7 Fakta Sukatani, Band Punk Suarakan Isu Sosial yang Rajin Bagikan Sayur ke Penonton
Fakta-Fakta Sukatani Band (Instagram/sukatani.band)
13:57
21 Februari 2025

7 Fakta Sukatani, Band Punk Suarakan Isu Sosial yang Rajin Bagikan Sayur ke Penonton

Skena musik punk Indonesia menjadi sorotan setelah band Sukatani mencuri perhatian dengan lagu mereka yang viral, "Bayar Bayar Bayar". Lagu ini sempat menuai kontroversi karena liriknya yang mengkritik oknum kepolisian, memicu perbincangan luas di media sosial. Berikut adalah fakta-fakta Sukatani Band.

Secara terbuka, Sukatani menyampaikan permintaan maaf kepada Kapolri dan institusi Polri, serta menghapus lagu "Bayar Bayar Bayar" dari berbagai platform streaming, termasuk Spotify.

Menyusul kontroversi yang terjadi, publik justru semakin tertarik dengan Sukatani. Berikut adalah fakta-fakta menarik tentang band tersebut.

1. Sukatani Beranggotakan Dua Personel

Sukatani adalah band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, yang beranggotakan dua personel, yaitu Muhammad Syifa Al Lutfi (Alectroguy) sebagai gitaris dan Novi Citra Indriyanti (Twister Angels) sebagai vokalis. Nama "Sukatani" diambil dari nama sebuah desa, sekaligus mencerminkan kepedulian mereka terhadap isu agraria.

2. Arti Nama Sukatani

Seperti makna filosofis dari namanya, Sukatani dapat diartikan sebagai 'penyuka segala hal tentang pertanian' sering membawa berbagai jenis sayuran saat tampil dan membagikannya kepada penonton. Namun, nama Sukatani sebenarnya berasal dari sebuah desa. Selain itu, Sukatani juga dikenal dengan julukan punk agraria.

Hal ini tidak mengherankan, karena lagu-lagu mereka sarat dengan lirik yang menekankan pentingnya pertanian serta ungkapan rasa terima kasih atas kerja keras para petani yang sering kali kurang mendapat apresiasi.

3. Aliran Musik Punk yang Sentil Isu Sosial

Band ini mengusung genre anarcho-punk dengan sentuhan post-punk dan new wave. Lirik-lirik mereka banyak mengangkat isu sosial, terutama yang berkaitan dengan kehidupan petani dan masyarakat kelas pekerja. Album debut mereka, "Gelap Gempita," dirilis pada Juli 2023.

4. Kontroversi Lagu "Bayar Bayar Bayar"

Salah satu lagu mereka, "Bayar Bayar Bayar," sempat viral dan menuai kontroversi karena liriknya yang dianggap mengkritik oknum kepolisian. Setelah mendapat banyak sorotan, Sukatani memutuskan untuk menarik lagu tersebut dari berbagai platform digital dan merilis permintaan maaf terbuka yang ditujukan kepada Kapolri dan institusi Polri.

5. Aksi Panggung Unik dengan Topeng

Sejak awal kemunculannya, Sukatani selalu tampil dengan topeng balaclava, yang menambah aura misterius mereka. Banyak yang mengira topeng ini memiliki konotasi politik tertentu, tetapi ternyata topeng yang mereka gunakan adalah masker kerja yang umum dipakai oleh tukang bangunan di timur laut Thailand. Topeng ini menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan sosial dan kepedulian terhadap isu-isu agraria.

6. Sering Membagikan Sayur Saat Konser

Salah satu aksi panggung unik mereka adalah membagikan hasil bumi, seperti sayuran, kepada penonton. Ini bukan sekadar gimmick, tetapi bentuk kepedulian terhadap petani dan sistem agraria di Indonesia.

7. Video Klarifikasi Tanpa Topeng

Menanggapi kontroversi lagu "Bayar Bayar Bayar," Sukatani merilis video klarifikasi di mana mereka tampil tanpa mengenakan topeng yang selama ini menjadi ciri khas mereka. Dalam video tersebut, mereka menyampaikan permohonan maaf kepada Kapolri dan institusi Polri.

Itulah fakta-fakta Sukatani Band yang baru-baru ini viral karena video permintaan maaf mereka terkait lagu "Bayar Bayar Bayar".

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

Editor: Chyntia Sami Bhayangkara

Tag:  #fakta #sukatani #band #punk #suarakan #sosial #yang #rajin #bagikan #sayur #penonton

KOMENTAR