Edukasi Publik tentang Bahaya Rokok dan Produk Tembakau Alternatif
Ilustrasi Vape dan rokok. (EDGE Vaping).
08:12
12 Juni 2025

Edukasi Publik tentang Bahaya Rokok dan Produk Tembakau Alternatif

-Di tengah tantangan tinggi angka perokok, lembaga amal Yorkshire Cancer Research di Inggris mengambil langkah strategis untuk memperkuat edukasi publik tentang bahaya rokok. Dan upaya transisi menuju gaya hidup yang lebih sehat.

Meski berhenti total dari konsumsi nikotin tetap menjadi tujuan utama kesehatan publik, Yorkshire Cancer Research menyoroti potensi produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik (vape), produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin sebagai bagian dari strategi pengurangan bahaya (harm reduction) bagi perokok dewasa.

Dr. Stuart Griffiths, Direktur Penelitian di Yorkshire Cancer Research, menjelaskan bahwa bukti ilmiah menunjukkan produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok konvensional. Dia menyebut lebih dari 4.600 orang di Yorkshire setiap tahun berhasil meninggalkan rokok.

“Tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Setiap langkah menjauh dari rokok adalah langkah menuju hidup yang lebih panjang dan berkualitas,” ujar Dr. Stuart seperti dikutip dari Your Harrogate, Kamis (12/6).

Namun, lembaga tersebut mengungkapkan kekhawatiran terhadap meningkatnya persepsi keliru yang menyamakan bahaya vape dengan rokok. Dr. Stuart menilai anggapan ini tidak sejalan dengan bukti ilmiah yang ada dan bisa menjadi hambatan bagi perokok yang ingin mencari pilihan lebih aman.

Untuk mendukung transisi ini, Yorkshire Cancer Research telah menginvestasikan lebih dari GBP 2,7 juta untuk mendanai layanan berhenti merokok. Hingga kini, mereka telah membantu 4.400 orang mengurangi atau berhenti dari konsumsi rokok konvensional.

Namun, Dr. Stuart menegaskan bahwa produk tembakau alternatif bukanlah bagian dari gaya hidup atau tren anak muda, melainkan alat bantu bagi perokok dewasa yang kesulitan berhenti sepenuhnya. Karena itu, ketersediaannya perlu dijaga, dengan pendekatan yang bertanggung jawab dan berbasis bukti.

“Sangat penting agar kita tidak kehilangan kesempatan menyelamatkan nyawa melalui pendekatan yang terbukti efektif,” kata Stuart Griffiths.

Di Indonesia, diskursus tentang produk tembakau alternatif masih menjadi perdebatan. Asosiasi Vaper Indonesia (AVI) menyebut pendekatan ilmiah yang diterapkan di Inggris, termasuk Yorkshire Cancer Research, bisa menjadi contoh positif.

Didong Wanorogo, Kepala Bidang Humas AVI, mengungkapkan pentingnya membuka ruang riset bersama antara pemerintah dan pemangku kepentingan untuk menghasilkan data lokal yang relevan dan akurat.

“Kalau kita ingin melindungi perokok dewasa, maka diskusi dan riset harus terbuka. Kita tidak bisa hanya mengandalkan data dari luar negeri,” ujar Didong Wanorogo terpisah.

Meski begitu, AVI tetap menekankan bahwa berhenti merokok sepenuhnya adalah pilihan terbaik. Namun jika tidak memungkinkan, perokok dewasa perlu mengetahui informasi mengenai opsi yang memiliki risiko lebih rendah, berdasarkan data ilmiah.

AVI juga menyoroti tantangan regulasi di Indonesia yang dinilai masih membatasi akses terhadap produk alternatif, khususnya bagi pelaku industri kecil seperti UMKM.

“Regulasi seharusnya seimbang. Kita butuh aturan yang melindungi konsumen, tapi juga mendukung inovasi dan akses terhadap produk yang bisa membantu perokok dewasa,” jelas Didong.

Meskipun kontroversial, perdebatan seputar produk tembakau alternatif seperti vape tak bisa diabaikan dalam konteks kesehatan masyarakat. Yorkshire Cancer Research mengingatkan bahwa pendekatan berbasis bukti, bukan asumsi, harus menjadi pondasi dalam merancang kebijakan dan edukasi terkait.

Yang terpenting, pesan dasarnya tetap sama, berhenti merokok adalah langkah terbaik untuk kesehatan, dan bagi mereka yang kesulitan, dukungan berbasis sains bisa menjadi jembatan menuju perubahan positif.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #edukasi #publik #tentang #bahaya #rokok #produk #tembakau #alternatif

KOMENTAR