengan yang baru. Pada tahap awal penggunaan, kamu mungkin merasa kulit tampak lebih tipis, padahal sebenarnya kulit sedang beradaptasi dan mengalami proses pembaruan sel."
Retinol bekerja lebih perlahan, namun tetap efektif untuk memperbaiki kualitas sel kulit mati dan menggantikannya dengan sel kulit baru yang lebih sehat. Proses inilah yang sering disalahartikan oleh banyak orang.
Pada awal penggunaan, beberapa orang mungkin merasa kulitnya menjadi lebih kering, sedikit mengelupas, atau tampak lebih sensitif. Sensasi ini sering dianggap sebagai tanda bahwa kulit menjadi tipis. Padahal, menurut dr. Kamilah, kondisi ini hanyalah bagian dari proses adaptasi kulit terhadap bahan aktif yang kuat seperti retinol.
Justru dalam jangka panjang, sekitar 8 hingga 12 minggu pemakaian rutin, retinol terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan ketebalan lapisan kulit.
"Vitamin A itu merupakan kandungan anti-aging. Jadi dia akan meningkatkan elastisitas kekenyalan, jadi kulit kamu bukannya makin tipis, tapi makin tebal dan makin kenyal plumpy," jelas dr. Kamilah.
Selain itu, penggunaan retinol juga membantu mengecilkan pori-pori. Ketika sel kulit mati terangkat dan tergantikan oleh sel baru, permukaan kulit menjadi lebih rata dan bersih. Kombinasi retinol dengan agen eksfoliasi seperti AHA atau BHA dapat menghasilkan kulit yang tampak lebih cerah dan lembut, asalkan digunakan secara bergantian, bukan bersamaan.
Kesalahan Penggunaan Retinol yang Sering Terjadi
Namun, dr. Kamilah menegaskan bahwa penggunaan retinol tidak boleh sembarangan. Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan pengguna pemula adalah langsung memakai dosis terlalu tinggi. Akibatnya, kulit menjadi merah, terasa perih, hingga terkelupas. Kondisi itu bukan disebabkan oleh retinol yang menipiskan kulit, melainkan karena skin barrier atau lapisan pelindung kulit mengalami iritasi akibat adaptasi yang terlalu cepat.
Tips Aman Menggunakan Retinol untuk Pemula
Untuk itu, ia menyarankan agar pemula selalu memulai dengan low dose dan low frequency, artinya dosis rendah dan frekuensi pemakaian yang tidak terlalu sering.
"Bisa mulai satu sampai dua kali seminggu dulu," ujarnya. Setelah kulit terbiasa, frekuensi bisa perlahan ditingkatkan sesuai kebutuhan.
Selain dosis, teknik pemakaian juga sangat penting. Bagi pemilik kulit sensitif, dr. Kamilah menyarankan penggunaan metode sandwich: pelembap terlebih dahulu, lalu retinol, dan diakhiri dengan pelembap lagi. Teknik ini membantu melindungi lapisan kulit dari potensi iritasi tanpa mengurangi efektivitas retinol.
Dengan cara penggunaan yang tepat, retinol justru menjadi salah satu bahan perawatan kulit paling efektif untuk melawan tanda-tanda penuaan dini. Kulit yang tadinya kusam dan tidak rata akan tampak lebih halus, kenyal, dan sehat.
"Kalau dilakukan dengan benar, kulitmu akan makin plumpy, makin kenyal, pori-pori makin mengecil dan makin sehat pastinya," tambahnya.
Mitos bahwa retinol membuat kulit menjadi tipis tidaklah benar. Menggunakan retinol justru memperkuat struktur kulit melalui peningkatan kolagen dan regenerasi sel. Jadi, bukan kulitnya yang menipis, melainkan kulit lamanya yang tergantikan oleh lapisan baru yang lebih sehat.
"Jadi kuncinya, cari retinol yang tepat, sesuaikan dengan skin barrier kamu dan gunakan teknik yang tepat, maka nggak ada lagi nih kamu kemakan hoax," ujarnya.
Dalam tangan yang tepat, bahan aktif seperti retinol bisa menjadi kunci untuk kulit yang awet muda dan sehat jangka panjang. Namun, semuanya kembali pada prinsip dasar, edukasi, kesabaran, dan konsistensi dalam perawatan.
Tag: #benarkah #retinol #bikin #kulit #tipis #dokter #jelaskan #cara #kerja #mitos #pengelupasan #tips #aman #penggunaan