Indo Defence Jadi Etalase Alutsista Lokal, Bangun Koneksi Industri Nasional ke Global
Suasana perhelatan hari kedua Indo Defence, di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).(KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)
22:52
12 Juni 2025

Indo Defence Jadi Etalase Alutsista Lokal, Bangun Koneksi Industri Nasional ke Global

- Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), Anton Aliabbas, menilai pameran Indo Defence penting bagi industri pertahanan nasional untuk membangun jejaring industri ke tingkat global.

Menurutnya, pameran berskala internasional ini menjadi titik temu strategis antara calon pembeli potensial dan produsen, termasuk dari Indonesia.

“Maka keberadaan pameran seperti ini menjadi penting, yang kedua, tentu saja ada ruang yang bisa dilakukan untuk kemudian kita membuka dan membangun kerja sama," kata Anton dalam keterangannya, Kamis (12/6/2025).

Anton mencontohkan sejumlah produk PT Pindad yang telah digunakan di berbagai negara, seperti pistol G2 Elite dan Combat kaliber 9 mm yang sejak 2016 diklaim telah dipesan oleh negara-negara seperti Yordania dan beberapa negara ASEAN.

Selain itu, ada pula senjata sniper SPR 4 dengan jarak tembak efektif hingga 1.500 meter serta berbagai varian senapan mesin seperti SMS2-V2, SM2-V1, SM3, dan SM5.

Produk lain seperti Senapan Serbu SS2-V4 yang pernah memenangkan lomba Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) juga menambah daftar panjang alutsista Indonesia yang mendapat pengakuan global.

"Walaupun belum menjadi pemain utama, tapi Indonesia juga adalah salah satu produsen untuk alutsista,” kata dia.

Untuk kendaraan taktis, Anton menyebut Anoa 6x6 buatan Pindad yang telah digunakan dalam misi perdamaian PBB.

Produk lainnya seperti Komodo 4x4 dan panser Badak Canon juga turut memperkuat portofolio alutsista dalam negeri.

Anton menambahkan, Indo Defence juga menjadi panggung untuk memantau perkembangan teknologi militer global dan isu-isu strategis yang tengah menjadi perhatian internasional.

“Tentu kita juga punya ruang untuk mempelajari dan melihat apa saja perkembangan yang sudah terjadi di luar sana, termasuk juga isu atau topik-topik apa saja yang kini menjadi concern. Jadi di ajang Indo Defence ini itu fungsi-fungsi tadi itu banyak yang bisa dieksplorasi," nilai dia.

Lebih lanjut, Anton berharap Indo Defence dapat membuka peluang lebih besar bagi industri pertahanan Indonesia untuk masuk dalam rantai pasok global.

Menurutnya, pemerintah dan pemangku kepentingan harus bisa memaksimalkan potensi pameran ini untuk menjalin relasi strategis.

“Tentu saja membuka ruang, membuka akses sehingga niatan untuk perusahaan Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok penyedia alutsista di global itu bisa terwujud,” ucap Anton.

Tahun ini, 1.180 perusahaan dari 42 negara berpartisipasi dalam Indo Defence 2025.

Sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Turkiye turut memamerkan alutsista unggulannya dalam pameran yang telah berlangsung sejak 2004 ini.

Pameran Indo Defence kali ini digelar sejak 11 Juni hingga 14 Juni 2025 di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Tag:  #indo #defence #jadi #etalase #alutsista #lokal #bangun #koneksi #industri #nasional #global

KOMENTAR