



Israel Bahas Tahap Baru Gencatan Senjata Gaza, AS Mendukung
– Kabinet Keamanan Israel menggelar rapat pada Senin (17/2/2025) untuk membahas tahap lanjutan dari gencatan senjata di Gaza.
Keputusan ini diambil setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio ke Israel. Ia menegaskan sikap Washington yang selaras dengan Tel Aviv.
Rubio tiba di Israel dalam lawatan pertamanya ke Timur Tengah sebagai menlu di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rubio dijadwalkan bertolak ke Arab Saudi pada Senin itu.
Strategi bersama AS-Israel
Dalam pernyataannya, Rubio menegaskan bahwa Hamas tidak boleh lagi menjadi kekuatan militer maupun pemerintahan di Gaza.
"Hamas tidak dapat terus menjadi pasukan militer atau pemerintah. Mereka harus disingkirkan," ujarnya, dikutip dari AFP.
Netanyahu yang berdiri di sampingnya menambahkan bahwa Israel dan AS memiliki strategi bersama dalam menyikapi konflik ini.
Ia menegaskan, jika seluruh sandera Israel yang masih ditahan Hamas tidak dibebaskan, maka pertempuran akan kembali berlanjut.
Pernyataan tersebut muncul setelah Hamas membebaskan tiga sandera Israel pada Minggu (16/2/2025) sebagai bagian dari pertukaran tahanan.
Dalam pertukaran keenam ini, Israel melepaskan 369 tahanan Palestina, sesuai kesepakatan yang dimediasi AS, Qatar, dan Mesir.
Namun, ketegangan meningkat setelah kedua pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata.
Situasi semakin diperburuk dengan usulan Trump yang kontroversial, yakni mengambil alih Gaza serta merelokasi lebih dari dua juta penduduknya.
Visi Trump untuk Gaza dan penolakan Arab
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio (kiri) saat bertemu Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman di Riyadh, Senin (17/2/2025).Netanyahu menegaskan bahwa Israel membahas secara serius rencana Trump terkait masa depan Gaza.
"Kami membahas visi berani Trump untuk masa depan Gaza dan akan bekerja untuk memastikan visi itu menjadi kenyataan," kata Netanyahu.
Sebelumnya, Trump mengusulkan agar warga Gaza dipindahkan ke Yordania atau Mesir, sedangkan wilayah tersebut dikembangkan kembali menjadi "Riviera Timur Tengah".
Washington membuka peluang terhadap usulan alternatif dari negara-negara Arab, tetapi Rubio menegaskan bahwa saat ini, rencana Trump masih menjadi satu-satunya yang dipertimbangkan AS.
Namun, usulan itu mendapat tentangan dari Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya, yang tetap mendukung pembentukan negara Palestina berdampingan dengan Israel.
Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi bahkan menegaskan pada Minggu (16/2/2025), pembentukan negara Palestina adalah satu-satunya jaminan untuk perdamaian yang langgeng di Timur Tengah.
Setelah kunjungan ke Arab Saudi, Rubio juga dijadwalkan melanjutkan perjalanannya ke Uni Emirat Arab. AS saat ini berusaha mendorong kesepakatan bersejarah agar Arab Saudi mengakui Israel. Namun, rencana Trump mengenai Gaza justru mempersulit upaya diplomasi tersebut.
Riyadh berulang kali menegaskan bahwa mereka perlu melihat kemajuan konkret dalam pembentukan negara Palestina sebelum mempertimbangkan pengakuan terhadap Israel.
Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel mengonfirmasi bahwa Netanyahu akan memimpin rapat kabinet keamanan pada Senin untuk membahas tahap kedua gencatan senjata.
Selain itu, Israel juga telah mengirim negosiator ke Cairo pada hari yang sama untuk mendiskusikan kelanjutan implementasi fase pertama kesepakatan.
"Tim akan menerima arahan lebih lanjut untuk negosiasi pada Fase II setelah rapat kabinet," demikian pernyataan resmi dari Kantor Perdana Menteri Israel.
Tag: #israel #bahas #tahap #baru #gencatan #senjata #gaza #mendukung