



8 Jenis Bunga yang Dijadikan Bahan Kuliner Khas Asia Tenggara, Ada yang Hanya Dimakan di Daerah Jawa!
– Edible flower menjadi tren penghias makanan di media sosial beberapa tahun terakhir.
Padahal sebenarnya penggunaan bunga telah menjadi tradisi kuliner di bermacam belahan dunia yang masih dianggap sebagai sesuatu yang eksotis. Contohnya, saffron di area Persia dan kuntum bunga lili di Tiongkok.
Di Asia Tenggara sendiri, bagian bunga telah digunakan dalam resep masakan baik karena manfaat obat, sebagai perasa dan juga pewarna. Merangkum dari Air Asia (24/4), berikut delapan rupa kembang yang dijadikan bahan makanan tradisional:
Telang
Meski merupakan tanaman bernama Latin asli Indonesia, Clitoria ternatea, bunga telang lebih banyak diolah dalam masakan Melayu dan Peranakan di Malaysia dan Singapura sebagai pewarna biru alami pada nasi dan pulut ketan.
Teh campuran telang, sereh dan jeruk limau disebut orang Thailand sebagai nam dok anchan. Asam dari limau atau lemon menimbulkan reaksi kimiawi yang perlahan mengubah warna biru rebusan telang menjadi ungu semakin banyak perasan yang diteteskan.
Rosella
Semak ini masih satu keluarga dengan kembang sepatu, dan biasanya dipanen saat masih berupa kuncup.
Di Myanmar, rosella/rosela dimanfaatkan sebagai bahan tumis serta direbus dalam sup sayur bening yang disebut hinjo. DI Malaysia bahkan penduduknya mengonsumsi bunga ini dalam bentuk jus dan selai.
Jantung pisang
Ternyata, bagian yang kita sering sebut sebagai jantung pisang adalah sebuah inti bunga. Teksturnya yang padat menjadikan bahan ini berpotensi sebagai pengganti daging pada masakan vegetarian.
Jika di Indonesia lebih sering dibuat gulai, masyarakat Malaysia dan Thailand lebih menyukai olahan tumis.
Genjer
Genjer yang biasa ditemukan pada tanah berair dan rawa ini punya reputasi “makanan orang kecil (wong cilik)” saat penduduk Pulau Jawa masih berada di bawah penjajahan Jepang. Diketahui hanya masyarakat Jawa yang pertama kali mengolah tanaman ini.
Baik daun dan kuntum bunganya punya tekstur renyah, seringkali dijadikan tumisan baik sendirinya atau dicampur oncom, serta menjadi pelengkap dalam sup.
Turi
Juga disebut sebagai katurai dalam bahasa India Tamil, turi diterjemahkan ke bahasa Inggris menjadi vegetable hummingbird.
Seringkali diolah dengan cara ditumis di Indonesia atau sebagai pelengkap pecel ala Jawa Timur, orang-orang Khmer di Kamboja biasa mengolah kembang turi menjadi sup. Sementara di Thailand, bahan utama kari gaeng som dok khae menggunakan bunga turi dengan biji kelor dan pepaya hijau.
Soka
Tanaman semak ini merupakan endemik Asia Tenggara yang sering dimanfaatkan sebagai pembatas. Bunga soka atau nama Latin dan Inggrisnya ixora disukai karena nektarnya yang manis.
Selain menjadi penghias salad, orang-orang Thailand bahkan menggoreng bunga soka layaknya tempura dan dicocol saus pedas manis!
Bougenville
Seperti contoh sebelumnya, bunga dan pucuk bougenville/bugenvil juga digunakan sebagai penghias salad dan digoreng tempura.
Bagian pucuk dari varietas berwarna ungu juga dapat diseduh menjadi teh berwarna cantik dan ketika dikombinasikan dengan jahe, madu dan kayu manis akan menjadi obat sakit tenggorokan dan batuk pilek.
Kecombrang
Nama kecombrang atau honje dikenal pula sebagai torch ginger (secara harfiah “jahe obor”) karena tangkainya yang panjang serta kelopaknya yang mekar seperti api. Pada masyarakat Melayu, kembang ini dipanggil bunga kantan.
Masih sekeluarga dengan jahe, kecombrang memiliki wangi pedas dan rasa sedikit asam yang menyegarkan. Kecombrang dicampur dalam segala makanan dan minuman, baik tumisan, sambal, kari laksa, hingga diolah menjadi sirup. Selain itu, ia juga digunakan untuk mengurangi bau dan rasa amis seafood.
Tag: #jenis #bunga #yang #dijadikan #bahan #kuliner #khas #asia #tenggara #yang #hanya #dimakan #daerah #jawa