



Israel Klaim Bunuh Senior Brigade Al-Qassam Hamas di Lebanon Hari Ini
Tentara Israel mengklaim Muhammad Shahin terlibat dalam penembakan roket ke wilayah pedalaman Israel.
"Sebuah pesawat tak berawak Israel menargetkan sebuah mobil di Kota Sidon, menjelang batas waktu penarikan pasukan Israel besok," lapor Al Jazeera, merujuk pada batas waktu penarikan tentara Israel dari Lebanon selatan pada 18 Februari 2025.
Seorang sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Al Jazeera bahwa target serangan Israel adalah kader Hamas, dan menurut sumber tersebut, Mohammed Shahin.
Sementara itu, Reuters juga mengutip dua sumber keamanan Lebanon yang mengatakan serangan itu menargetkan seorang pemimpin Hamas.
Sumber keamanan Lebanon mengungkapkan kepada Al Jazeera bahwa tes DNA sedang dilakukan untuk mengonfirmasi identitas orang yang menjadi sasaran di Sidon.
Surat kabar Israel, Jerusalem Post, mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan pemimpin Hamas yang menjadi sasaran serangan itu sedang merencanakan serangan terhadap warga Israel.
"Sebuah pesawat tak berawak musuh Israel menargetkan sebuah mobil di jalan raya dekat stadion Kota Saida," kata Kantor Berita Nasional Lebanon.
"Pengemudi masih berada di dalam, sementara Kementerian Kesehatan mengatakan satu orang tewas dalam serangan Israel tersebut," lanjut laporan tersebut.
Sebelumnya, Perusahaan Penyiaran Israel melaporkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meninggalkan sesi persidangannya untuk menyetujui operasi likuidasi, dan ia menghentikan kesaksiannya di pengadilan untuk mengadakan konsultasi keamanan yang mendesak.
Sementara itu Hamas belum menanggapi klaim Israel atas pembunuhan salah satu seniornya di Lebanon selatan hari ini.
Kabar ini muncul ketika Israel dijadwalkan untuk menarik pasukannya dari Lebanon selatan pada 18 Februari 2025 setelah menginvasi wilayah tersebut sejak tahun lalu dengan dalih menargetkan perlawanan Lebanon, Hizbullah, yang mendukung Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).
Penarikan tersebut seharusnya dilakukan pada 26 Januari lalu, namun Israel memperpanjang batas tersebut hingga 18 Februari 2025 setelah meminta perpanjangan kepada sekutunya, Amerika Serikat (AS), yang menengahi perjanjian gencatan senjata Israel-Hizbullah yang berlaku mulai 26 November 2024.
Sebelumnya menurut perjanjian itu, Israel diberi waktu 60 hari untuk menarik pasukannya dari Lebanon selatan hingga 26 Januari 2025, kemudian diperpanjang hingga 18 Februari 2025.
Baru-baru ini Israel dikabarkan berupaya untuk kembali memperpanjang batas waktu penarikan pasukannya dari Lebanon selatan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #israel #klaim #bunuh #senior #brigade #qassam #hamas #lebanon #hari