Menjelang Serangan Iran ke Israel, Bank-Bank Iran Dihantam Serangan Siber, Uang Tak Bisa Diambil
Ilustrasi serangan siber. Bank-bank Iran dihantam serangan siber. 
09:10
15 Agustus 2024

Menjelang Serangan Iran ke Israel, Bank-Bank Iran Dihantam Serangan Siber, Uang Tak Bisa Diambil

– Menjelang serangan balasan Iran ke Israel, bank-bank Iran dilaporkan didera serangan siber besar-besaran pada hari Rabu, (14/8/2024).

Menurut laman Iran International, serangan tersebut menyebabkan gangguan besar sistem perbankan negara itu. Bahkan, Bank Sentral Iran turut terganggu.

Iran International yang dikenal sebagai media oposisi pemerintah Iran itu menyebut serangan siber itu sangat besar sehingga barangkali menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Iran.

Namun, hingga berita ini ditulis, media-media pemerintah Iran belum mengonfirmasi adanya serangan siber besar-besaran itu.

Laporan serangan itu muncul di tengah adanya tudingan bahwa para peretas Iran kini berusaha mempengaruhi Pilpres AS.

Kajian dari Microsoft menyebut kampanye yang dilakukan peretas Iran itu termasuk pembuatan laman berita palsu untuk memperuhi para pemilih.

Menurut Israel Hayom, sejumlah warga Iran mengatakan mereka tidak bisa menarik uang melalui mesin ATM.

“Nasabah yang terhormat, Anda tidak bisa menarik uang dari ATM ini. Alasannya adalah semua anggaran nasional dan sumber daya Iran telah dialokasikan untuk perang dan pemimpin religius korup di republik Islam ini. Kami meminta maaf," demikian pesan pemberitahuan pada mesin ATM.

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyinggung ancaman dari musuh-musuh Iran.

“Kemampuan musuh-musuh kita yang dilebih-lebihkan itu ditujukan untuk menyebarkan ketakutan di antara rakyat kita, oleh Amerika Serikat, Inggriz, dan Zionis. Tangan musuh tak sekuat yang dikabarkan. Kita harus mengandalkan diri kita,” kata Khamenei pada hari Rabu.

“Tujuan musuh ialah menyebarkan perang psikologis untuk mendesak kita mundur dalam hal politik dan ekonomi dan mencapai tujuannya.”

Laporan serangan siber itu juga muncul di tengah ancaman serangan balasan Iran ke Israel. Iran marah besar karena Israel membunuh Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Negara-negara Barat mendesak Iran agar membatalkan rencananya menyerang Israel.

Para pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman telah memperingatkan bahwa Iran akan “memikul tanggung jawab” atas serangan terhadap Israel.

Serangan balasan Israel disebut akan mengejutkan

Anggota Komisi Keamanan Nasional Majelis Iran, Ahmad Bakhshayesh Ardestani, mengatakan serangan balasan Iran ke Israel akan mengejutkan dan bisa berlangsung hingga beberapa hari.

"Operasi udara Iran untuk melawan Israel bisa berlangsung tiga hingga empat hari," ujar Ardestani pada hari Sabtu, (10/9/2024), dikutip dari The Jerusalem Post yang mengutip Iran International.

Kepada Iran Watch, Ardestani berujar bahwa Iran juga bersiap menghadapi risiko yang muncul akibat serangan itu.

"Iran pastinya bersiap menghadapi konsekuensi serangan seperti itu dan akan siap menghadapi perkembangan apa pun berikutnya."

"[Serangan Iran] akan mengejutkan dan bahkan mungkin berlangsung tiga hingga empat hari."

Ardestani mengatakan "pertumpahan darah akan dilakukan" guna membalas kematian Ismail Haniyeh.

Haniyeh tewas dibunuh di Teheran, Iran, setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian beberapa waktu lalu.

Menurut Iran dan sekutunya, Israel berada di balik pembunuhan itu. Namun, Israel hingga saat ini belum mengakui ataupun membantah.

Iran marah besar dan bersumpah akan melancarkan serangan balasan ke Israel.

"Jadi, balasan Iran atas kejahatan rezim Zionis adalah keniscayaan dan tak ada keraguan tentang itu," kata Ardestani.

Kepada Iran Watch, dia berujar bahwa memperlama balasan atau membuat Israel menunggu balasan adalah adalah suatu keuntungan bagi Iran.

"[Israel] merasa setiap malam berada dalam ketidakpastian, dan menjaga agar Israel tetap dalam ketidakpastian adalah bagian dari operasi pembalasan."

Banyak pakar yang mengklaim bahwa perang psikologis adalah bagian dari strategi Iran.

Seorang pakar kajian Iran di Universitas Tel Aviv, David Menashri, mengatakan Israel tidak sebagus Iran dalam "permainan kesabaran".

"Menarik untuk melihat siapa yang akan beraksi lebih dulu," ucap Menashri.

"Iran jelas memenangkan perang psikologis pada saat ini."

Sementara itu, Ardestani mengklaim Iran akan membalas ketika waktunya tepat, tetapi harus dengan "kejutan".

(Tribunnews/Febri)

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #menjelang #serangan #iran #israel #bank #bank #iran #dihantam #serangan #siber #uang #bisa #diambil

KOMENTAR