Katanya Nggak Mau Ikut Campur: Donald Trump Malah Minta Iran untuk Menyerah atau Perang akan Semakin Besar
Asap membumbung di Teheran usai serangan yang diklaim dilakukan Israel, di tengah meningkatnya ketegangan Iran-Israel dan seruan evakuasi dari Presiden AS Donald Trump. (Reuters)
14:33
18 Juni 2025

Katanya Nggak Mau Ikut Campur: Donald Trump Malah Minta Iran untuk Menyerah atau Perang akan Semakin Besar

- Dunia kembali dibuat tegang oleh pernyataan sensasional Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang kini mendesak Iran untuk menyerah tanpa syarat. Trump mengklaim bahwa Amerika Serikat telah menguasai penuh langit Iran dan secara terang-terangan mengancam pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Pernyataan, atau ancaman tersebut bertolak belakang dengan sikap Trump sebelumnya yang menyebutkan kalau dia tidak akan ikut campur dalam perang Israel dengan Iran.

Lewat platform media sosial miliknya, Trump menulis: “Kami sekarang memiliki kendali total atas langit Iran. Saatnya bagi Iran untuk menyerah, tanpa syarat.” Kalimat tersebut muncul di tengah spekulasi meningkat bahwa AS akan bergabung dalam kampanye pemboman Israel terhadap Iran.

Meski belum ada konfirmasi resmi, militer AS dilaporkan telah mengerahkan puluhan pesawat pengisian bahan bakar ke Eropa, langkah awal yang diduga sebagai persiapan serangan udara skala besar terhadap fasilitas nuklir Iran. 

Salah satu target utama yang disebut adalah pusat pengayaan uranium bawah tanah Fordo, fasilitas yang dibangun Iran agar tahan terhadap serangan udara konvensional.

Trump juga dikabarkan tengah mempertimbangkan penggunaan senjata konvensional terberat milik AS, Massive Ordnance Penetrator seberat 30.000 pon, untuk menghancurkan fasilitas tersebut. Pernyataan ini menandai pembalikan drastis dari sikap Trump dua pekan lalu, yang kala itu masih optimistis akan tercapai kesepakatan nuklir dengan Iran.

Situasi memanas ini bahkan membuat Trump meninggalkan KTT G7 di Kanada lebih awal demi menggelar pertemuan darurat dengan tim keamanan nasional di Gedung Putih. 

Wakil Presiden JD Vance, dalam unggahan terpisah, menegaskan bahwa Iran tidak membutuhkan uranium yang diperkaya hingga tingkat senjata dan menyatakan bahwa Trump telah “menahan diri sejauh ini”, namun bisa saja “melangkah lebih jauh untuk menghentikan pengayaan Iran.”

Lebih mengejutkan lagi, mengutip New York Times, Trump menyinggung Ayatollah Khamenei secara langsung. 

“Kami tahu persis di mana dia berada. Tapi kami tidak akan mengambil tindakan... setidaknya untuk saat ini,” tulisnya, sambil memperingatkan bahwa kesabaran AS semakin menipis.

Pernyataan Trump ini langsung menuai kontroversi, sebab ancaman pembunuhan terhadap kepala negara asing melanggar perintah eksekutif presiden-presiden AS sejak Gerald Ford. Namun, Trump tampak tak menggubris batasan tersebut.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Pete Hegseth tetap menyatakan bahwa posisi militer AS saat ini adalah "defensif". Namun diam-diam, sejumlah pejabat mengisyaratkan fase baru coercive diplomacy (diplomasi koersif), yakni memberi Iran waktu singkat untuk menerima proposal AS yang meminta penghentian total pengayaan uranium di wilayahnya, sebuah syarat yang sebelumnya ditolak mentah-mentah oleh Teheran.

Pertanyaannya kini: apakah Trump siap melampaui ambang diplomasi dan melancarkan serangan besar terhadap Iran bersama Israel? Atau ini hanya tekanan psikologis dalam strategi tawar-menawar yang ekstrem?

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #katanya #nggak #ikut #campur #donald #trump #malah #minta #iran #untuk #menyerah #atau #perang #akan #semakin #besar

KOMENTAR