Cerita Qory Sandioriva Berjuang Melawan Autoimun sejak Usia 16 Tahun
Puteri Indonesia 2009 dan Duta Autoimun NKRI Qory Sandioriva dalam talkshow Kartini Kini 2025 Dengarkan Tubuhmu, di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025)(Multimedia Corporate Communication Kompas Gramedia)
00:10
1 Mei 2025

Cerita Qory Sandioriva Berjuang Melawan Autoimun sejak Usia 16 Tahun

– Puteri Indonesia 2009 Qory Sandioriva berbagi cerita mengenai perjalanan panjangnya melawan tiga jenis penyakit autoimun yang ia alami sejak usia 16 tahun.

Duta Autoimun NKRI itu mengungkap, dirinya mengidap tiga penyakit autoimun, yaitu Lupus SLE, Sjögren's Syndrome, dan juga Inflammatory Bowel Disease.

"Saya sudah mengidap penyakit ini selama 17 tahun, sejak usia saya 16 tahun hingga sekarang 33 tahun," ujar Qory dalam talkshow ‘Kartini Kini 2025: Dengarkan Tubuhmu’ yang diselenggarakan di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).

Pada awalnya, gejala yang muncul tidak begitu dirasakan. Namun, ketika berusia 18 tahun, Qory tiba-tiba pingsan hingga mengalami koma.

"Awalnya saya terkena autoimun di usia 16 tahun, tapi saya belum tahu. Lalu ketika saya 18 tahun, tiba-tiba saya pingsan dan koma selama 2 minggu," tambahnya.

Menurut Qory, gejala yang saat itu ia alami terasa sangat mirip dengan penyakit tipes dan DBD, seperti tubuh yang lemas dan demam tinggi. Ia pun tidak menyangka bahwa dirinya akan mengidap autoimun. 

Namun, setelah penelusuran lebih lanjut, ia didiagnosis menderita Lupus SLE, sebuah penyakit autoimun yang belum banyak diketahui oleh masyarakat pada waktu itu. 

"Awalnya divonis terkena Lupus saja, tapi pada saat itu Lupus itu belum banyak riset dan dianggap berkaitan dengan HIV AIDS," lanjut Qory. 

Minimnya riset dan teknologi dari fasilitas kesehatan di dalam negeri kala itu, membuat perempuan 33 tahun itu harus mencari pengobatan ke luar negeri. 

"Saya harus ke Singapura, Korea, California, dan kemana pun untuk berobat, karena dulu di Indonesia belum sebaik sekarang penanganan autoimunnya," lanjutnya.

Ibu satu anak itu juga mengalami kerusakan pada 13 organ tubuhnya, namun kini 10 organnya sudah sembuh, setelah melakukan pengobatan intensif.

Lebih jauh, penyakit autoimun yang diderita Qory tidak hanya membatasi aktivitas fisiknya, tetapi juga mempengaruhi kehidupan pribadinya. 

Bahkan Lupus juga berdampak pada kondisi kulitnya, dengan munculnya psoriasis yang membuatnya sempat kehilangan rasa percaya diri. 

"Saya sudah 7 kali hampir memiliki anak, tapi hanya satu yang berhasil," tutur dia

“Untuk kulit, penyakit lupus membuat keluarnya psoriasis di kulit saya dan sempat bikin tidak percaya diri,” tambahnya.

Meskipun belum ada data medis yang menunjukkan bahwa autoimun bisa disembuhkan, Qory percaya, dengan menjaga gaya hidup yang sehat dan berdamai dengan penyakit ini, hidup bisa tetap berjalan dengan baik.

Qory berharap melalui pengalaman pribadinya, masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya deteksi dini dan penanganan penyakit autoimun. 

Ia pun mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan bagi mereka yang sedang berjuang melawan penyakit serupa.

 

 

Tag:  #cerita #qory #sandioriva #berjuang #melawan #autoimun #sejak #usia #tahun

KOMENTAR