Air India Jatuh, Ini Alasan Takeoff dan Mendarat Jadi Saat yang Rawan
Ilustrasi pesawat milik maskapai Air India.(PIXABAY/PILOT GO)
07:14
13 Juni 2025

Air India Jatuh, Ini Alasan Takeoff dan Mendarat Jadi Saat yang Rawan

- Pesawat Air India rute Bandara Ahmedabad menuju London, Inggris, jatuh pada Kamis (12/6/2025).

Pesawat yang mengangkut 242 orang ini jatuh setelah beberapa saat lepas landas dari Bandara Ahmedabad.

Adapun kecelakaan Air India terjadi pada salah satu waktu yang rawan dalam penerbangan, yakni lepas landas atau takeoff dan mendarat atau landing.

Menurut para pilot dan ahli penerbangan, risiko penerbangan lebih sering terjadi pada dua fase tersebut.

Mengapa lepas landas dan pendaratan lebih berbahaya?

Dari total 1.468 kecelakaan yang tercatat oleh International Air Transport Association (IATA) sepanjang 2024, sebanyak 770 terjadi saat pendaratan dan 124 saat lepas landas.

Mary Schiavo, analis transportasi CNN, menyebut bahwa kedua fase ini melibatkan manuver kompleks, tekanan tinggi, serta ketergantungan pada koordinasi antara pilot, pengatur lalu lintas udara, dan sistem bandara.

          Lihat postingan ini di Instagram                      

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

“Pendaratan lebih berbahaya dibanding lepas landas karena opsinya lebih terbatas. Ini momen krusial, terutama risiko tabrakan di udara dan insiden lainnya,” kata Schiavo.

Untuk menghadapi risiko-risiko tersebut, sejak 1981 telah ada aturan “sterile cockpit”, yakni larangan percakapan atau aktivitas yang tidak relevan selama fase lepas landas dan pendaratan, biasanya di bawah ketinggian 3.000 meter.

Fokus mutlak dibutuhkan pada saat-saat ini, karena pilot harus menjalankan serangkaian checklist dan manuver kompleks dengan presisi tinggi.

Bagi para pilot, momen lepas landas dan pendaratan selalu dianggap sebagai titik paling krusial.

Dennis Tajer dari Allied Pilots Association mengatakan bahwa seluruh perhatian kru pesawat ditujukan untuk menerbangkan pesawat secara aman hingga mendarat.

Tangkapan layar dari video warganet di platform Eurovision Social Newswire (ESN) memperlihatkan kepulan asap hitam setelah pesawat Air India jatuh dan meledak di permukiman dekat Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, India, Kamis (12/6/2025). Pesawat Air India 171 jatuh tak lama setelah lepas landas, membawa 242 orang di dalamnya.ESN @ASHLOVETEA via AFPTV Tangkapan layar dari video warganet di platform Eurovision Social Newswire (ESN) memperlihatkan kepulan asap hitam setelah pesawat Air India jatuh dan meledak di permukiman dekat Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, India, Kamis (12/6/2025). Pesawat Air India 171 jatuh tak lama setelah lepas landas, membawa 242 orang di dalamnya.

“Itulah momen di mana semuanya harus berjalan sempurna, dan kami siap jika tidak. Kami selalu waspada, tapi pada titik itu (lepas landas dan mendarat), kami benar-benar harus berada di level terbaik,” ujar Tajer.

“Ini bukan roket, tapi aktivitas yang terjadi saat lepas landas atau pendaratan membutuhkan kesiapan dan koordinasi maksimal,” ujar Dennis.

Presiden Air Line Pilots Association, Jason Ambrosi, menekankan bahwa keselamatan merupakan tanggung jawab bersama, mulai dari maskapai komersial hingga operator penerbangan bisnis dan umum.

Menurutnya, para pilot dilatih tanpa henti untuk mengantisipasi risiko, dan mereka terus meningkatkan standar profesionalisme.

Tag:  #india #jatuh #alasan #takeoff #mendarat #jadi #saat #yang #rawan

KOMENTAR