Konflik Iran-Israel Memanas, Anggota DPR Desak Pemerintah segera Evakuasi WNI dan Dorong Jalur Diplomasi
Iran melakukan serangan balik ke Israel dengan membombardir Tel Aviv. (X/Iran Military)
12:33
17 Juni 2025

Konflik Iran-Israel Memanas, Anggota DPR Desak Pemerintah segera Evakuasi WNI dan Dorong Jalur Diplomasi

Meningkatnya ketegangan militer antara Iran dan Israel sejak 13 Juni memicu keprihatinan luas, termasuk dari parlemen Indonesia. Anggota Komisi I DPR RI mendesak pemerintah segera membentuk satuan tugas (task force) khusus untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari wilayah terdampak konflik.

Menurut data Kementerian Luar Negeri RI, saat ini terdapat 386 WNI di Iran. Mayoritas merupakan mahasiswa yang tinggal di kota Qom ada 258 orang dan Teheran ada sekitar 90 orang. Sementara sisanya tersebar di beberapa kota lain.

“Keselamatan 386 WNI, terutama mahasiswa di Qom dan Teheran, harus menjadi prioritas. Pemerintah melalui Kemenlu dan KBRI Teheran harus segera meningkatkan status kewaspadaan dan membuka jalur evakuasi yang aman,” ujar anggota Komisi I DPR Syamsu Rizal.

Dia juga meminta agar Kemenlu, TNI, dan lembaga terkait segera membentuk task force evakuasi yang dilengkapi dengan jalur transportasi darat atau udara ke negara netral. Selain itu, diperlukan saluran komunikasi darurat aktif 24 jam agar WNI dapat melaporkan kondisi mereka secara real-time.

Desakan senada juga disampaikan anggota Komisi I DPR lainnya, Andina Thresia Narang. Ia menekankan pentingnya langkah cepat dan terkoordinasi untuk melindungi WNI dari risiko konflik yang semakin memburuk.

“Tidak boleh ada warga kita yang menjadi korban dalam konflik yang semakin memburuk ini,” tegas Andina.

Ia mengingatkan pemerintah agar memastikan kesiapsiagaan penuh sehingga proses evakuasi dapat berlangsung aman dan cepat. Selain itu, Andina juga menyerukan agar seluruh pihak yang terlibat dalam konflik menahan diri dan menghentikan aksi militer sepihak.

“Semua pihak harus menunjukkan sikap dewasa dan bertanggung jawab, menghormati prinsip-prinsip hukum internasional, dan menahan diri dari langkah-langkah militer sepihak yang berpotensi memperparah konflik,” ujarnya.

Andina memperingatkan bahwa eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah dapat berdampak luas secara global, termasuk terhadap stabilitas ekonomi dan keamanan internasional. Ia menegaskan bahwa penyelesaian ketegangan harus ditempuh melalui jalur diplomasi dan dialog.

“Kita semua harus mengedepankan upaya-upaya diplomatik dan dialog sebagai jalan utama menyelesaikan ketegangan ini, demi menjaga perdamaian dan stabilitas dunia,” katanya.

Sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian, Indonesia diharapkan terus mendukung langkah mediasi dan penyelesaian damai. “Perang bukan solusi, perdamaian dan dialog harus menjadi jalan utama. Kita berharap situasi ini segera reda dan negara-negara di kawasan dapat kembali mencari solusi yang adil dan damai,” tambah Andina.

Sementara itu, situasi di kawasan terus memburuk. Israel telah meluncurkan serangkaian serangan udara ke fasilitas strategis di Iran, termasuk infrastruktur militer dan nuklir, yang menyebabkan sedikitnya 224 hingga 406 korban jiwa, termasuk ilmuwan dan warga sipil. Iran membalas dengan meluncurkan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel, menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya. (*)

Editor: Dinarsa Kurniawan

Tag:  #konflik #iran #israel #memanas #anggota #desak #pemerintah #segera #evakuasi #dorong #jalur #diplomasi

KOMENTAR