Jangan Cuma FOMO! Pahami Risiko Infeksi dan Cara Perawatan Tindik Telinga yang Tepat
Ilustrasi seseorang yang mempunyai beberapa tindik telinga (Dok. Freepik)
23:52
4 Desember 2025

Jangan Cuma FOMO! Pahami Risiko Infeksi dan Cara Perawatan Tindik Telinga yang Tepat

- Di Indonesia, tindik telinga bukan lagi hal asing, terutama bagi anak perempuan yang mana kebanyakan bahkan sudah ditindik sejak masih bayi. Praktik ini sudah turun-temurun dan dianggap sebagai salah satu momen penting dalam kehidupan seorang anak perempuan.

Namun, seiring berjalannya waktu, tindik telinga mengalami transformasi dari sekadar tradisi menjadi bagian dari gaya hidup dan ekspresi diri yang lebih luas. Kini, tindik telinga tidak lagi eksklusif untuk perempuan saja karena laki-laki pun mulai banyak yang menindik telinga mereka sebagai pemanis penampilan sehari-hari yang bisa meningkatkan rasa percaya diri.

Tren tindik telinga yang semakin meluas ini menarik banyak orang untuk ikut turut serta mencobanya, baik karena benar-benar ingin meningkatkan rasa percaya diri, menambahkan suatu pelengkap pada style mereka ataupun sekedar terpengaruh fenomena FOMO (Fear of Missing Out) setelah melihat teman atau influencer favorit mereka tampil keren dengan multiple piercings. Tidak hanya itu, industri perhiasan pun turut merespons antusiasme ini dengan menghadirkan beragam desain anting yang disesuaikan dengan berbagai jenis dan kombinasi tindik telinga.

Tindik telinga sendiri merupakan prosedur membuat lubang pada bagian telinga menggunakan jarum steril untuk memasang perhiasan atau anting. Dimana prosedur ini umumnya dilakukan oleh profesional bersertifikat di studio piercing atau klinik kesehatan. Proses tindik melibatkan penandaan titik yang tepat, sterilisasi area, dan penggunaan jarum khusus yang dirancang untuk meminimalkan trauma pada jaringan. Meskipun terlihat sederhana, tindik telinga memerlukan pengetahuan anatomi yang baik untuk menghindari saraf dan pembuluh darah penting di area telinga.

 

Posisi tindik telinga ternyata juga beragam yang mana dapat dipilih sesuai dengan preferensi dan anatomi telinga masing-masing. Beberapa orang bahkan melakukan beberapa jenis tindik sekaligus untuk kebutuhan fashion atau sekedar mempercantik diri. Jenis-jenis ini meliputi: 

  • Tindik cuping (lobe piercing), yaitu jenis tindik yang paling umum dan paling cepat sembuh karena area ini memiliki sedikit tulang rawan. 
  • Tindik helix, yaitu tindik yang terletak di tepi luar atas telinga dan memerlukan waktu penyembuhan lebih lama karena menembus tulang rawan. 
  • Tindik Tragus (tonjolan kecil di depan lubang telinga).
  • Tindik Conch (bagian tengah telinga yang cekung)
  • Tindik Daith (lipatan tulang rawan bagian dalam).
  • Tindik Rook (lipatan tulang rawan bagian atas).
  • Tindik Industrial (dua lubang dihubungkan satu batang panjang).
  • Tindik Forward Helix (bagian depan atas telinga).

Walaupun terlihat cantik, setelah melakukan tindik telinga, penting bagi kamu untuk memahami tanda-tanda normal penyembuhan serta indikasi infeksi yang memerlukan perhatian khusus. Karena dalam beberapa hari pertama setelah tindik, wajar jika kamu mengalami kemerahan ringan, pembengkakan, atau sedikit rasa sakit sebagai bagian dari proses penyembuhan alami.

Namun, jika gejala-gejala tersebut tidak membaik atau bahkan hilang kemudian muncul kembali, hal ini bisa menjadi pertanda adanya infeksi yang sedang berkembang. Seperti yang dilansir dari Cleveland Clinic, ada beberapa tanda infeksi tindik telinga yang perlu diwaspadai.

  • Kemerahan yang tidak kunjung hilang atau semakin meluas
  • Peradangan atau pembengkakan yang terus berlanjut
  • Keluarnya nanah atau cairan berdarah dari area tindik
  • Kulit di sekitar tindik menjadi berkerak atau mengelupas
  • Rasa sakit, gatal, atau sensitivitas yang meningkat

Tidak hanya memahami bagaimana tanda-tanda adanya infeksi pada tindik telinga. Kamu juga perlu memahami bagaimana penanganan yang tepat dan cepat sebelum kondisi semakin buruk. Kabar baiknya, sebagian besar infeksi ringan pada tindik telinga dapat ditangani sendiri di rumah dengan perawatan yang konsisten dan metode yang benar.

Namun, perlu dipahami bahwa cara penanganan infeksi akan berbeda tergantung pada usia tindik kamu. Apakah tindik itu masih baru (kurang dari enam minggu) atau sudah sembuh sempurna (lebih dari enam minggu). Perbedaan penangan ini penting karena tindik baru masih dalam proses penyembuhan dan akan lebih rentan jika anting dilepas, sementara tindik lama yang sudah stabil justru perlu dilepas untuk pembersihan maksimal.

Oleh karena itu, melansir dari Very Well Health, berikut dua pembagian langkah dalam menangani infeksi pada tindik telinga.

1. Penangan Infeksi Ringan pada Tindik Baru 

  • Cuci tangan dengan sabun dan air hingga bersih sebelum menyentuh area tindik untuk mencegah masuknya bakteri baru.
  • Bersihkan dengan larutan garam (campurkan setengah sendok teh garam dalam satu cangkir air hangat bersih), rendam kapas dan tempelkan lembut di sekitar tindik tanpa melepas anting.
  • Keringkan area dengan lembut menggunakan tisu bersih atau kain kasa, hindari handuk yang bisa meninggalkan serat.
  • Oleskan salep antibiotik seperti Neosporin atau Bacitracin dalam jumlah kecil setelah dibersihkan, namun hindari pemakaiannya jika kamu sensitif terhadap produk tersebut.
  • Putar anting secara perlahan setiap hari agar tidak menempel pada kulit dan membantu cairan mengalir keluar.
  • Konsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau naproxen jika diperlukan untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
  • Jangan lepas anting karena membiarkannya terpasang membantu infeksi mengalir keluar, melepasnya bisa menutup lubang dan menjebak infeksi di dalam.
  • Ulangi rutinitas pembersihan ini tiga kali sehari selama lima hingga tujuh hari atau sampai kemerahan, bengkak, dan ketidaknyamanan berkurang signifikan.

2. Penanganan Infeksi Ringan pada Tindik Lama

  • Cuci tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air hangat sebelum memulai perawatan.
  • Lepas anting dengan hati-hati agar kamu bisa membersihkan perhiasan dan area tindik dengan maksimal.
  • Bersihkan anting dan batangnya menggunakan alkohol atau hidrogen peroksida dengan kapas atau kain kasa bersih, lalu biarkan kering di permukaan yang bersih.
  • Bersihkan area tindik dengan sabun dan air hangat untuk menghilangkan kerak atau kotoran, kemudian lap kedua sisi cuping telinga dengan kain kasa yang dicelup alkohol atau larutan salin steril.
  • Oleskan salep antibiotik tipis pada batang anting dan area sekitar lubang tindik menggunakan cotton bud atau ujung jari yang bersih.
  • Pasang kembali anting setelah dibersihkan dan diolesi salep untuk menjaga lubang tetap terbuka.
  • Ulangi langkah-langkah ini dua kali sehari sampai kemerahan, bengkak, dan cairan hilang minimal selama 48 jam berturut-turut.

Meskipun sebagian besar infeksi ringan pada tindik telinga dapat ditangani di rumah dengan perawatan yang konsisten, penting untuk mengetahui kapan harus mencari bantuan medis profesional. Jika setelah melakukan perawatan rutin selama seminggu kondisi tidak membaik atau justru memburuk, segera konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan.

Apalagi jika kamu sampai mengalami demam, pembengkakan parah yang menyebar ke area wajah, keluarnya nanah berlebihan, atau rasa sakit yang tidak tertahankan, ingatlah itu semua merupakan tanda-tanda yang memerlukan penanganan medis segera. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik oral atau melakukan prosedur medis lain untuk mengatasi infeksi yang lebih serius dan mencegah komplikasi jangka panjang.  

Walaupun tindik telinga terlihat cantik, namun perawatan yang tepat pasca tindik adalah kunci keamanan dari tren kecantikan ini. Dengan memahami jenis-jenis tindik, mengenali tanda-tanda infeksi, dan mengetahui cara penanganan yang benar, kamu bisa menikmati tindik telinga tanpa khawatir mengalami komplikasi kesehatan.

Selalu prioritaskan kebersihan, gunakan anting berkualitas baik dari bahan hypoallergenic, dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional jika mengalami masalah. Ingat bahwa kesehatan dan keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap keputusan terkait modifikasi tubuh, termasuk tindik telinga.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #jangan #cuma #fomo #pahami #risiko #infeksi #cara #perawatan #tindik #telinga #yang #tepat

KOMENTAR