Bantuan Kemanusiaan Mulai Mengalir ke Gaza: Ratusan Truk Melintasi Perbatasan usai Kesepakatan Gencatan Senjata
Bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke Gaza. (Telegrafi)
09:24
13 Oktober 2025

Bantuan Kemanusiaan Mulai Mengalir ke Gaza: Ratusan Truk Melintasi Perbatasan usai Kesepakatan Gencatan Senjata

-Puluhan truk bantuan kemanusiaan mulai memasuki Jalur Gaza melalui perbatasan Kerem Shalom pada Sabtu (12/10), menandai dimulainya fase baru pengiriman bantuan besar-besaran. Itu setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas. 

Pemandangan itu menjadi simbol harapan di tengah reruntuhan wilayah yang porak poranda akibat dua tahun perang berkepanjangan. Menurut laporan media internasional, setiap truk membawa bantuan vital seperti obat-obatan, tenda, selimut, bahan makanan, dan bahan bakar.

Seluruhnya akan diperiksa lebih dulu oleh militer Israel sebelum diizinkan masuk ke wilayah Gaza. Proses ini, menurut pihak berwenang, dilakukan untuk memastikan bahwa distribusi bantuan berjalan aman dan sesuai ketentuan gencatan senjata yang baru disepakati.

Mesir melalui Bulan Sabit Merah (Egyptian Red Crescent) menyebut telah menyiapkan 400 truk bantuan kemanusiaan, sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan lebih dari 170.000 ton makanan, obat-obatan, serta perlengkapan darurat telah menunggu izin masuk ke Gaza. 

“Ini cukup untuk memberi makan lebih dari dua juta warga Gaza selama tiga bulan,” kata Program Pangan Dunia (WFP) PBB dalam keterangan resminya.

Melansir Telegrafi, lonjakan jumlah bantuan ini menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang menetapkan sekitar 600 truk akan diizinkan masuk setiap hari. Angka ini disebut sebagai pengiriman terbesar sejak awal konflik, menandai langkah konkret menuju stabilisasi kondisi kemanusiaan di wilayah yang selama dua tahun terakhir hidup di bawah blokade ketat.

Blokade bantuan yang diberlakukan Israel sejak pecahnya perang dua tahun lalu telah memicu krisis kelaparan ekstrem di Gaza. Laporan lembaga gabungan PBB pada Agustus lalu menyebut beberapa wilayah di Gaza telah mencapai kondisi kelaparan massal, dengan ribuan warga sipil menghadapi risiko kekurangan gizi parah.

Israel beralasan bahwa pembatasan bantuan diberlakukan karena dugaan adanya penyelewengan bantuan oleh milisi Hamas. Namun, kebijakan tersebut menuai kritik keras dari berbagai organisasi kemanusiaan internasional yang menilai sanksi kolektif semacam itu justru memperburuk penderitaan warga sipil.

Sebagai alternatif, Israel kemudian membentuk Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga baru yang didukung Amerika Serikat dan ditugaskan menyalurkan bantuan secara langsung ke warga. 

Meski langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menghindari penyalahgunaan, beberapa pengamat menilai struktur baru ini bisa memperumit koordinasi dengan lembaga-lembaga kemanusiaan internasional yang telah lebih dulu bekerja di lapangan.

Kedatangan ratusan truk bantuan hari ini menjadi ujian awal efektivitas perjanjian damai yang baru diteken. Dunia kini menyoroti apakah distribusi bantuan benar-benar bisa menjangkau warga Gaza yang paling membutuhkan, atau kembali terhambat birokrasi dan ketegangan politik. 

Bagi warga Gaza, truk-truk itu bukan sekadar logistik, melainkan simbol kehidupan baru di tengah kehancuran yang belum usai.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #bantuan #kemanusiaan #mulai #mengalir #gaza #ratusan #truk #melintasi #perbatasan #usai #kesepakatan #gencatan #senjata

KOMENTAR