Indonesia Minta Iran dan Israel Menahan Diri
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi, berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi Timur Tengah, dan perang Israel-Hamas di markas besar PBB pada 29 November 2023 di New York City. 
14:40
16 April 2024

Indonesia Minta Iran dan Israel Menahan Diri

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan upaya diplomatik perlu terus dilakukan semua pihak, termasuk Indonesia untuk meredam terjadinya eskalasi konflik lebih besar antara Iran dan Israel.

Menurut Retno, meningkatnya konflik Iran-Israel tidak akan membawa manfaat apapun.

Hal itu disampaikan Retno usai rapat intern dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepreisdenan, Jakarta, Selasa, (16/4/2024).

"Terkait dengan masalah geopolitik, pertama kita khawatir melihat perkembangan situasi di Timur Tengah, dan kita yakin bahwa eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun.  Oleh karena itu, upaya diplomatik perlu dilakukan oleh semua pihak, termasuk oleh Indonesia," kata Retno.

Retno mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri sejumlah negara membahas serangan Iran ke Israel.  D iantaranya yakni dengan Iran, Arab Saudi, Yordania, Mesir, UAE, Uni Eropa, Jerman, dan Belanda.

"Dan juga dengan wamenlu AS. Tadi pagi Wamenlu AS menelepon saya dan kita melakukan berdiskusi mengenai situasi perkembangan di Timur Tengah," katanya.

Dalam komunikasi tersebut pemerintah Indonesia meminta adanya self restrain dan de-eskalasi Kepada negara negara yang berkonflik. Pemerintah Indonesia juga meminta negara lain untuk menggunakan pengaruhnya meredam ketegangan tersebut. Upaya Indonesia tersebut  kata Menlu telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jadi komunikasi antara para Menlu terus dilakukan sekali lagi agar pihak-pihak terkait menahan diri dan tidak  terjadi eskalasi. Jadi itu yang kami sampaikan kepada bapak presiden," katanya.

Retno mengungkapkan, dalam rapat, Presiden Jokowi meminta kepadanya agar terus melakukan upaya diplomatik agar konflik Iran-Israel tidak terus meningkat. Presiden meminta Kemenlu, untuk berdiplomasi agar negara negara yang terlibat konflik bisa menahan diri.

"Karena eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapapun," katanya.

Retno mengatakan saat ini banyak negara telah menghitung potensi dampak yang ditimbulkan apabila Iran dan Israel saling berbalas serangan. Termasuk pemerintah Indonesia yang menggelar rapat untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari konflik Iran-Israel.

"Teman teman sudah mulai menghitung jika terjadi eskalasi maka dampaknya seperti apa terhadao masing-masing negara. Baik harga minyak, harga kebutuhan yang lain, maupun nilai tukar dolar dan sebagainya, sebagaimana yang kita lakukan pagi ini dan rapat dipimpin oleh bapak presiden dan juga bapak wakil presiden. Dari sisi ekonomi pak Menko sudah menyampaikan, tadi pak Menko Marves juga sudah menyampaikan, Wamenkeu juga menyampaikan karena Menkeu sedang berada di Washington rapat world bank," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui Iran melancarkan serangan besar-besaran ke Israel dengan mengirimkan ratusan rudal dan drone pada Sabtu (14/4/2024).

Serangan ini merupakan balasan Tehran atas serangan udara Israel pada 1 April lalu terhadap gedung konsulatnya di Damaskus.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran menyatakan serangan terhadap Israel adalah bagian dari upaya untuk membela diri.

"Pada hari ini (14 April 2024) angkatan bersenjata Republik Islam Iran dalam menjalankan hak wajarnya untuk membela diri seperti yang diatur dalam pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa," tulis Kemlu Iran dalam pernyataan yang diterima Tribunnews.com, Minggu (14/4/2024).

Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan, serangan itu adalah pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang.

"Sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis di mana menyebabkan kesyahidan para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah atas undangan pemerintah Suriah dan beraktivitas di sana."

Tiga negara memanggil Kepala Misi Diplomatik Teheran buntut serangan Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) kemarin. Tiga negara memanggil Kepala Misi Diplomatik Teheran buntut serangan Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) kemarin. (Tribunnews)

Langkah ini juga disebut sebagai pembalasan secara khusus terhadap serangan militer rezim Zionis pada 1 April 2024 terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah.

Mereka menyatakan, kesempatan ini digunakan Iran untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional.

Iran menegaskan, tindakan ini sebagai tekad mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah dan kepentingan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan ilegal kekuatan dan agresi.

"Tindakan defensif Republik Islam Iran dalam menjalankan haknya untuk membela diri menunjukkan pendekatan bertanggung jawab Iran terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional pada saat tindakan ilegal dan genosida yang dilakukan oleh rezim apartheid Zionis terhadap bangsa Palestina dan agresi militer terhadap pemerintah negara-negara di kawasan dengan tujuan memperluaskan api peperangan terus dilakukan oleh rezim Zionis."

Bahkan, Iran menyatakan tak akan ragu mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentingan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan ilegal.

Serangan balasan Iran ini memicu potensi perang dunia III, karena Israel juga mempersiapkan serangan balik balas dendam, sebagaimana dikemukakan Juru Bicara Israel Defense Force (IDF) dengan mulai meminta meniadakan semua kegiatan pendidikan, termasuk studi akademis dan perkemahan musim panas.

Editor: Acos Abdul Qodir

Tag:  #indonesia #minta #iran #israel #menahan #diri

KOMENTAR