Pemerintah Korsel Memperketat Regulasi Pembelian Properti yang Dilakukan WNA untuk Menekan Harga Apartemen di Seoul
Salah satu kompleks apartemen di Seoul, Korea Selatan. (Yonhap)
07:57
18 Juni 2025

Pemerintah Korsel Memperketat Regulasi Pembelian Properti yang Dilakukan WNA untuk Menekan Harga Apartemen di Seoul

 

- Menurut pengamat pasar hari Senin (16/7), pemerintah Korea Selatan memperkuat peraturan pembelian properti, sebagai respons terhadap peningkatan pembelian apartemen oleh warga negara asing di Seoul.   Sumber pendanaan akan diawasi ketat, bersama dengan verifikasi bahwa pemilik rumah yang terdaftar benar-benar tinggal di properti di area yang sudah diatur.   Ini adalah dua pelanggaran paling umum yang melibatkan pembeli asing, yang diduga menghindari aturan pinjaman domestik, dan menjadi sumber kritik di kalangan calon pembeli rumah Korea yang harus tunduk pada peraturan ketat.   Menurut Pemerintah Metropolitan Seoul, pedoman pemantauan dan regulasi komprehensif akan dibuat, untuk mengendalikan perdagangan properti rumah untuk WNA (Warga Negara Asing).   Hal ini mengikuti perintah Walikota Oh Se Hoon, awal bulan ini akan ada penyelidikan untuk status kepemilikan real estate WNA.   "Kenaikan tajam harga properti yang tidak biasa baru-baru ini, merupakan penyebab kekhawatiran bagi warga Seoul," katanya dalam pertemuan dengan dewan kota pada tanggal 11 Juni.   "Kami yakin pembelian properti oleh pihak asing sedang terjadi. Kolaborasi antara pemerintah Seoul dan Kementerian Pertanahan akan meninjau, apakah peraturan yang lebih ketat diperlukan."   Dikutip dari Korea Times, data dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi menunjukkan jumlah rumah milik orang asing di Korea Selatan mencapai 100.216 pada akhir tahun lalu.   Dimana hal tersebut naik 5.158, atau 5,4 persen, dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya. Di antara mereka, sedikitnya 56.000 pemiliknya adalah warga asal Tiongkok.   Jumlah warga negara asing yang memiliki rumah mencapai 98.581, yang berarti beberapa di antaranya memiliki lebih dari satu properti.   Warga negara Tiongkok memiliki 56.301 rumah, atau 56,2 persen, diikuti oleh warga Amerika Serikat dengan 22.031 rumah, atau 22 persen. Warga Kanada memiliki 6.315 rumah, atau 6,3 persen.   Hampir tiga perempat, atau 72,7 persen rumah milik asing, berlokasi di wilayah metropolitan Seoul, dengan 39.144 rumah, atau 39 persen, di provinsi Gyeonggi.    Diikuti oleh 23.741 rumah, atau 23,7 persen, di Seoul. Sekitar 10 persen atau 9.983 rumah berada di Incheon.   Lebih dari 93 persen pemilik rumah asing memiliki satu rumah, diikuti oleh 5.182 orang, atau 5,3 persen, yang memiliki dua rumah.    Sebanyak 640 orang memiliki tiga rumah, sementara 209 orang memiliki empat rumah. Sebanyak 461 orang memiliki lima rumah atau lebih.   Pemerintah Seoul akan memperkuat verifikasi sumber pendanaan, seperti yang disimpulkan dari laporan bulanan dari kementerian pertanahan.   Properti dengan kepemilikan nama WNA akan diawasi dengan ketat, dibantu oleh sistem pemantauan perdagangan real estat secara real-time.   Sebuah tim pejabat pemerintah kota akan melakukan inspeksi di tempat, untuk menentukan apakah pemilik properti yang terdaftar adalah penghuni rumah mereka.   Pemerintah Seoul berupaya merevisi undang-undang yang mengatur perdagangan dan pelaporan properti, dalam upaya melembagakan sistem perizinan bagi pembeli rumah WNA di Seoul. Revisi tersebut bertujuan untuk mengatasi prinsip timbal balik.   Warga Korea tunduk pada pembatasan pembelian tanah dan real estat yang ketat di Tiongkok, sementara kepemilikan rumah oleh warga Tiongkok di Korea Selatan sedang melonjak.   “Kami akan melakukan yang terbaik untuk menstabilkan pasar properti Seoul, mengatasi peningkatan jumlah rumah milik asing dan kenaikan harga real estat yang terjadi setelahnya,” kata seorang pejabat pemerintah.

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #pemerintah #korsel #memperketat #regulasi #pembelian #properti #yang #dilakukan #untuk #menekan #harga #apartemen #seoul

KOMENTAR