Rudal Oreshnik: Senjata Hipersonik Rusia dalam Konflik Ukraina
Peluncuran rudal balistik jarak menengah 9M729 Oreshnik Rusia. 
19:00
24 November 2024

Rudal Oreshnik: Senjata Hipersonik Rusia dalam Konflik Ukraina

Rudal balistik jarak menengah baru yang disebut Oreshnik, yang berarti "pohon hazel" dalam bahasa Rusia, telah diuji oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dalam serangan terhadap kota Dnipro, Ukraina.

Rudal ini adalah senjata berkemampuan nuklir yang belum pernah disebutkan sebelumnya.

Menurut Pentagon, Oreshnik didasarkan pada rudal balistik antarbenua ICBM RS-26 Rubezh.

Rudal hipersonik ini mampu melaju dengan kecepatan setidaknya Mach 5, membuatnya sulit untuk dilacak dan dicegat.

Oreshnik dapat dilengkapi dengan tiga hingga enam hulu ledak, seperti yang dijelaskan oleh pakar militer Viktor Baranets.

Mengapa Rusia Menggunakan Rudal Ini Sekarang?

Rusia meluncurkan Oreshnik sebagai respons terhadap penggunaan rudal yang dipasok oleh AS dan Inggris oleh Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia.

Serangan ini terjadi setelah pencabutan larangan oleh Washington yang memungkinkan Kyiv menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) untuk menyerang target di Rusia.

Moskow mengeklaim bahwa enam rudal ATACMS diluncurkan ke Rusia pada 19 November 2024, diikuti dengan serangan rudal jelajah Storm Shadow dan HIMARS pada 20 November 2024.

Kremlin menyebut negara-negara Barat yang mendukung Ukraina sebagai peserta langsung dalam konflik ini.

Apa Kata Putin?

Dalam tayangan televisi, Putin mengonfirmasi bahwa serangan di Dnipro adalah uji coba Oreshnik dalam kondisi tempur.

Apa Kata Ukraina?

Pemerintah Ukraina menanggapi dengan menyatakan bahwa Rusia menggunakan rudal balistik antarbenua ICBM dalam serangan tersebut, yang mengenai fasilitas infrastruktur dan melukai dua warga sipil.

Presiden Volodymyr Zelenskyy memperingatkan tentang kemungkinan eskalasi lebih lanjut.

Direktorat Intelijen Utama Ukraina melaporkan bahwa rudal tersebut ditembakkan dari Lapangan Uji Rudal ke-4 di Kapustin Yar, wilayah Astrakhan, Rusia, dan terbang selama 15 menit sebelum menghantam Dnipro.

Apa Kata Analisis?

Analis militer Julian Ropcke dari media Jerman Bild menyatakan bahwa Oreshnik yang digunakan dalam serangan tersebut kemungkinan tidak membawa muatan peledak, dan kerusakan yang ditimbulkan tidak signifikan.

Dia berpendapat bahwa serangan tersebut lebih bersifat propaganda daripada aksi militer yang nyata.

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

NATO dijadwalkan mengadakan pertemuan darurat dengan Ukraina di markas besar aliansi di Brussels pada 26 November 2024 untuk membahas penggunaan rudal oleh Rusia.

Dewan NATO Ukraina, yang terdiri dari duta besar negara-negara NATO dan mitra Ukraina, akan bersidang atas permintaan Kyiv.

Dengan meningkatnya ketegangan akibat penggunaan rudal Oreshnik, situasi di Ukraina dan respons internasional menjadi perhatian utama dalam konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun ini.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Editor: timtribunsolo

Tag:  #rudal #oreshnik #senjata #hipersonik #rusia #dalam #konflik #ukraina

KOMENTAR