7 kepribadian Orang-orang yang Terbuka di Media Sosial tapi Tertutup di Dunia Nyata, Intip Seperti Apa Sifat Aslinya!
Ilustrasi orang introvert. (Pexels/Deeana Arts)
18:14
6 Oktober 2024

7 kepribadian Orang-orang yang Terbuka di Media Sosial tapi Tertutup di Dunia Nyata, Intip Seperti Apa Sifat Aslinya!

–Di era digital, media sosial telah menjadi jendela besar di mana setiap orang bisa melihat kehidupan orang lain, atau setidaknya apa yang ingin mereka tunjukkan.

Selain itu ada pula orang-orang yang mungkin tampak sangat terbuka di media sosial, berbagi pemikiran, perasaan, bahkan bagian-bagian privasi dari hidup mereka. Namun ketika berhadapan dengan mereka di dunia nyata, Anda mungkin terkejut karena mereka justru cenderung tertutup, pendiam, atau bahkan sulit didekati.

Fenomena ini bukanlah hal yang aneh, terutama di zaman di mana komunikasi virtual dan interaksi tatap muka memiliki dinamika yang sangat berbeda.

Mengapa seseorang bisa begitu terbuka di dunia maya namun tertutup dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya terletak pada serangkaian karakteristik kepribadian yang kompleks dan menarik.

Dilansir dari Geediting.com, inilah 7 kepribadian yang sering dimiliki mereka yang lebih terbuka di media sosial namun tertutup di dunia nyata.

  1. Mereka Menemukan Kenyamanan dalam Anonimitas

Salah satu alasan utama mengapa seseorang bisa terbuka di media sosial tetapi tertutup di dunia nyata adalah karena mereka merasa terlindungi oleh anonimitas yang disediakan platform online.

Di dunia maya, mereka bisa menjadi siapa pun yang mereka inginkan, tanpa harus merasa khawatir tentang penilaian langsung dari orang lain. Tidak ada tatapan mata atau bahasa tubuh yang harus dihadapi.

Anonimitas ini memberikan rasa aman dan kebebasan bagi mereka untuk mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi.

  1. Mereka Meluangkan Waktu untuk Menyusun Tanggapan

Ketika berbicara di dunia nyata, percakapan sering kali berlangsung dengan cepat, dan tidak selalu ada waktu untuk berpikir panjang sebelum merespons. Sebaliknya, di dunia maya, seseorang dapat meluangkan waktu untuk menyusun tanggapan yang sempurna.

Mereka bisa memikirkan kata-kata mereka dengan hati-hati sebelum mengetik dan mengirimkannya. Inilah salah satu alasan mengapa mereka terlihat lebih terbuka dan artikulatif di media sosial, sementara di dunia nyata mereka mungkin merasa canggung atau kesulitan mengekspresikan diri dengan spontan.

  1. Mereka Lebih Menyukai Komunikasi Tertulis daripada Lisan

Beberapa orang memang merasa lebih nyaman dalam menulis daripada berbicara. Bagi mereka, mengekspresikan perasaan dan pemikiran melalui tulisan memungkinkan mereka untuk lebih terstruktur dan jelas dalam berkomunikasi.

Komunikasi tertulis juga memberi mereka ruang untuk mengekspresikan emosi dengan lebih mendalam. Sebaliknya komunikasi lisan di dunia nyata mungkin terasa menekan, karena mereka harus menanggapi dengan cepat dan tepat tanpa kesempatan untuk menyusun kata-kata mereka dengan baik.

  1. Mereka Sering Terlibat dalam Percakapan yang Mendalam dan Bermakna

Di balik layar komputer atau ponsel, beberapa orang merasa lebih bebas untuk terlibat dalam percakapan yang mendalam dan bermakna. Mereka bisa membahas topik-topik yang mungkin terasa terlalu berat atau emosional untuk dibicarakan secara langsung.

Media sosial, forum, atau aplikasi pesan memberi mereka ruang untuk menjelajahi perasaan dan ide-ide mereka tanpa tekanan interaksi tatap muka. Sementara di kehidupan nyata, mereka mungkin lebih sulit membuka diri untuk percakapan yang sama karena takut terlihat rentan atau dinilai.

  1. Mereka Menggunakan Platform Online Sebagai Sarana untuk Mengekspresikan Diri

Bagi banyak orang, platform online adalah tempat di mana mereka bisa mengekspresikan diri dengan cara yang mungkin tidak mereka lakukan di dunia nyata. Di media sosial mereka bisa berbagi kreativitas, pendapat, dan pemikiran tanpa harus merasa terbebani oleh ekspektasi sosial atau tekanan dari orang-orang di sekitar mereka.

Mereka bisa menjadi versi diri mereka yang lebih berani, lebih terbuka, dan lebih jujur di dunia maya, karena platform ini memberi mereka kebebasan yang tidak selalu mereka rasakan dalam interaksi sehari-hari.

  1. Mereka Selektif dalam Berinteraksi

Orang yang terbuka di media sosial namun tertutup di dunia nyata sering sangat selektif dalam memilih siapa yang mereka ajak berinteraksi secara langsung. Di dunia maya, mereka memiliki kontrol penuh atas siapa yang dapat melihat, berkomentar, atau berinteraksi dengan mereka.

Mereka bisa dengan mudah menyaring audiens mereka dan hanya berinteraksi dengan orang-orang yang mereka percayai atau yang memiliki pandangan yang sama. Di dunia nyata, interaksi ini lebih sulit dikendalikan, dan mereka mungkin merasa cemas atau takut menghadapi orang-orang yang tidak mereka kenal atau percayai.

  1. Mereka Menghargai Kebebasan Berekspresi yang Disediakan Internet

Internet memberi ruang bagi kebebasan berekspresi yang lebih besar dibandingkan dengan kehidupan nyata. Seseorang bisa dengan mudah berbagi pemikiran atau perasaan mereka tanpa harus menghadapi konsekuensi langsung, seperti penilaian dari lingkungan sekitar atau tekanan sosial.

Kebebasan ini membuat mereka merasa lebih terbuka dan nyaman mengekspresikan diri di dunia maya. Di kehidupan nyata, batasan-batasan sosial dan ekspektasi dari orang-orang di sekitar mereka bisa membuat mereka merasa terbebani, sehingga mereka memilih untuk lebih tertutup.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #kepribadian #orang #orang #yang #terbuka #media #sosial #tapi #tertutup #dunia #nyata #intip #seperti #sifat #aslinya

KOMENTAR