Tanda-Tanda Perempuan yang Sebenarnya Merasa Sangat Sepi dan Tidak Bahagia dalam Pernikahan, Salah Satunya Tak Lagi Bertengkar
ILUSTRASI: Perempuan yang merasa sangat sepi dan tidak bahagia dalam pernikahan. (Freepik)
13:02
5 Juni 2025

Tanda-Tanda Perempuan yang Sebenarnya Merasa Sangat Sepi dan Tidak Bahagia dalam Pernikahan, Salah Satunya Tak Lagi Bertengkar

- Kadang, rasa paling sunyi itu justru muncul saat kita berada tepat di samping orang yang dulu kita janjikan akan bersama selamanya. Begitulah kenyataan pahit yang dirasakan banyak perempuan menikah, termasuk sang penulis, yang menyadari bahwa dirinya tak sebahagia yang selama ini dikira.

Dari pengalaman pribadi dan obrolan tak terhitung jumlahnya bersama teman-temannya, ia akhirnya melihat pola yang sering muncul: ada delapan tanda tak sadar yang kerap dilakukan perempuan yang merasa kesepian dalam pernikahan, dikutip dari Geediting, Kamis (5/6).

Mari kita selama satu per satu!

1. Terlalu Banyak Curhat ke Orang Asing

Ketika seseorang merasa kesepian di rumah, kebutuhan untuk terhubung tetap ada — dan kadang itu diarahkan ke orang yang sama sekali tak dikenal. Mungkin kamu pernah melihat seseorang berbicara panjang lebar dengan kasir toko atau pengemudi ojek online. Itu bisa jadi pertanda bahwa mereka haus akan perhatian dan pengertian, yang tak lagi mereka dapatkan di rumah.

Sang penulis bahkan pernah menghabiskan waktu 20 menit curhat kepada sopir Uber tentang masalah rumah tangganya. Saat orang yang seharusnya jadi tempat bersandar justru terasa asing, maka bahkan orang asing pun bisa jadi pelarian emosi.

2. Terobsesi Tampil Sempurna di Media Sosial

Instagram jadi panggung sandiwara bagi banyak perempuan yang tak bahagia. Feed penuh foto-foto berdua dengan caption penuh cinta bisa jadi penanda bahwa sebenarnya mereka sedang mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa semuanya baik-baik saja.

Semakin rumit unggahan peringatan hari jadi, biasanya makin rumit pula konflik yang sedang disembunyikan. Alih-alih menjadi tempat berbagi kebahagiaan, media sosial justru berubah menjadi tameng untuk menutupi kesedihan.

3. Tidak Lagi Peduli Merawat Diri

Dulu suka dandan dan mencoba restoran baru, sekarang hanya bergelung di rumah dengan celana legging yang sama setiap hari. Ketika kamu merasa tak terlihat, keinginan untuk tampil menarik pun memudar.

Bahkan teman-teman pun mulai sadar dan bertanya, "Kamu baik-baik saja?" ketika melihat penampilan yang seperti tidak niat hidup. Ini bukan soal malas, tapi tentang kehilangan semangat karena merasa tidak dihargai.

4. Menyibukkan Diri dengan Segala Hal, Kecuali Pernikahan

Banyak perempuan akhirnya menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan agar tak perlu berhadapan dengan kekosongan emosional di rumah. Entah jadi sukarelawan, ikut kursus ini-itu, atau kerja lembur — semua jadi pelarian.

5. Lupa Kapan Terakhir Berinteraksi dengan Pasangan

Saat ditanya, “Akhir pekan kemarin ngapain sama suami?” dan kamu tak bisa jawab — itu pertanda besar. Perempuan yang tidak bahagia dalam pernikahan sering lupa kapan terakhir mereka benar-benar menghabiskan waktu bersama pasangan.

Semua percakapan hanya soal tagihan dan jadwal anak. Ketika obrolan intim sudah lama menghilang, hubungan pun kehilangan ruhnya.

6. Jadi Tempat Curhat Semua Orang

Perempuan yang sedang berjuang dalam pernikahannya kerap berubah jadi “terapis” bagi orang lain. Bukan karena mereka begitu peduli, tapi karena mendengarkan masalah orang lain membuat mereka bisa sejenak lari dari masalah sendiri.

Ada rasa nyaman saat bisa membantu menyelesaikan hubungan orang lain, karena itu lebih mudah daripada menghadapi kenyataan pahit tentang hubungan sendiri yang sedang rapuh.

7. Tidak Lagi Bertengkar

Mungkin terdengar aneh, tapi ketika pasangan sudah berhenti bertengkar, itu bisa jadi tanda bahwa mereka sudah berhenti peduli. Pertengkaran masih menunjukkan adanya keterlibatan emosional, sementara diam bisa berarti hubungan sudah dingin.

Makan malam berdua di restoran tanpa bicara, hanya fokus ke layar ponsel masing-masing, bisa terasa lebih menyakitkan daripada adu argumen.

8. Sering Berkhayal Tentang Hidup yang Berbeda

Bukan tentang selingkuh, tapi tentang membayangkan versi hidup yang lain — entah jadi perempuan lajang yang bebas, atau menikah dengan seseorang yang lebih cocok. Pikiran-pikiran ini jadi pelarian dari rasa sepi yang menghantui.

Bayangan seperti itu bukan sekadar mimpi iseng, tapi kadang sudah berubah menjadi rencana pelarian dalam hati yang belum berani diakui.

9. Tertawa Berlebihan di Situasi Sosial

Perempuan yang sangat tidak bahagia kadang menutupi semuanya dengan sikap ceria yang berlebihan. Tertawa terlalu keras, terlalu semangat, selalu terlihat “on” — padahal di dalam hati sedang kacau.

Kesimpulan: Kamu Tidak Sendiri

Kalau kamu membaca ini dan merasa beberapa poin cocok dengan kondisi kamu saat ini, tenang — kamu tidak sendiri. Banyak perempuan di luar sana yang pernah atau sedang mengalami hal yang sama.

Kabar baiknya, kamu bisa bangkit. Entah itu lewat komunikasi jujur, bantuan profesional, atau keberanian untuk mengakui bahwa sesuatu memang tidak beres. Kamu layak mendapatkan kebahagiaan yang sejati, bukan sekadar tampilan di permukaan.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #tanda #tanda #perempuan #yang #sebenarnya #merasa #sangat #sepi #tidak #bahagia #dalam #pernikahan #salah #satunya #lagi #bertengkar

KOMENTAR