KBRI Phnom Penh Tangani 1.301 Kasus WNI hingga Maret, Mayoritas Terkait Online Scam
Penanganan kasus WNI terlibat penipuan daring (online scam) di Kamboja. (Istimewa)
19:15
25 April 2025

KBRI Phnom Penh Tangani 1.301 Kasus WNI hingga Maret, Mayoritas Terkait Online Scam

–Selama 3 (tiga) bulan pertama 2025, KBRI Phnom Penh telah menangani 1.301 kasus WNI bermasalah di Kamboja. Angka ini menunjukkan kenaikan 174 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Rata-rata, KBRI menangani sekitar 20-25 kasus baru setiap hari kerja. Dari total kasus yang ditangani, 1.112 kasus atau 85 persen melibatkan WNI yang terkait dengan penipuan daring atau online scam.

Penipuan daring dilakukan WNI dan menargetkan masyarakat Indonesia di Tanah Air. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah kasus WNI yang terlibat penipuan daring naik 263 persen, dari 306 kasus menjadi 1.112.

Sisanya terkait dengan permasalahan perdata, ketenagakerjaan, dan keimigrasian dari berbagai sektor bisnis dan industri. Sesuai dengan informasi Imigrasi Kamboja pada 2024, terdapat lebih dari 131 ribu WNI yang menetap dan bekerja secara legal di Kamboja.

Dubes RI untuk Kerajaan Kamboja Santo Darmosumarto menyampaikan, banyak di antara WNI yang terlibat dalam kegiatan online scam tersebut sudah berada Kamboja lebih dari 6 (enam) bulan.

”Nampaknya walaupun sudah ada imbauan pemerintah, walaupun pemberitaan di media cukup masif, dan kasus sering viral di sosial media, masih banyak WNI yang terbuai dengan tawaran pekerjaan yang menyesatkan, menjanjikan gaji tinggi, kerjaan mudah, fasilitas enak, dan persyaratan yang minim,” tambah Dubes Santo seperti dilansir dari Antara.

Dubes Santo menekankan kembali pentingnya bagi masyarakat Indonesia untuk lebih hati-hati dan lebih bijak dalam mencari dan menerima tawaran pekerjaan di luar negeri.

”KBRI Phnom Penh akan perkuat koordinasi dengan instansi-instansi terkait di Tanah Air guna mendorong upaya pencegahan, penanggulangan, dan penindakan, terutama atas kasus WNI bermasalah di Kamboja. Diperlukan peningkatan edukasi dan literasi digital agar WNI terhindar dari jebakan perekrutan loker ilegal dan kejahatan daring yang merugikan banyak pihak,” tandas Dubes Santo.

Di antara kasus-kasus yang ditangani KBRI Phnom Penh, juga termasuk 28 kasus kematian WNI. Angka ini naik 75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasar laporan kepolisian dan rumah sakit di Kamboja, penyebab utama kematian para WNI adalah termasuk penyakit jantung dan stroke (11 kasus/39 persen); diabetes dan gagal ginjal/liver (5 kasus/18 persen); kanker, epilepsi, DBD, dan gangguan internis lain (4 kasus/14 persen); HIV, AIDS, dan sexually transmitted diseases (3 kasus/11 persen); kecelakaan, termasuk kecelakaan lalu lintas (3 kasus 11 persen); serta TBC dan penyakit paru-paru (2 kasus/7 persen).

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #kbri #phnom #penh #tangani #1301 #kasus #hingga #maret #mayoritas #terkait #online #scam

KOMENTAR