



Gedung Putih Tekan Ukraina untuk Hentikan Kritik ke Trump dan Setujui Akses Mineral
Penasihat keamanan nasional AS, Mike Waltz mengatakan apabila Ukraina tak menyetujui kesepakatan ini, AS tidak dapat menerimanya begitu saja.
Dalam wawancara dengan Fox News, Waltz mengungkapkan bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, seharusnya lebih mempertimbangkan tawaran tersebut.
Kesepakatan ini mencakup pemberian akses terhadap sumber daya alam Ukraina, termasuk minyak dan gas, kepada Washington
Waltz juga menilai Kyiv keliru karena menentang pendekatan Trump dalam perundingan damai dengan Rusia, mengingat dukungan besar yang telah diberikan AS kepada Ukraina selama konflik.
“Beberapa retorika yang keluar dari Kyiv dan penghinaan terhadap presiden Trump tidak dapat diterima,” kata Waltz kemudian kepada wartawan di Gedung Putih, dikutip dari The Guardian.
Ia mengatakan bahwa saat ini Trump sangat frustasi karena Zelensky tidak segera meneken kesepakatan mineral langka.
“Presiden Trump jelas sangat frustrasi saat ini dengan Presiden Zelenskyy, karena ia tidak mau datang ke meja perundingan, dan tidak bersedia memanfaatkan kesempatan yang kami tawarkan," jelasnya.
Waltz membantah tuduhan bahwa AS telah mengabaikan Ukraina dan sekutunya di Eropa dengan tidak melibatkan mereka dalam pembicaraan awal dengan Rusia pekan ini.
Menurutnya, langkah tersebut adalah bagian dari "diplomasi ulang-alik" yang rutin dilakukan dalam negosiasi internasional.
"Ini adalah 'diplomasi ulang-alik' yang rutin," katanya.
Ketegangan antara kedua negara semakin meningkat setelah AS membatalkan konferensi pers yang dijadwalkan dengan Zelenskyy dan utusan AS di Kyiv.
Zelenskyy awalnya berencana untuk memberikan pernyataan bersama Letnan Jenderal Keith Kellogg, utusan AS untuk Ukraina, setelah diskusi di ibu kota Ukraina pada hari Kamis.
"Atas permintaan pihak Amerika, format pertemuan tersebut menyediakan perekaman protokol dan tidak mencakup pernyataan atau pertanyaan," kata juru bicara kepresidenan Ukraina Serhii Nikiforov kepada wartawan, dikutip dari Al Jazeera.
Reaksi Zelensky terhadap Tekanan AS
Dalam pernyataan resminya, Zelensky mengatakan bahwa ia telah mengadakan diskusi yang “baik dan terperinci” dengan Kellogg mengenai perjanjian keamanan dan investasi dengan AS.
Pembicaraan itu mencakup berbagai isu, seperti kondisi di medan perang, pemulangan tawanan perang Ukraina, serta jaminan keamanan yang efektif bagi negaranya.
Zelensky juga menekankan pentingnya peran AS dalam menjaga kebebasan dunia.
“Kita harus dan dapat memastikan bahwa perdamaian itu kuat dan langgeng, sehingga Rusia tidak akan pernah membalas dengan perang,” tulis Zelensky di media sosial.
Ia mengatakan bahwa saat ini Ukraina siap untuk berunding dengan Trump, untuk menghasilkan perdamaian dalam konflik Rusia-Ukraina.
“Ukraina siap untuk perjanjian investasi dan keamanan yang kuat dan efektif dengan Presiden Amerika Serikat. Kami telah mengusulkan cara tercepat dan paling konstruktif untuk mencapai hasil. Tim kami siap bekerja 24/7," tambahnya.
Keith Kellogg dikenal sebagai sosok yang paling pro-Ukraina dalam lingkaran Trump.
Ia juga tidak diikutsertakan dalam pertemuan awal antara AS dan Rusia yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi.
Seorang pejabat Ukraina menyatakan bahwa Kellogg telah dikesampingkan dari perundingan damai, tetapi Zelenskyy tetap berkomitmen untuk menjaga keterlibatan aktif dalam upaya penyelesaian konflik.
Trump dan Zelensky Saling Bertukar Kritik
Ketegangan antara Washington dan Kyiv juga diperburuk oleh komentar Trump yang menyebut Zelenskyy sebagai "diktator" dan menyalahkan Ukraina atas eskalasi perang. Trump
"Seorang Diktator tanpa Pemilu, Zelensky sebaiknya bergerak cepat atau dia tidak akan memiliki Negara lagi," tulis Trump,
Trump menegaskan bahwa invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022 sebagian disebabkan oleh kebijakan Ukraina.
Menanggapi pernyataan tersebut, Zelensky menyebut bahwa Trump hidup dalam "ruang disinformasi".
“Sayangnya, Presiden Trump, dengan segala hormat kepadanya sebagai pemimpin negara yang sangat kami hormati … terjebak dalam gelembung disinformasi ini,” kata Zelensky.
Ia berharap tim kepemimpinan AS bersikap lebih objektif dalam melihat situasi geopolitik di Eropa Timur.
Dengan meningkatnya tekanan dari AS, nasib kesepakatan sumber daya mineral antara Washington dan Kyiv masih belum jelas.
Ukraina harus mempertimbangkan apakah akan mengikuti permintaan AS atau tetap teguh pada pendiriannya dalam mempertahankan kedaulatan atas kekayaan alamnya.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Donald Trump dan Konflik Rusia vs Ukraina
Tag: #gedung #putih #tekan #ukraina #untuk #hentikan #kritik #trump #setujui #akses #mineral