Lebanon 2 Kali Larang Pesawat Iran Mendarat Usai Diancam Israel
Profil Nawaf Salam, hakim ketua di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, ditunjuk sebagai PM Lebanon.(AFP/STAN HONDA)
19:54
17 Februari 2025

Lebanon 2 Kali Larang Pesawat Iran Mendarat Usai Diancam Israel

- Otoritas Lebanon menolak izin mendarat bagi pesawat Iran sebanyak dua kali dalam pekan ini, setelah mendapat peringatan dari Amerika Serikat bahwa Israel berencana menembak jatuh pesawat tersebut jika tiba di Beirut.

Menurut sumber keamanan Lebanon, penolakan pertama terjadi pada Kamis (13/2/2025), ketika Lebanon mengirimkan pesan kepada Iran bahwa penerbangan menuju Beirut tidak diizinkan.

"Melalui Amerika, Israel memberitahu Lebanon bahwa mereka akan menargetkan bandara jika pesawat Iran mendarat di Lebanon," kata sumber tersebut kepada AFP, dikutip Minggu (16/2/2025).

Sumber yang sama menyebutkan bahwa AS turut menyampaikan kepada Lebanon bahwa Israel serius dengan ancaman tersebut.

Setelah berkonsultasi dengan perdana menteri dan presiden, Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon pun akhirnya menolak izin penerbangan Iran tersebut. Keputusan itu diambil sebelum pesawat lepas landas, tambah sumber itu.

Tak hanya itu, pada Jumat (14/2/2025), pesawat lain yang hendak berangkat dari Iran juga dilarang terbang ke Lebanon.

Keputusan ini memicu kemarahan pendukung kelompok Hizbullah yang kemudian memblokade akses menuju Bandara Internasional Beirut, satu-satunya bandara internasional di negara tersebut.

Menanggapi situasi ini, Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam menegaskan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama.

"Keamanan Bandara Beirut lebih diutamakan daripada pertimbangan lainnya," kata Salam pada Sabtu (15/2/2025).

"Keselamatan para pelancong serta warga Lebanon adalah hal yang tidak akan kami kompromikan," tambahnya.

Israel sendiri telah berulang kali menuduh Hizbullah menggunakan Bandara Beirut sebagai jalur masuk senjata dari Iran. Namun, klaim tersebut dibantah oleh Hizbullah maupun para pemimpin Lebanon.

Sementara itu, situasi di Lebanon tetap tegang. Gencatan senjata yang diterapkan sejak 27 November 2024 masih rawan gagal di tengah ketegangan yang berlanjut setelah lebih dari setahun konflik dan perang terbuka selama dua bulan antara Israel dan Hizbullah.

Editor: Albertus Adit

Tag:  #lebanon #kali #larang #pesawat #iran #mendarat #usai #diancam #israel

KOMENTAR