Frida Kahlo: Suara Perempuan yang Mengguncang Dunia Seni Modern
Frida Kahlo, pelukis Meksiko yang mengubah luka dan tubuhnya menjadi karya seni dan suara perempuan. (Dok. gbm.com)
11:45
3 Desember 2025

Frida Kahlo: Suara Perempuan yang Mengguncang Dunia Seni Modern

Frida Kahlo bukan sekadar pelukis ikonik asal Meksiko, ia adalah simbol perlawanan, keberanian, dan suara perempuan dalam seni modern. Melalui lukisan-lukisan yang jujur dan penuh luka, Kahlo menantang norma patriarki dan membuka ruang bagi narasi perempuan yang selama ini terpinggirkan dalam sejarah seni.

Lahir pada 1907, Kahlo mengalami kecelakaan tragis di usia 18 tahun yang membuatnya harus menjalani hidup dengan rasa sakit kronis. Namun dari penderitaan itu, lahirlah karya-karya yang mengguncang dunia.

“Saya melukis diri saya sendiri karena saya adalah subjek yang paling saya kenal,” ujarnya dalam kutipan yang dikutip oleh ARTnews. Pernyataan ini mencerminkan bagaimana tubuh dan pengalaman pribadinya menjadi medium utama dalam berkarya.

Lukisan seperti The Broken Column (1944) menggambarkan tubuhnya yang terbelah, dipenuhi paku, dan menangis. Namun, alih-alih menampilkan kelemahan, Kahlo justru menegaskan kekuatan perempuan dalam menghadapi rasa sakit.

“Frida Kahlo menggunakan rasa sakit sebagai bahasa visual untuk menyampaikan pengalaman perempuan yang tak terwakili,” tulis Tara Parker-Pope dalam The New York Times.

Kahlo juga menantang standar kecantikan dan identitas budaya. Ia kerap melukis dirinya dalam balutan pakaian tradisional Tehuana, lengkap dengan alis menyatu dan kumis tipis. Ini bukan sekadar estetika, melainkan pernyataan politik.

“Ia menolak norma kolonial dan patriarki dengan menjadikan tubuhnya sebagai medan perlawanan,” tulis Zachary Small dalam laporan The New York Times tentang rekor lelang lukisan Kahlo.

Karya-karya Kahlo kini menjadi inspirasi bagi banyak seniman perempuan kontemporer. Dari Tracey Emin hingga Zanele Muholi, banyak yang mengakui pengaruh Kahlo dalam membuka jalan bagi seni yang lebih jujur, personal, dan politis.

“Frida Kahlo adalah pelopor dalam menjadikan pengalaman perempuan sebagai pusat narasi artistik,” tulis Karen Chernick di ARTnews.

Namun, penting untuk tidak mereduksi Kahlo hanya sebagai ikon pop. Meski wajahnya kini terpampang di kaus dan mug, warisan sejatinya jauh lebih dalam.

“Frida Kahlo bukan sekadar simbol. Ia adalah pengingat bahwa seni bisa menjadi alat perlawanan dan penyembuhan,” tulis The Guardian dalam laporan tentang seni dan gerakan #MeToo.

Kehidupan pribadinya yang penuh gejolak, termasuk pernikahannya dengan Diego Rivera, orientasi seksual yang terbuka, dan keterlibatannya dalam politik kiri, semua menjadi bagian dari narasi yang ia lukiskan tanpa sensor. Ia tidak hanya melukis, tapi juga menulis ulang sejarah seni dari perspektif perempuan.

Pameran retrospektif Frida Kahlo terus digelar di berbagai belahan dunia, termasuk di Philadelphia, London, dan Paris. Setiap pameran bukan hanya menampilkan lukisan, tapi juga kisah hidupnya yang menyentuh dan membebaskan. Ini membuktikan bahwa narasi perempuan, ketika disampaikan dengan jujur, mampu mengguncang dunia seni.

Dalam dunia seni modern yang masih didominasi laki-laki, Kahlo hadir sebagai suara yang tak bisa diabaikan. Ia membuktikan bahwa tubuh perempuan bukan objek pasif, melainkan subjek aktif yang mampu bercerita, melawan, dan menyembuhkan.

Kahlo telah mengubah cara kita melihat seni dan perempuan. Ia bukan hanya pelukis, tapi juga penulis sejarah baru, dengan kuas sebagai pena dan tubuhnya sebagai cerita. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #frida #kahlo #suara #perempuan #yang #mengguncang #dunia #seni #modern

KOMENTAR