



Keramas Saat Demam, Aman atau Berbahaya? Ini Penjelasan Medisnya
Banyak orang beranggapan bahwa keramas saat demam bisa membuat penyakit semakin parah.
Tidak sedikit yang memilih menunda mencuci rambut hingga suhu tubuh kembali normal. Namun, benarkah anggapan tersebut sesuai dengan fakta medis?
Ternyata, keramas saat sedang demam tidak otomatis memperburuk kondisi kesehatan seseorang.
Para pakar kesehatan menegaskan, rambut yang basah tidak berkaitan langsung dengan munculnya penyakit.
Rambut basah tidak menyebabkan demam
Melansir Medical News Today, penyebab utama seseorang mengalami demam adalah infeksi virus, bukan karena kondisi rambut yang basah setelah mandi.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencatat, rata-rata orang dewasa bisa terkena flu dua hingga tiga kali dalam setahun, dan penularannya terjadi akibat virus yang menyebar melalui udara atau kontak fisik, bukan akibat suhu air saat mandi.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Dr. Carmen Dargel dari Mayo Clinic Health System.
Menurutnya, rambut basah tidak akan membuat seseorang jatuh sakit, meski keluar rumah dalam kondisi demikian.
“Demam disebabkan oleh infeksi virus, bukan karena rambut yang belum kering,” jelasnya.
Mengapa setelah keramas tubuh sering terasa tidak nyaman?
Meski tidak menyebabkan demam, keramas dalam kondisi tubuh kurang fit bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama bila dilakukan dengan cara yang kurang tepat. Hal ini berkaitan dengan perubahan suhu tubuh dan lingkungan yang lembap.
Ketika rambut tidak dikeringkan dengan baik, tubuh kehilangan panas lebih cepat, terutama dalam suhu lingkungan yang dingin.
Riset yang dipublikasikan Medical News Today pada 2015 menyebutkan, bagian kepala cenderung lebih cepat kehilangan panas dibanding area tubuh lain, apalagi bila suhu udara di bawah 15 derajat Celsius.
Selain itu, kebiasaan tidur dengan rambut basah juga bisa memicu masalah kulit kepala.
Permukaan bantal yang lembap menjadi lingkungan ideal bagi jamur seperti Malassezia untuk berkembang, yang pada akhirnya bisa memicu ketombe, infeksi kulit kepala, bahkan jerawat di sekitar wajah.
Tips keramas aman saat demam
Keramas ketika sedang demam sebenarnya aman, asalkan memperhatikan suhu air dan cara mengeringkan rambut.
Dilansir dari Times of India, penggunaan air yang terlalu panas bisa membuat rambut kehilangan kelembapan alami, menyebabkan kutikula terbuka dan rambut menjadi mudah rapuh.
Sebaliknya, air yang terlalu dingin bisa membuat tubuh semakin menggigil, terutama saat daya tahan tubuh sedang menurun.
Maka dari itu, para ahli menyarankan untuk menggunakan air hangat saat keramas, lalu bilas akhir dengan air dingin secukupnya untuk menjaga kelembapan rambut.
Setelah keramas, rambut sebaiknya dikeringkan dengan handuk bersih dan tidak langsung menggunakan alat pengering bersuhu tinggi. Biarkan rambut kering alami untuk mencegah kerusakan rambut lebih lanjut.
Jadi, mitos bahwa keramas bisa memperparah demam tidak sepenuhnya benar.
Yang penting, lakukan dengan cara yang aman: hindari air terlalu dingin, keringkan rambut sampai benar-benar kering, dan jangan tidur dalam kondisi rambut masih basah.
Dengan langkah tersebut, kamu tetap bisa menjaga kebersihan tubuh sekaligus mencegah rasa tidak nyaman yang justru bisa memperlambat proses pemulihan.
Tag: #keramas #saat #demam #aman #atau #berbahaya #penjelasan #medisnya