25 Persen Warga Gaza Hadapi Kelaparan, tapi Israel Klaim Tak Ada Kekurangan Pangan: Bantuan Cukup
Ilustrasi - Kamp pengungsi di Rafah, di Jalur Gaza selatan tempat sebagian besar warga sipil mengungsi, pada 13 Desember 2023. Krisis kelaparan di Gaza diakibatkan oleh serangan dan pengepungan Israel terhadap wilayah tersebut. 
15:40
11 Januari 2024

25 Persen Warga Gaza Hadapi Kelaparan, tapi Israel Klaim Tak Ada Kekurangan Pangan: Bantuan Cukup

- Gaza disebut sedang mengalami krisis kelaparan terburuk di dunia.

Krisis kelaparan di Gaza diakibatkan oleh serangan dan pengepungan Israel terhadap wilayah tersebut.

PBB mengatakan sekitar 25 persen penduduk Gaza kini menghadapi kelaparan dan situasi semakin berbahaya dari hari ke hari.

Namun, seorang pejabat Israel menyebut bantuan yang masuk ke Gaza dalam jumlah yang cukup dan tidak terjadi kekurangan pangan.

Kepala Koordinasi Kegiatan Pemerintah di Wilayah Israel (COGAT), Moshe Tetro, mengatakan Israel bersedia meningkatkan jumlah bantuan yang masuk ke Gaza.

Ia pun menyalahkan kelompok bantuan internasional yang kesulitan memproses dan menerima bantuan kemanusiaan.

“Penilaian yang kami semua lakukan, bersama dengan PBB dan organisasi lain, menunjukkan bahwa bantuan yang ada cukup."

"Dari segi pangan, cadangan di Jalur Gaza cukup untuk jangka pendek."

"Tidak ada kekurangan pangan di Gaza,” ujar Moshe Tetro, Kamis (11/1/2024), dilansir Al Jazeera.

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pihaknya terpaksa membatalkan enam rencana misi ke Gaza utara.

“Hambatannya adalah akses. Kami menyerukan Israel untuk menyetujui permintaan WHO dan mitra lainnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan," katanya.

WHO lantas menyebut situasi kemanusiaan ini 'tak terlukiskan'.

Warga Gaza Alami Kelaparan

Dikutip dari Reliefweb, anak kecil, wanita hamil, dan ibu menyusui adalah kelompok yang paling berisiko mengalami kekurangan gizi.

Namun, hampir semua orang di Gaza kini mengalami kelaparan dan menghadapi krisis atau tingkat kerawanan pangan yang lebih buruk.

Pada skala 5 fase yang diakui secara internasional dan digunakan untuk mengklasifikasikan krisis pangan, lebih dari setengah juta orang di Gaza atau seperempat dari seluruh populasi, kini diyakini berada pada tingkat 'bencana' Fase 5 yang paling parah, yang berarti risiko tinggi kelaparan massal dan kematian.

Lebih dari 80 persen orang yang saat ini diklasifikasikan dalam Fase 5 di seluruh dunia berada di Gaza.

Hampir tidak dapat dihindari bahwa kelaparan akan terjadi kecuali ada gencatan senjata dan Israel mengizinkan lebih banyak bantuan dan barang komersial masuk ke wilayah tersebut.

Meskipun telah diumumkan berulang kali, namun belum ada perbaikan dalam jumlah pasokan yang sampai ke warga sipil.

Bantuan kemanusiaan saja tidak cukup untuk mengatasi krisis sebesar ini, namun Israel terus melarang sepenuhnya barang-barang komersial penting memasuki Gaza.

Pasokan komersial sebelumnya mencakup lebih dari 90 persen truk yang datang melalui penyeberangan Kerem Shalom.

Ilustrasi - Anak-anak Palestina mengambil bantuan makanan di Kota Rafah, Gaza, pada 6 Desember 2023. Ilustrasi - Anak-anak Palestina mengambil bantuan makanan di Kota Rafah, Gaza, pada 6 Desember 2023. (MOHAMMED ABED / AFP)

Tanpa pasokan komersial yang masuk, pasar-pasar di Gaza hampir kosong dan harga makanan yang tersedia menjadi tidak terjangkau oleh kebanyakan orang.

Dalam beberapa hari terakhir, jumlah truk yang masuk ke Gaza rata-rata berjumlah lebih dari 100 truk per hari, hanya seperlima dari jumlah truk yang masuk setiap hari sebelum 7 Oktober 2023.

Jumlah tersebut pun tidak mencukupi.

Sebagian besar lahan pertanian subur di Gaza telah hancur dan hampir semua produksi pertanian, peternakan, dan perikanan terhenti akibat pemboman tersebut.

Kebanyakan toko roti telah dibom dan hanya sedikit yang tersisa yang tidak dapat membuat roti karena tidak mempunyai tepung atau bahan bakar.

Update Konflik Palestina Vs Israel

Diberitakan Al Jazeera, serangan Israel di Rafah menewaskan tujuh orang dan lima lainnya dilaporkan tewas di utara Rafah.

Mahkamah Internasional akan mendengarkan Afrika Selatan mengajukan tindakan sementara yang mendesak pada hari pertama sidang mengenai tuduhan Israel melakukan genosida di Gaza.

Pemboman Israel di dekat Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir el-Balah, di Gaza tengah, menewaskan sedikitnya delapan orang.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, bersiap untuk mereformasi PA dan mengambil kendali atas Gaza.

Setidaknya 23.357 orang telah tewas dan lebih dari 59.410 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan 7 Oktober mencapai 1.139 orang.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Editor: Nanda Lusiana Saputri

Tag:  #persen #warga #gaza #hadapi #kelaparan #tapi #israel #klaim #kekurangan #pangan #bantuan #cukup

KOMENTAR