CDC Afrika Deklarasikan Keadaan Darurat Kesehatan Mayarakat Terkait Wabah Mpox
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) telah memperingatkan perihal penyebaran infeksi virus yang mengkhawatirkan.
Dilansir web africacdc.org, Direktur Jenderal CDC Afrika, Jean Kaseya menyampaikan hal tersebut melalui Zoom.
"Kami mendeklarasikan PHECS ini untuk memobilisasi lembaga kami, keinginan kolektif kami, dan sumber daya kami untuk bertindak cepat dan tegas," papar Jean Kaseya.
Menurutnya, virus tersebut dapat ditularkan melalui kontak dekat dan menyebabkan gejala mirip flu dan lesi berisi nanah.
Tercatat kasus yang telah ditemukan termasuk dalam kasus ringan namun dapat membunuh.
Jean Kaseya juga menekankan beratnya situasi itu dengan menyatakan jika wabah mpox ialah krisis yang menuntut tindakan kolektif CDC Afrika.
"Ini bukan sekadar tantangan lain. Ini adalah krisis yang menuntut tindakan kolektif kita," tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyatakan jika benua Afrika memerlukan lebih dari 10 juta dosis vaksin.
Dikutip dari reuters.com, diketahui vaksin yang tersedia di Afrika hanya sekitar 200.000.
Terkait hal itu, Jean Kaseya berjanji akan meningkatkan pasokan ke Afrika dengan cepat dan mengirim 3 juta dosis pada 2024.
Di sisi lain, CDC Afrika pun telah menandatangani perjanjian kemitraan dengan Otoritas Kesiapsiagaan dan Respons Darurat Kesehatan (HERA).
Perjanjian mitra tersebut berisi penyediaan lebih dari 215.000 dosis vaksin MVA-BN.
Sementara itu, Kepala Kelompok Konsultatif Darurat (ECG) CDC Afrika, Profesor Salim Abdool Karim jika situasinya bisa menjadi lebih parah.
"Jumlah kasus telah meningkat secara signifikan dibandingkan pada 2022. Jelas kita menghadapi skenario yang berbeda dengan jumlah kasus yang lebih tinggi," jelas Salim Abdool Karim.
Diketahui, wabah cacar monyet tersebut telah menyebar dari Republik Demokratik Kongo ke negara-negara tetangganya.
Dari wabah mpox tersebut, CDC Afrika mencatat kematian akibat mpox sebanyak 461 orang.
Tak hanya itu, CDC Afrika juga menyatakan terdapat lebih dari 15 ribu kasus mpox yang dilaporkan 18 negara.
Untuk mengatasi wabah mpox, CDC Afrika telah membentuk Tim Manajemen Insiden dengan 25 anggota yang bertujuan untuk mendukung negara-negara terdampak wabah.
Sebagai informasi, mpox telah menjadi endemik di sejumlah wilayah Afrika selama beberapa dekade.
Virus tersebut pertama kali teridentifikasi pada manusia di Republik Demokratik Kongo pada 1970.
Sedangkan, virus yang lebih ringan telah menyebar ke lebih dari 100 negara pada 2022.
(mg/Ananta Arabella Andhika Putri)
Penulis merupakan peserta magang dari Universitas Sebelas Maret.
Tag: #afrika #deklarasikan #keadaan #darurat #kesehatan #mayarakat #terkait #wabah #mpox