Mengenal Leonardo da Vinci, Sang Jenius di Balik Lukisan Mona Lisa
- Sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah seni dan sains, Leonardo da Vinci meninggalkan jejak yang tak lekang oleh waktu melalui karya, penemuan, serta pemikirannya. Kehidupan sang jenius ini penuh dengan eksplorasi yang menghasilkan mahakarya seperti 'Mona Lisa'.
Leonardo da Vinci dikenal sebagai pelukis, pematung, arsitek, penemu, insinyur militer, hingga drafter. Pengaruhnya terhadap dunia seni dan sains menginspirasi generasi seniman serta ilmuwan hingga berabad-abad setelahnya.
Minat dan Awal Karir
Melansir dari Biography, Leonardo lahir pada 15 April 1452 di sebuah rumah pertanian dekat Anchiano, Tuscany. Ia merupakan anak dari Ser Piero, seorang notaris ternama, dan Caterina, seorang perempuan desa. Leonardo dibesarkan oleh ayah dan ibu tirinya, sebelum kemudian pindah pada usia lima tahun ke kediaman keluarga ayahnya di Vinci. Di sana, ia tumbuh bersama paman dan kakek-neneknya dalam lingkungan yang memperkuat minatnya pada seni dan alam.
Mengutip History.com, Leonardo tidak menerima pendidikan formal selain dasar membaca, menulis, dan berhitung. Namun, bakat seninya sangat menonjol sehingga pada usia sekitar 15 tahun ia diikutsertakan dalam magang bersama Andrea del Verrocchio, seorang pematung dan pelukis terkemuka di Florence. Selama kurang lebih satu dekade, Leonardo mengasah kemampuan melukis, memahat, serta mempelajari seni mekanika.
Pada 1472, ketika berusia 20 tahun, serikat pelukis Florence menawarkan keanggotaan kepadanya, meskipun begitu ia tetap bekerja di bengkel Verrocchio hingga menjadi maestro independen pada 1478. Sekitar 1482, ia mulai mengerjakan karya pesanan pertamanya, The Adoration of the Magi, untuk biara San Donato a Scopeto. Namun, proyek itu tidak pernah selesai karena Leonardo diminta pindah ke Milan untuk bekerja di bawah keluarga Sforza sebagai insinyur, pelukis, arsitek, perancang festival istana, dan terutama sebagai pematung.
Keluarga Sforza menugaskannya membuat patung kuda raksasa setinggi 16 kaki untuk menghormati pendiri dinasti, Francesco Sforza. Selama 12 tahun, Leonardo mengerjakan proyek tersebut secara berkala, hingga model tanah liatnya siap dipamerkan pada 1493. Namun, ancaman perang memaksa logam yang disiapkan untuk patung dialihkan menjadi meriam. Ketika kekuasaan Sforza runtuh pada 1499, model tanah liat itu hancur dalam konflik.
Penciptaan 'Mona Lisa'
Ketika Milan jatuh ke tangan Prancis pada 1499 dan keluarga Sforza melarikan diri, Leonardo juga meninggalkan kota tersebut dan diyakini sempat menuju Venesia sebelum kembali ke Florence. Di kota inilah ia membuat serangkaian potret, termasuk 'La Gioconda', lukisan berukuran 21 x 31 inci yang kini dikenal sebagai 'Mona Lisa'.
Lukisan yang dikerjakan dari sekitar 1503-1506 ini menampilkan seorang perempuan dengan senyum samar yang telah memicu beragam spekulasi selama berabad-abad. Dahulu banyak yang mengira model tersebut adalah Mona Lisa Gherardini. Namun, riset terbaru menguatkan bahwa sosok itu adalah Lisa del Giocondo, istri seorang pedagang bernama Francesco del Giocondo. Leonardo kemudian menghabiskan tujuh tahun di Milan, disusul tiga tahun di Roma, sebelum situasi politik kembali mendorongnya berpindah.
Akhir Hayat dan Warisan yang Ditinggalkan
Menurut National Gallery, pada akhir hidupnya Leonardo mengalami gangguan kesehatan dan sempat terserang stroke yang membuat sisi kanan tubuhnya lumpuh. Meski demikian, catatan dalam buku-bukunya menunjukkan bahwa ia tetap aktif berkarya, meskipun kemungkinan besar sebagian pekerjaan fisik dibantu para asisten.
Pada April 1519, Leonardo yang berusia 67 tahun menyusun wasiat dan mewariskan sebagian besar karyanya kepada murid kesayangannya, Francesco Melzi. Ia meninggal beberapa bulan kemudian dan dimakamkan di Amboise, Prancis. Karyanya, Mona Lisa berdiri sebagai pencapaian dan ikon seni dunia yang terus menghidupkan warisan Leonardo dari generasi ke generasi.
Tag: #mengenal #leonardo #vinci #sang #jenius #balik #lukisan #mona #lisa