Haiti bak Negara Tak Bertuan Setelah Dikuasai Bos Gangster, Washington Persiapkan Evakuasi Warga AS
Seorang pengunjuk rasa bereaksi ketika ban terbakar di jalan selama demonstrasi menyusul pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry, di Port-au-Prince, Haiti, pada 12 Maret 2024. - Kesepakatan transisi politik di Haiti menandai langkah maju yang penting bagi negara yang dilanda kekerasan namun masih banyak yang harus dilakukan, dan beberapa ahli memperingatkan bahwa situasinya bisa semakin memburuk. (Photo by Clarens SIFFROY / AFP) 
02:30
17 Maret 2024

Haiti bak Negara Tak Bertuan Setelah Dikuasai Bos Gangster, Washington Persiapkan Evakuasi Warga AS

- Tanggal 5 Maret 2024. Perdana Menteri Ariel Henry lepas landas dengan jet Gulfstream sewaan dari bandara New Jersey tanpa tujuan pasti.

Ia telah menghabiskan waktu berminggu-minggu bepergian di Afrika dan Amerika untuk mencoba menggalang dukungan internasional bagi negaranya.

Negara yang telah terperosok dalam kemiskinan kronis, ketidakstabilan politik, dan pemberontakan kelompok kriminal yang dipimpin oleh mantan polisi yang menjadi pemimpin geng, Jimmy Chérizier, yang dikenal sebagai "Barbekyu".

Saat Henry berada di luar negeri, Barbecue dan sekutunya mengoordinasikan serangan bersenjata yang menyerukan pemecatan Henry.

Mereka menyerbu kantor polisi dan penjara, membebaskan sekitar 3.700 narapidana, dan menyerang bandara di ibu kota, Port-au-Prince.

Hanya sekitar 100 dari sekitar 3.800 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Nasional Hairu yang masih berada di dalam fasilitas tersebut pada hari Minggu setelah para gengster melakukan pembobolan.

"Kami menghitung banyak mayat narapidana," kata Pierre Esperance dari Jaringan Nasional untuk Pembelaan Hak Asasi Manusia (HAM), sebagaimana dikutip dari AFP.

Seorang reporter AFP yang mengunjungi penjara tersebut pada Minggu mengamati sekitar selusin mayat di luar penjara dan hampir tidak ada orang di dalamnya.

Beberapa mayat mengalami luka-luka akibat peluru atau proyektil lainnya.

Dalam pernyataannya pada Minggu malam, Pemerintah Haiti mengatakan, pasukan keamanan telah menerima perintah untuk menggunakan semua cara hukum yang mereka miliki untuk menegakkan jam malam dan menahan mereka yang melanggar.

Dikatakan bahwa tujuannya adalah untuk memungkinkan pemerintah untuk menegakkan kembali ketertiban dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengambil alih kendali atas situasi.

Menteri Ekonomi Haiti Patrick Michel Boisvert menandatangani pernyataan tersebut sebagai pelaksana tugas perdana menteri.

Perdana Menteri Henry berada di Kenya minggu lalu untuk menandatangani perjanjian untuk mengerahkan polisi dari negara Afrika Timur untuk memimpin misi penegakan hukum dan ketertiban yang didukung oleh PBB ke negara yang dilanda geng tersebut.

Pemerintah Haiti terkenal lemah - penculikan dan kejahatan dengan kekerasan lainnya merajalela dan geng-geng digambarkan memiliki persenjataan yang jauh lebih baik daripada polisi.

Henry akhirnya mundur

Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry, mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (12/3/2024).

Pengunduran diri ini diumumkan oleh Mohamed Irfaan Ali, presiden Guyana dan ketua Komunitas Karibia (CARICOM) saat ini.

"Pengunduran diri Henry terjadi setelah para pemimpin regional bertemu pada Senin (11/3/2024) pagi di dekat Jamaika untuk membahas kerangka kerja transisi politik, yang pekan lalu diminta AS untuk dipercepat dengan pembentukan dewan kepresidenan," lapor Reuters, Selasa.

Sebelumnya, para pemimpin CARICOM mengadakan pertemuan darurat mengenai situasi di Haiti, setelah kekerasan yang dipimpin geng kriminal menyebabkan kekacauan.

Aliansi geng, yang dipimpin oleh Jimmy “Barbecue” Cherizier, telah memperingatkan akan terjadinya perang saudara jika Ariel Henry tidak mengundurkan diri.

Ariel Henry sebelumnya menjadi perdana menteri sejak pembunuhan presiden terakhir Haiti pada tahun 2021.

Amerika akan evakuasi warganya

Pemerintah Amerika mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka sedang mengatur penerbangan sewaan dari Haiti ke Amerika untuk mengangkut warga negaranya.

Penerbangan tersebut akan berangkat dari Bandara Internasional Cap-Haitien, satu-satunya bandara yang bisa beroperasi di tengah kekerasan di negara tersebut.

Departemen Luar Negeri menginstruksikan warga negara dan anggota keluarga yang memenuhi syarat yang tertarik untuk bepergian ke AS untuk mengisi formulir.

Para pejabat memperingatkan bahwa perjalanan dari Port-au-Prince, ibu kota negara, ke Cap-Haitien adalah "berbahaya" dan merekomendasikan agar masyarakat mempertimbangkan penerbangan tersebut.

"Hanya jika Anda yakin dapat mencapai bandara Cap-Haitien dengan aman. Silakan. Namun Pemerintah AS saat ini tidak dapat menyediakan transportasi darat ke bandara."

Editor: Malvyandie Haryadi

Tag:  #haiti #negara #bertuan #setelah #dikuasai #gangster #washington #persiapkan #evakuasi #warga

KOMENTAR